Penabrak Supriono Hingga Tewas di Labusel Bebas. Ini Penjelasan Polres Labuhanbatu

Sopir mobil dinas RSUD Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara (Sumut), Pengadilan Halomaoan Siregar (25), yang menabrak Supriono (58), di Jalinsum Rantauprapat-Kotapinang, tak ditahan polisi. Kok bisa?



Informasi yang dihimpun medansatu.com, Sabtu (22/10/2016) menyebutkan, warga Desa Aek Waya, Kecamatan Portibi, Kabupaten Paluta, itu tak ditahan karena telah dijamin keluarganya.




Kenapa tak ditahan, (karena) dia (Pengadilan Siregar) dijamin oleh keluarganya,” terang Kanit Laka Ipda Sidik kepada medansatu.com, Jumat (21/10/2016).

Ipda Sidik menyebutkan, untuk informasi terkait tidak ditahannya Pengadilan Siregar, bisa ditanyakan kepada penyidik kasus tersebut. “Saya mau pulang, tanya saja Pak Samosir ya, dia penyidik kasus laka itu,” tambahnya.




Terpisah, Kasat Lantas Polres Labuhanbatu AKP Mulizaldi SIK, saat dihubungi medansatu.com mengatakan, pihaknya tidak dapat melakukan penahanan terhadap sopir Mobil Daihatsu Terios itu, karena ia juga sebagai Korban.



“Pengemudi Terios tidak dapat dilakukan penahanan karena dalam perkara ini, ia sebagai korban. Sedangkan tersangkanya adalah pengemudi sepeda motor yangg telah meniggal dunia. Dan dalam perkara ini SP3 (dihentikan) mengacu kepada Pasal 77 KUHPidana. Nggak ada pake jaminan seperti itu, (sopir) Teriosnya gak salah,” terangnya melalui WhatsApp.

Sebelumnya diberitakan, tabrakan maut kembali terjadi lagi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Rantauprapat-Kotapinang KM 350-351, tepatnya di Desa Perkebunan Normarak, Kecamatan Kota Pinang, Kamis (20/10/2016).

Mobil dinas Daihatsu Terios BB 1026 J (plat merah) milik RSUD Gunungtua, Padang Lawas Utara (Paluta), yang dikemudikan Pengadilan Siregar (25) bertabrakan dengan pengendara sepeda motor Yamaha Jupiter Nopol BK 5647 ZF yang dikendarai Supriono (58), warga Desa Bangun Jadi, Kecamatan Kotapinang, Labusel.

Akibat kejadian ini, Supriono tewas mengenaskan di lokasi kejadian. Sementara mobil dan sepeda motor yang dikendarai keduanya ringsek berat.

Kecelakaan lalulintas (lakalantas) ini berawal saat pengendara sepeda motor datang dari arah Kota Pinang menuju Gunungtua dan mobil Terios datang dari arah sebaliknya.


“Sesampainya di lokasi kejadian pengendara sepeda motor hendak mendahului mobil tangki yang berada di depannya. Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul mobil Terios yang dikemudikan Pangadilan Siregar, warga Desa Aek Waya, Kecamatan Portibi, Kabupaten Paluta, sehingga terjadi lakalantas,” kata Kapolsek Kota Pinang, Kompol Alfin Saragih.



Akibat lakalantas tersebut, lanjutnya, pengendara sepeda motor tewas di tempat kejadian. Korban meggalami patah tulang, koyak terbuka pada kaki kanan, dan kepala memar.

Terpisah, Pengadilan Siregar (25), saat diwawancarai medansatu.com menyebutkan, mobil dinas yang dikemudikannya melaju dari Gunung Tua hendak menuju Rumah Sakit Nuraini, Kotapinang.

“Aku dari Gunungtua mau menjeput dokter Jimmi di RS Nuraini, karena di RSUD Gunungtua ada pasien yang hendak dioperasi,” sebutnya di Kantor Unit Lantas Polsek Kota Pinang.

Siregar mengaku, ia sebenarnya bukan supir yang biasa membawa mobil dinas tersebut.
“Memang bukan aku yang biasa membawa mobil dinasnya bang, sopir yang biasa lagi ada halangan, jadi aku disuruh menjeput dokter Jimmi,” jelasnya.

Sementara Direktur Utama RSUD Gunungtua dr Arnalom Sitorus saat dihubungi medansatu.com membenarkan bahwa mobil dinas BB 1026 J yang mengalami laka lantas adalah milik RSUD Gunungtua. “Ya, itu mobil dinas rumah sakit Gunungtua,” ucapnya. (habibi)


http://m.medansatu.com/berita/22893/...s-labuhanbatu/