Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Sumber air di Yogyakarta tercemar bakteri
Sumber air di Yogyakarta tercemar bakteri
Seorang warga merawat mesin pompa air di sebuah sendang (sumber air) di Desa Sugihmanik, Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (6/10/2016).
Kualitas sumber air minum di Yogyakarta sangat memprihatinkan. Sebanyak 89 persen sumber air di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah tercemar bakteri Escherichia coli atau dikenal E.coli dan beberapa bahan kimia lainnya.

Hasil survei kualitas air Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta memperlihatkan mayoritas sumber air di DIY telah bakteri E.coli. Sumber air layak minum yang tercemar sebanyak 87,8 persen dan sumber air tidak layak telah tercemar bakteri E.coli sebanyak 95,5 persen.

Bakteri E. Coli dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Meski kebanyakan tidak berbahaya, beberapa jenis E. Coli dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah.

"Hasil survei kualitas air tahun 2015 menunjukkan fakta bahwa kondisi air minum di DIY cukup memprihatinkan," ujar Direktur Statistik Kesra BPS, Gantjang Amanullah dikutip Antaranews, Selasa (19/10/2016).

Fakta lain yang terungkap adalah bahwa 71,3 persen air siap minum telah tercemar bakteri E.coli. Air siap minum dari sumber air layak telah tercemar bakteri E.coli sebanyak 69,8 persen. Sedangkan air siap minum dari sumber air tidak layak telah tercemar bakteri E.coli 78,1 persen.

Kondisi sumber air layak seperti air pipa, air kemasan bermerek, air tanah, dan air isi ulang sebagai sumber air siap minum, terkontaminasi bakteri E.coli dengan kadar persentase yang berbeda-beda. Sebanyak 73 persen air pipa telah terkontaminasi E.coli; 52 persen air kemasan bermerek; 68,9 persen air tanah; dan 47,2 persen air isi ulang terkontaminasi E.coli.

Kontaminasi lainnya berupa nitrat dan khlorida masih berada dalam zona aman. Hasil survei kualitas air 2015 menunjukkan bahwa hanya 6,3 persen dari sampel air minum rumah tangga yang mengandung 50 mg/L nitrat (melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh Permenkes). Bahkan hasil uji kandungan khlorida menunjukkan bahwa tidak ada sampel air minum rumah tangga yang memiliki kandungan khlorida di bawah 250 mg/L (batas toleransi yang ditetapkan Permenkes No. 492 Tahun 2010).

BPS menggelar Sosialisasi Hasil Survei Kualitas Air Tahun 2015 (SKA 2015) di Yogyakarta 11 Oktober lalu. Survei yang baru pertama kali di Indonesia ini bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Kesehatan serta UNICEF. Sampel yang digunakan sebesar 940 rumah tangga, tersebar di seluruh kabupaten/kota di DIY.

Deputi Bidang Statistik Sosial M. Sairi, mengatakan Yogyakarta terpilih sebagai lokasi survei karena angka kematian bayi di provinsi ini terbilang yang terendah di Indonesia. Hasil survei itu diharapkan dapat menjadi acuan bagi provinsi lainnya. Hasil survei ini telah menunjukkan bahwa persoalan kesehatan air minum kita ternyata masih merupakan tantangan besar.
Sumber air di Yogyakarta tercemar bakteri


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...rcemar-bakteri

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Sumber air di Yogyakarta tercemar bakteri Perubahan yang terjadi di usia 30-an

- Sumber air di Yogyakarta tercemar bakteri Kenapa Jokowi pilih Jonan

- Sumber air di Yogyakarta tercemar bakteri Cari tahu perawatan wajah berdasarkan jenis kulit

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
4.9K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan