- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cerita Horor Kereta Jadul Ekonomi JABODETABEK


TS
evesugar
Cerita Horor Kereta Jadul Ekonomi JABODETABEK
Kontroversi, Acara Memasak Gunakan Air Mani sebagai Bahan Baku
halo agan agan, lagi coba coba bikin thread nih
semoga bisa kasih info ya buat kalian
terima
dan
toloooong ane lagi di
tolong bantu
huhuhuhuhuuuuu

halo agan agan, lagi coba coba bikin thread nih
semoga bisa kasih info ya buat kalian
terima


toloooong ane lagi di





Quote:
ini sebenernya cerita lama, cerita dimana KRL JABODETABEK masih make kereta kelas ekonomi yang gak ada pintunya, gk ada jendelanya,manusia" bergelantungan dimana-mana sama tukang asongan lewat dimana"....oh iya, aroma sedap bila berdesakan juga jangan lupa,, hehehhe ...mungkin banyak kalian yang hidup di jaman sekarang yang belum pernah merasakan sensasi naek kereta beginian, bersyukurlah kalian,,hhe, kadang di ekonomi ac aja masih suka jengah klo udah jem" rame huhuhuh 
oke, langsung aja ke intinya,,,,cekidooot~~~
Kisah ini bermula di stasiun Bogor, tempat dimana masyarakatnya banyak memakai kereta api untuk ke Jakarta demi pekerjaan yang menurut mereka banyak tersedia disana, dan tempat dimana impian orang" menjadi kenyataan, hhe...
adapun seorang ibu" paruh baya yang berpegang teguh pada prinsip ini, demi memenuhi kebutuhan hidupnya, ia rela membawa baju" dalam tumpukan karung untuk dijual di ibukota,,lapaknya pun bukanlah ditoko toko baju, malahan hanya di emperan" jalan berharap orang lalu - lalang akan singgah sejenak untuk membeli pakaiannya.. ia pergi subuh" sekali agar dapat membuka lapak lebih cepat daripada orang lain, ia menggunakan kereta pertama yang berangkat setiap harinya, begitu berulang - ulang setiap harinya...
Suatu kali iamemiliki lebih banyak stok baju yang bisa dijual dari biasanya, takut terlambat akan kereta pertama, iapun berangkat lebih pagi daripada biasanya, agar sesampainya di stasiun ia tidak terburu - buru agar tidak ketigngalan kereta. Biasanya kereta pertama itu terjadwal berangkat jam 5, ia berangkat lebih pagi dan sampai disana jam 4 pagi, tapi anehnya, sudah ada sebuah kereta ekonomi pada jalul dan sudah bersiap" untuk berangkat, "tidak seperti biasanya" si ibu ini berfikir, tapi tanpa pikir panjang, demi cepat sampainya ia ke Jakarta, lantas iapun naik kereta tersebut, Selepas barang bawaanya dan si ibu menapakan kedua kakinya didalam kereta, kereta itupun mulai berangkat.
Dia mulai melirik kiri dan kanannya, ternyata sudah ada beberapa orang yang ada dalam kereta tersebut, tak banyak memang,,hanya 4-5 orang per gerbongnya, tapi setidaknya dia tidak sendirian..tapi agak aneh dengan keretanya.. suasana sepi didalamnya terasa berbeda,,,atmosfernya terasa pucat, terasa hening tapi penuh dengan rasa kecemasan,,,para penumpangnya pun hanya diam dan saling tertunduk, entah masih mengantuk atau memang mereka tidak acuh pada hal disekelilingnya.
Ibu itupun mulai duduk, ia duduk disamping seorang bapak", bapak" itu terlihat sedang tidur dengan tangan menopang pada lehernya, berniat mencoba bertanya atau sekerdar mencairkan suasana, ibu itu pun memulai topik pembicaraan dengna memanggil si bapak,,,
"pak mau kemana" tanya si ibu
si bapak itu diam saja,,,
si ibu tersebut berfikir bahwa si bapak sedang tidur, tapi ibu tersebut tidak betah dengan suasana kereta seperti ini, iapun mulai bertanya kembali..berharap si bapak terbangun dan menjawab..
"sepi ya pak biasanya jam segini,, kalau yang jem 5 mah biasanya penuh sama orang" kerja ya, hehehe"
si bapak itu menengok, melepaskan topangan tangan dilehernya..
kaget bukan kepalang si ibu itu dengna apa yang dilihatnya, leher si bapak seperti tergorok hampir putus !!
jatuh dan bergelantung oleh dagin dipinggir lehernya yang lasih tersambung...
tapi dengna kondisi itu, si bapak pun hanya melihat si ibu dengan tatapan kosong, tidak berteriak, meminta tolong, atau apapun seperti orang yang sewajarnya meminta pertolongan,,,melihat si ibu diam tak berkata apa", sibapak pun kembali keposisi duduknya yang semula...
tak percaya dengan apa yang terjadi, si ibu itupun berpindah tempat duduk agak jauh dari sibapak, ketempat ibu" dengna 2 orang anak yang sedang duduk dilantai sembari diranggkul oleh ibunya..
berniat meminta pertolongan, si ibu penjual bajupu bertanya,
"bu, si bapak itu kenapa ya??, lehernya bu,,lehernya...."sembari merinding tidak percaya dengan apa yang dilihat barusan..
sama seperti sibapak, si ibu pembawa anakitu awalnya diam saja,,,
karena masih dalam kondisi ketakutan, si ibu pemjual baju itu menepuk" pelan bahu si ibu pembawa anak,
dengan dilakukan seperti itu, si ibu pembawa anak tersebut pun menegakan posisi duduknya sambil menoleh kearah sang ibu penjual baju, belum beres rasa kagetnya selepas peristiwa bapak tadi, jantung si ibu ini kembali dicengangkan oleh kondisi ibu pembawa anak dan kedua anaknya, tubuh mereka ber3 tertusuk - tusuk tiang - tiang besi berkarat, dengna kulit mereka yang sudah pucat dan darah yang sudah mengental hampir kering, lagi - lagi mereka hanya melihat reaksi si ibu penjual baju dengan tatapan kosong, seolah hanya untuk memperlihatkan kondisi mereka, lantas kembali ke posisi semula...
Takut dirinya dalam bahaya, si ibu pun berlari ke gerbong masinis guna meminta pertolongan,setelah berlari sampai ke ujung gerbong, akhirnya sang ibu bertemu, dengan sang masinis, si ibu awalnya terlihat ragu dengan penampilan sang masinis, tidak ada yang aneh pada tubuhnya, hanya kulitnya saja yang berwarna pucat pasi, tapi demi keselamatannya si ibu itupun memberanikan diri untuk bertanya dan meminta pertolongan,
"pak, tolong saya pak, para penumpang dibelakang terlihat aneh pak, ada apa ya pak, tolong pak"
bersyukur, masinis inipun menjawab
"bu ini bukan kereta yang seharusnya ibu naiki, demi keselamatan ibu, setibanya kereta ini berhenti di stasiun terdekat, ibu sebaiknya turun,,,
tak butuh waktu lama, kereta itu pun berheti, dengan cepat si ibupun bergegas keluar dari kereta tersebut, saat kedua kaki si ibu menapak di pinggiran tepi stasiun, semuanya menjadi gelap, hitam...
beberapa saat kemudian. si ibu terbangun, semuanya terang, semuanya berwarna cerah, tak seperti menonton tv hitam putih lagi,,, tapi yang dia herankan begitu banyak orang" yang mengerumuninya,, tubuhnya lemas, tak mampun digerakan, wajah dan badannya dibanjiri keringat..sang petugas stasiun bertanya mengapa si ibu bisa pingsan di stasiun tersebut, sang ibu menceritakan kejadiannya, dan petugas serta orang" yang penasaran hanya bisa terheran - heran dengna pengakuan si ibu,

