- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bangga! Ini 15 mahasiswa Indonesia menuntut ilmu hingga ke negeri Tiongkok
![kangjati](https://s.kaskus.id/user/avatar/2015/11/11/avatar8333497_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
kangjati
Bangga! Ini 15 mahasiswa Indonesia menuntut ilmu hingga ke negeri Tiongkok
![Toast emoticon-Toast](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1iothbu.gif)
![Toast emoticon-Toast](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1iothbu.gif)
![Bangga! Ini 15 mahasiswa Indonesia menuntut ilmu hingga ke negeri Tiongkok](https://dl.kaskus.id/aws-dist.brta.in/2016-10/original_700/1024x768_e34e73a3a02768476f546340fe2b09ac5030c25c.jpg)
15 mahasiswa Indonesia yang terpilih untuk mendapatkan pelatihan dari Huawei Technologies di Shenzhen, Tiongkok.
![Ultah emoticon-Ultah](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1i58kbq.gif)
![Ultah emoticon-Ultah](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1zwmwkm.gif)
Quote:
Sebanyak 15 mahasiswa dari 11 kampus di Indonesia berkesempatan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi di kantor pusat dan pabrik Huawei Technologies Co Ltd di Tiongkok dalam "Seeds for the Future Program 2016".
Mahasiswa-mahasiswi ini berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Brawijaya, Universitas Telkom Bandung, Institut Teknologi Del, Universitas Mataram (Unram), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), Politeknik Ujung Pandang, dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Selama dua pekan, sejak 8 Oktober hingga 22 Oktober 2016, Huawei mengajak 15 mahasiswa untuk mengunjungi kantor mereka yang berada di kota Beijing dan Shenzhen. Mereka berkesempatan belajar soal jaringan generasi ketiga dan keempat Long Term Evolution (4G LTE) yang saat ini tengah dikomersialkan oleh operator seluler di Indonesia.
Selama itu ada dua kategori aktivitas yang mereka jalani. Minggu pertama, mereka diberikan pengalaman untuk belajar langsung kebudayaan Tiongkok, termasuk mempelajari bahasa Mandarin, kaligrafi, gambar, serta sesi berbagi ilmu dengan mahasiswa lokal di Tiongkok. Ini merupakan waktu dan kesempatan terbaik yang tidak mereka dapatkan di Indonesia.
Sedangkan untuk pekan kedua, mereka belajar mengenai teknologi dan inovasi terkini di kantor pusat Huawei. Di samping itu, mereka juga mendapatkan kesempatan langka untuk mengunjungi pabrik Huawei dan melihat langsung proses pembuatan gawai terbaru jenama tersebut.
Beritagar.id berkesempatan untuk bertemu dengan para mahasiswa tersebut di markas Huawei di Shenzhen, Tiongkok, Kamis (20/10/2016).
Salah satu mahasiswa termuda yang mengambil jurusan telekomunikasi di ITB, Radifan Cahya Pradana mengatakan, pelatihan ini memberi gambaran nyata soal teknologi terkini 4G LTE. Karena, lanjut Radifan, ada beberapa hal yang belum disampaikan dalam perkuliahan di kampus-kampus Indonesia.
"Saya merasa senang bisa mendapatkan kesempatan langka ini," kata mahasiswa semester 5 yang baru berusia 18 tahun ini kepada Beritagar.id
"Kami dikenalkan dengan alat-alat terbaru. Program seperti ini akan membantu kami menentukan fokus keahlian."
Farah Salsabila (kiri) dan Yasinta Hijriyana Nur Anggraeni (kanan), dua mahasiswi Indonesia yang mengikuti pelatihan Huawei di Shenzhen, Tiongkok.
Saking berharganya kesempatan yang diberikan Huawei tersebut, Farah Salsabila, juga dari ITB, rela untuk meninggalkan pekerjaan pertamanya untuk ikut ke Tiongkok. Farah baru saja menyelesaikan kuliah sarjananya.
"Ini adalah pengalaman yang tidak boleh disia-siakan. Nanti setelah ini masih bisa melamar pekerjaan lagi," kata Farah.
Ia menilai pelatihan memberi pengetahuan lebih soal cara kerja 4G LTE pada base transceiver station, efisiensi spektrum frekuensi, hingga transmisinya. Selain itu, mereka juga diberikan pelatihan tentang jaringan 3G dan optik.
Tak melulu soal teknologi, mereka pun diberi pengetahuan soal budaya Tiongkok. Mahasiswa UI Yonathan Raka Pradana, misalnya, langsung menunjukkan ilmu barunya --menuliskan namanya dalam huruf kanji Mandarin.
Yonathan Raka Pradana menunjukkan keahliannya menulis nama dalam aksara Mandarin.
Kepada para mahasiswa terpilih itu Huawei membuka peluang untuk langsung bekerja di perusahaan tersebut. Akan tetapi tak ada unsur paksaan dari pabrik teknologi yang produk ponselnya memimpin pasar Tiongkok dan menempati peringkat ketiga terlaris di dunia itu.
"Kunci utama kesuksesan Huawei adalah inovasi yang terus berkembang. Inilah yang membuat Huawei hingga saat ini menduduki posisi wahid di Tiongkok," kata Deputy Director Public Affairs Huawei Indonesia, Yunny Christine.
Mengenai 15 mahasiswa itu, Yunny menyatakan Huawei senang bekerja sama dengan mereka karena kecerdasan dan kreativitas para mahasiswa tersebut.
Mereka semua tampak betah dan menikmati pengalaman di Tiongkok itu. Tetapi ketika kami tanyakan apakah mereka mau tinggal untuk bekerja di sana, sebagian besar menjawab tidak.
Cuaca lokal yang terlalu dingin menjadi alasan utama, sementara mahasiswa yang Muslim menyatakan sulit untuk mencari makanan yang halal di Tiongkok.
Ini adalah tahun keempat dari "Seeds for the Future Program" yang dijalankan Huawei untuk membantu pengembangan teknologi di Indonesia.
Mereka yang terpilih itu menyisihkan 300 mahasiswa lain dari seluruh Indonesia yang mengikuti program pelatihan Huawei Certified Network Associate (HCNA).
Mahasiswa-mahasiswi ini berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Brawijaya, Universitas Telkom Bandung, Institut Teknologi Del, Universitas Mataram (Unram), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), Politeknik Ujung Pandang, dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Selama dua pekan, sejak 8 Oktober hingga 22 Oktober 2016, Huawei mengajak 15 mahasiswa untuk mengunjungi kantor mereka yang berada di kota Beijing dan Shenzhen. Mereka berkesempatan belajar soal jaringan generasi ketiga dan keempat Long Term Evolution (4G LTE) yang saat ini tengah dikomersialkan oleh operator seluler di Indonesia.
Selama itu ada dua kategori aktivitas yang mereka jalani. Minggu pertama, mereka diberikan pengalaman untuk belajar langsung kebudayaan Tiongkok, termasuk mempelajari bahasa Mandarin, kaligrafi, gambar, serta sesi berbagi ilmu dengan mahasiswa lokal di Tiongkok. Ini merupakan waktu dan kesempatan terbaik yang tidak mereka dapatkan di Indonesia.
Sedangkan untuk pekan kedua, mereka belajar mengenai teknologi dan inovasi terkini di kantor pusat Huawei. Di samping itu, mereka juga mendapatkan kesempatan langka untuk mengunjungi pabrik Huawei dan melihat langsung proses pembuatan gawai terbaru jenama tersebut.
Beritagar.id berkesempatan untuk bertemu dengan para mahasiswa tersebut di markas Huawei di Shenzhen, Tiongkok, Kamis (20/10/2016).
Salah satu mahasiswa termuda yang mengambil jurusan telekomunikasi di ITB, Radifan Cahya Pradana mengatakan, pelatihan ini memberi gambaran nyata soal teknologi terkini 4G LTE. Karena, lanjut Radifan, ada beberapa hal yang belum disampaikan dalam perkuliahan di kampus-kampus Indonesia.
"Saya merasa senang bisa mendapatkan kesempatan langka ini," kata mahasiswa semester 5 yang baru berusia 18 tahun ini kepada Beritagar.id
"Kami dikenalkan dengan alat-alat terbaru. Program seperti ini akan membantu kami menentukan fokus keahlian."
Spoiler for Farah Salsabila & Yasinta Hijriyana Nur Anggraeni:
![Bangga! Ini 15 mahasiswa Indonesia menuntut ilmu hingga ke negeri Tiongkok](https://dl.kaskus.id/aws-dist.brta.in/2016-10/original_700/1024x768_fb7e49e393acacf7bf4d847869d880bdbf37f979.jpg)
Saking berharganya kesempatan yang diberikan Huawei tersebut, Farah Salsabila, juga dari ITB, rela untuk meninggalkan pekerjaan pertamanya untuk ikut ke Tiongkok. Farah baru saja menyelesaikan kuliah sarjananya.
"Ini adalah pengalaman yang tidak boleh disia-siakan. Nanti setelah ini masih bisa melamar pekerjaan lagi," kata Farah.
Ia menilai pelatihan memberi pengetahuan lebih soal cara kerja 4G LTE pada base transceiver station, efisiensi spektrum frekuensi, hingga transmisinya. Selain itu, mereka juga diberikan pelatihan tentang jaringan 3G dan optik.
Tak melulu soal teknologi, mereka pun diberi pengetahuan soal budaya Tiongkok. Mahasiswa UI Yonathan Raka Pradana, misalnya, langsung menunjukkan ilmu barunya --menuliskan namanya dalam huruf kanji Mandarin.
Spoiler for tulisan kosakata mandarin nama Yonathan:
![Bangga! Ini 15 mahasiswa Indonesia menuntut ilmu hingga ke negeri Tiongkok](https://dl.kaskus.id/aws-dist.brta.in/2016-10/original_700/1024x768_1537bb154a08cab8f6e118d3759eb2402b126fa7.jpg)
Kepada para mahasiswa terpilih itu Huawei membuka peluang untuk langsung bekerja di perusahaan tersebut. Akan tetapi tak ada unsur paksaan dari pabrik teknologi yang produk ponselnya memimpin pasar Tiongkok dan menempati peringkat ketiga terlaris di dunia itu.
"Kunci utama kesuksesan Huawei adalah inovasi yang terus berkembang. Inilah yang membuat Huawei hingga saat ini menduduki posisi wahid di Tiongkok," kata Deputy Director Public Affairs Huawei Indonesia, Yunny Christine.
Mengenai 15 mahasiswa itu, Yunny menyatakan Huawei senang bekerja sama dengan mereka karena kecerdasan dan kreativitas para mahasiswa tersebut.
Mereka semua tampak betah dan menikmati pengalaman di Tiongkok itu. Tetapi ketika kami tanyakan apakah mereka mau tinggal untuk bekerja di sana, sebagian besar menjawab tidak.
Cuaca lokal yang terlalu dingin menjadi alasan utama, sementara mahasiswa yang Muslim menyatakan sulit untuk mencari makanan yang halal di Tiongkok.
Ini adalah tahun keempat dari "Seeds for the Future Program" yang dijalankan Huawei untuk membantu pengembangan teknologi di Indonesia.
Mereka yang terpilih itu menyisihkan 300 mahasiswa lain dari seluruh Indonesia yang mengikuti program pelatihan Huawei Certified Network Associate (HCNA).
Quote:
Berikut 15 mahasiswa yang terpilih mengikuti Seeds for the Future Program 2016:
Farah Salsabila - Institut Teknologi Bandung (ITB)
Radifan Cahya Pradana - Institut Teknologi Bandung (ITB)
Hilman Andika Lazuardi - Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
Bias Sapta Bumi - Universitas Brawijaya
I Gede Agus Surya Negara - Universitas Telkom Bandung
Gumilar Hadi Prabowo - Universitas Telkom Bandung
Albert Kurniawan Waruwu - Institut Teknologi Del
Abdul Chalel Rahman - Universitas Mataram
Yonathan Raka Pradana - Universitas Indonesia
Rian Gilang Prabowo - Universitas Indonesia
Muhammad Hikam Hidayat - Universitas Gadjah Mada
Hermawan Rahmat Hidayat - Universitas Gadjah Mada
Muhammad Harry Bintang - Universitas Diponegoro
Amiludin - Politeknik Ujung Pandang
Yasinta Hijriyana Nur Anggraeni - PENS Institut Teknologi Surabaya
Farah Salsabila - Institut Teknologi Bandung (ITB)
Radifan Cahya Pradana - Institut Teknologi Bandung (ITB)
Hilman Andika Lazuardi - Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
Bias Sapta Bumi - Universitas Brawijaya
I Gede Agus Surya Negara - Universitas Telkom Bandung
Gumilar Hadi Prabowo - Universitas Telkom Bandung
Albert Kurniawan Waruwu - Institut Teknologi Del
Abdul Chalel Rahman - Universitas Mataram
Yonathan Raka Pradana - Universitas Indonesia
Rian Gilang Prabowo - Universitas Indonesia
Muhammad Hikam Hidayat - Universitas Gadjah Mada
Hermawan Rahmat Hidayat - Universitas Gadjah Mada
Muhammad Harry Bintang - Universitas Diponegoro
Amiludin - Politeknik Ujung Pandang
Yasinta Hijriyana Nur Anggraeni - PENS Institut Teknologi Surabaya
Semoga mereka bisa mengharumkan nama bangsa dan membangun Indonesia lebih baik ![Request emoticon-Request](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pti017.gif)
Mudah2an cerita ini bisa menjadi motivasi & acuan buat ente ya gan!![2 Jempol emoticon-2 Jempol](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1x373yj.gif)
![Request emoticon-Request](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pti017.gif)
Mudah2an cerita ini bisa menjadi motivasi & acuan buat ente ya gan!
![2 Jempol emoticon-2 Jempol](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1x373yj.gif)
Quote:
Sumur:
Beritagar.id
Beritagar.id
Jangan lupa cek thread ane yang lain gan ![Malu emoticon-Malu](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/1.gif)
![Malu emoticon-Malu](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/1.gif)
Quote:
- 5 kata Bahasa Indonesia yang selama ini sering salah digunakan
- Menurut agan Setya Novanto perlu mundur atau nggak
- Terungkap, 5 provinsi di Indonesia yang suka BAB sembarangan. Cek gan!
- Yuk gan cari tahu sejarah lampu lalu lintas
- 4 Pertanyaan penting saat kencan pertama
- 5 es krim kekinian di Instagram yang wajib agan coba
- 6 tips liburan murah buat agan-agan
- Minum air gak harus 8 gelas sehari gan
- Kontes adu jelek di Zimbabwe ricuh karena yang menang masih dianggep ganteng (FOTO)
- Agan tipe anak kos yang kaya gimana?
- Jangan sekali-kali kabur dari razia polisi kalo gak mau kaya gini gan (FOTO)
- Sedih gan, orang-orang ini ga dikasih main Facebook gara-gara namanya
- Pemandangan sungai di Jakarta yang sempet bikin heboh nih gan! (FOTO)
- 5 tips hemat BBM
- Serba paling di Hari Film Nasional
- Salahkah jika perempuan bekerja dan laki-laki menjadi ayah rumah tangga?
- Keahlian khusus yang dicari perusahaan tahun 2021 nanti
- Cara mencegah obesitas sejak masih kecil
- Bincang eksklusif dengan Anies Baswedan: Saya tidak mengira akan diganti
- 8 fakta pacaran masa kini yang bisa bikin agan-agan kecewa /:(/
- Hati-hati, hal ini bisa bikin agan gak subur
![Bangga! Ini 15 mahasiswa Indonesia menuntut ilmu hingga ke negeri Tiongkok](https://s.kaskus.id/images/2015/12/07/8333497_20151207031030.jpg)
![tien212700](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/12/18/avatar10974720_1.gif)
tien212700 memberi reputasi
1
1.7K
Kutip
19
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan