CILEUNGSI – Seks bebas dikalangan pelajar yang ada di Bumi Tegar Beriman begitu menjamur, dan hal ini sangat mengkhawatirkan. Bukan hanya pasangan lawan jenis saja yang melakukan seks bebas, tetapi pasangan sejenis pun banyak, seperti lelaki suka lelaki (LSL). Maraknya seks bebas dikalangan pelajar itu, membuat angka penderita infeksi menular seksual (IMS) di Bumi Tegar Beriman membuat bulu puduk merinding.

Salah seorang petugas kesehatan yang menangani pasien IMS di Klinik Cinta yang ada di UPT Puskesmas Cileungsi Acih Suharti mengatakan, rata-rata dalam satu bulan dirinya menangani 100 pasien IMS dari kelompok LSL, waria, maupun pekerja seks komersial (PSK).

“Kebanyakan LSL yang menjadi pasien kami, dan banyaknya anak-anak dibawah umur,” katanya kepada Publik Bogor, (19/10).

Menurutnya, pasien yang berobat dan konsultasi ke Klinik Cinta biasanya berasal dari luar wilayah Cileungsi, kebanyakan berasal dari Jonggol, Klapanunggal, Citeureup, bahkan Cisarua.

“Mungkin kalau warga sini merasa malu untuk konsultasi, jadi mereka biasanya konsultasi ditempat lain, misalnya di Puskesmas Gunungputri,” paparnya.

Ia menjelaskan, saat berdialog dengan salah seorang pelaku LSL, pelaku itu mengaku yang menjadi incarannya untuk menjadi korban biasanya anak-anak SMP dan SMA.

“Katanya anak-anak dibawah umur itu lebih empuk untuk dijadikan sasaran,” jelasnya.

Acih sapaan akrabnya menerangkan, kelompok LSL ini mempunya group sendiri di media sosial facebook, untuk mencari pasangannya yang LSL juga, bahkan untuk mengincar korbannya.

“Yang menjadi korban biasanya anak usia 13-16 tahun,” terangnya.

Seks bebas ini, sambungnya, sangat rentan tertular penyakit IMD, lantaran kebanyakan para pelaku hubungan seks menyimpang itu telah mengidap IMS. Biasanya gejalanya sakit saat buang air kecil, dan ada bintik-bintik pada kemaluannya.

Ia menghimbau, agar orang tua lebih ekstra dalam mengawasi pergaulan anaknya, jangan sampai buah hati tercinta menjadi salah satu korban atau pelaku LSL, maupun seks bebas lainnya.

“Para orang tua harus ekstra hati-hati dalam menjaga anak,” tandasnya. (Dede Firdaus)