oke, langsung aja ke intinya,,,,cekidooot~~~
Spoiler for Cerita:
Kisah ini bermula di stasiun Bogor, tempat dimana masyarakatnya banyak memakai kereta api untuk ke Jakarta demi pekerjaan yang menurut mereka banyak tersedia disana, dan tempat dimana impian orang" menjadi kenyataan, hhe...
adapun seorang ibu" paruh baya yang berpegang teguh pada prinsip ini, demi memenuhi kebutuhan hidupnya, ia rela membawa baju" dalam tumpukan karung untuk dijual di ibukota,,lapaknya pun bukanlah ditoko toko baju, malahan hanya di emperan" jalan berharap orang lalu - lalang akan singgah sejenak untuk membeli pakaiannya.. ia pergi subuh" sekali agar dapat membuka lapak lebih cepat daripada orang lain, ia menggunakan kereta pertama yang berangkat setiap harinya, begitu berulang - ulang setiap harinya...
Suatu kali iamemiliki lebih banyak stok baju yang bisa dijual dari biasanya, takut terlambat akan kereta pertama, iapun berangkat lebih pagi daripada biasanya, agar sesampainya di stasiun ia tidak terburu - buru agar tidak ketigngalan kereta. Biasanya kereta pertama itu terjadwal berangkat jam 5, ia berangkat lebih pagi dan sampai disana jam 4 pagi, tapi anehnya, sudah ada sebuah kereta ekonomi pada jalul dan sudah bersiap" untuk berangkat, "tidak seperti biasanya" si ibu ini berfikir, tapi tanpa pikir panjang, demi cepat sampainya ia ke Jakarta, lantas iapun naik kereta tersebut, Selepas barang bawaanya dan si ibu menapakan kedua kakinya didalam kereta, kereta itupun mulai berangkat.
Dia mulai melirik kiri dan kanannya, ternyata sudah ada beberapa orang yang ada dalam kereta tersebut, tak banyak memang,,hanya 4-5 orang per gerbongnya, tapi setidaknya dia tidak sendirian..tapi agak aneh dengan keretanya.. suasana sepi didalamnya terasa berbeda,,,atmosfernya terasa pucat, terasa hening tapi penuh dengan rasa kecemasan,,,para penumpangnya pun hanya diam dan saling tertunduk, entah masih mengantuk atau memang mereka tidak acuh pada hal disekelilingnya.
Ibu itupun mulai duduk, ia duduk disamping seorang bapak", bapak" itu terlihat sedang tidur dengan tangan menopang pada lehernya, berniat mencoba bertanya atau sekerdar mencairkan suasana, ibu itu pun memulai topik pembicaraan dengna memanggil si bapak,,,
"pak mau kemana" tanya si ibu
si bapak itu diam saja,,,
si ibu tersebut berfikir bahwa si bapak sedang tidur, tapi ibu tersebut tidak betah dengan suasana kereta seperti ini, iapun mulai bertanya kembali..berharap si bapak terbangun dan menjawab..
"sepi ya pak biasanya jam segini,, kalau yang jem 5 mah biasanya penuh sama orang" kerja ya, hehehe"
si bapak itu menengok, melepaskan topangan tangan dilehernya..
kaget bukan kepalang si ibu itu dengna apa yang dilihatnya, leher si bapak seperti tergorok hampir putus !!
jatuh dan bergelantung oleh dagin dipinggir lehernya yang lasih tersambung...
tapi dengna kondisi itu, si bapak pun hanya melihat si ibu dengan tatapan kosong, tidak berteriak, meminta tolong, atau apapun seperti orang yang sewajarnya meminta pertolongan,,,melihat si ibu diam tak berkata apa", sibapak pun kembali keposisi duduknya yang semula...
tak percaya dengan apa yang terjadi, si ibu itupun berpindah tempat duduk agak jauh dari sibapak, ketempat ibu" dengna 2 orang anak yang sedang duduk dilantai sembari diranggkul oleh ibunya..
berniat meminta pertolongan, si ibu penjual bajupu bertanya,
"bu, si bapak itu kenapa ya??, lehernya bu,,lehernya...."sembari merinding tidak percaya dengan apa yang dilihat barusan..
sama seperti sibapak, si ibu pembawa anakitu awalnya diam saja,,,
karena masih dalam kondisi ketakutan, si ibu pemjual baju itu menepuk" pelan bahu si ibu pembawa anak,
dengan dilakukan seperti itu, si ibu pembawa anak tersebut pun menegakan posisi duduknya sambil menoleh kearah sang ibu penjual baju, belum beres rasa kagetnya selepas peristiwa bapak tadi, jantung si ibu ini kembali dicengangkan oleh kondisi ibu pembawa anak dan kedua anaknya, tubuh mereka ber3 tertusuk - tusuk tiang - tiang besi berkarat, dengna kulit mereka yang sudah pucat dan darah yang sudah mengental hampir kering, lagi - lagi mereka hanya melihat reaksi si ibu penjual baju dengan tatapan kosong, seolah hanya untuk memperlihatkan kondisi mereka, lantas kembali ke posisi semula...
Takut dirinya dalam bahaya, si ibu pun berlari ke gerbong masinis guna meminta pertolongan,setelah berlari sampai ke ujung gerbong, akhirnya sang ibu bertemu, dengan sang masinis, si ibu awalnya terlihat ragu dengan penampilan sang masinis, tidak ada yang aneh pada tubuhnya, hanya kulitnya saja yang berwarna pucat pasi, tapi demi keselamatannya si ibu itupun memberanikan diri untuk bertanya dan meminta pertolongan,
"pak, tolong saya pak, para penumpang dibelakang terlihat aneh pak, ada apa ya pak, tolong pak"
bersyukur, masinis inipun menjawab
"bu ini bukan kereta yang seharusnya ibu naiki, demi keselamatan ibu, setibanya kereta ini berhenti di stasiun terdekat, ibu sebaiknya turun,,,
tak butuh waktu lama, kereta itu pun berheti, dengan cepat si ibupun bergegas keluar dari kereta tersebut, saat kedua kaki si ibu menapak di pinggiran tepi stasiun, semuanya menjadi gelap, hitam...
beberapa saat kemudian. si ibu terbangun, semuanya terang, semuanya berwarna cerah, tak seperti menonton tv hitam putih lagi,,, tapi yang dia herankan begitu banyak orang" yang mengerumuninya,, tubuhnya lemas, tak mampun digerakan, wajah dan badannya dibanjiri keringat..sang petugas stasiun bertanya mengapa si ibu bisa pingsan di stasiun tersebut, sang ibu menceritakan kejadiannya, dan petugas serta orang" yang penasaran hanya bisa terheran - heran dengna pengakuan si ibu,
Spoiler for INFO:
Tak lama tersiar kabar, bahwa saat subuh, didaerah persawahan di pinggir rel kereta, petani yang sedang menggarap sawahnya melihat sang ibu tersebut sedang berlari di atas rel sembari membawa karung" berisikan baju jualannya !!!!
jadi yang selama ini si ibu kira ia sedang menaiki kereta, pada kenyataannya ialah dia sedang berlai dari bogor menuju jakarta !
dan untuk bapak" dan ibu" yang ia temui di kereta ialaha para korban dari kereta yang mengalami nasib naas kecelakaan, beruntung sang "masinis" membantu si ibu agar turun dan tidak "terbawa" entah kemana.

jadi yang selama ini si ibu kira ia sedang menaiki kereta, pada kenyataannya ialah dia sedang berlai dari bogor menuju jakarta !
dan untuk bapak" dan ibu" yang ia temui di kereta ialaha para korban dari kereta yang mengalami nasib naas kecelakaan, beruntung sang "masinis" membantu si ibu agar turun dan tidak "terbawa" entah kemana.



0
11K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan