7pendek1panjangAvatar border
TS
7pendek1panjang
Cerita ke Kapolri, Kapolsek Tangerang Lumpuhkan Sultan Hingga Peluru Habis


Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjenguk Kapolsek Tangerang Kompol Effendi yang menjadi korban penyerangan. Kepada Tito, Effendi menceritakan saat melumpuhkan pelaku, Sultan Aziansyah (SA).

"Kapolsek tadi menyatakan bahwa ketika diserang dia menembak sampai pelurunya habis, sebanyak 5 butir. Kemudian tersangka mengalami luka tembak," ungkap Tito usai menjenguk Effendi di RS Siloam Hospital, Karawaci, Tangerang, Jumat (21/10/2016). Sebelumnya Effendi disebut meletuskan tiga peluru untuk melumpuhkan Sultan.

Sultan membuat keonaran dengan menempel stiker ISIS dan melempar dua benda mencurigakan ke Pospol Cikokol, Jalan Perintis Kemerdekaan, Tangerang, Kamis (20/10) pagi. Tiga polisi yang sedang berdinas di dekat lokasi menjadi korban penyerangan karena Sultan menyabetkan goloknya dengan membabi buta.

Effendi yang pagi itu sedang melakukan kontrol lapangan tak jauh dari lokasi berusaha menembakkan peluru untuk melumpuhkan pelaku. Namun Sultan tetap menyerang dengan brutal hingga Effendi pun ikut tersabet golok. Ternyata ada polisi lain yang ikut menembakan peluru untuk membantu melumpuhkan.

"Kemudian ada luka tembak yang lain dari anggota lain yang membantu, mendatangi saat pelaku menyerang Kapolsek. Jadi ada beberapa luka tembak. Informasi yang saya terima dia meninggal karena pendarahan di luka tembak," sebut Tito.

Jenazah Sultan sudah dimakamkan setelah nyawanya tak tertolong akibat kehabisan darah ketika hendak dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Dari laporan keluarga, termasuk dua kakaknya yang merupakan anggota kepolisian, Sultan diketahui memang memiliki keanehan dan mendapat pengaruh buruk dari internet.

"Keluarganya menyatakan adiknya ini sering hilang di rumah, sering main internet dan kecenderungan jadi pendiam. SA sering hilang dari rumah dan beberapa waktu lalu keluarga mendapat informasi bahwa pelaku di Pesantren Ciamis," tutur jenderal bintang empat itu.

Saat Sultan berada di Ciamis itu, pihak keluarga sebenarnya sudah datang untuk menjemputnya pulang. Namun pemuda yang pernah kuliah di LP3I itu kabur namun berhasil ditemukan oleh kakaknya.

"Kemudian dia dibawa ke polsek. Kemudian hilang lagi. Jadi perilakunya berubah. Kakak dan keluarganya sudah khawatir terhadap adiknya ini sampai terjadinya peristiwa ini," terang Tito.

Kondisi Kompol Effendi saat ini sudah stabil. Sebelum Tito, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan juga telah datang ke rumah sakit menjenguknya.
(elz/Hbb)

http://news.detik.com/berita/3326216...843.1450658018

emoticon-Wow



fix si sultan sudah crot ria dengan 72 bidadari, ada lagi yang mau menyusul??
0
2.7K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan