Di negeri pizza ini, pria biasanya membuka atau menahan pintu untuk wanita, untuk melindung sang kekasih. Ini juga bisa saja terjadi di dalam kamar.

Nah, di negeri Tiongkol ini wanita kebanyakan dijodohkan. Jadi, orang tua mereka membawa sebuah foto ke 'pasar pernikahan' untuk menemukan jodoh anaknya.

Sebuah tradisi demi mempertahankan garis keturunan yang masih berlangsung di Cina,yakni sebuah acara akbar bernama pasar pernikahan atau Shanghai Marriage Market.Dalam acara ini semua orang tua berbondong-bondong menempelkan profil putra dan putrinya untuk mencarikan jodoh mereka.

Profil dibuat di selembar kertas kemudia di tempel. Semua orang tua bebas membaca profil tersebut. Jika menurut mereka pantas untuk putrinya, maka mereka mulai mencatat informasi tentang orang tersebut dari profil yang ada. Kegiatan ini banyak ditentang para gadis lajang di Cina, karena mereka ingin bertemu dan menikah dengan cinta sejati mereka.

Kamu harus hati-hati di sini, karena sudah tidak lazim lagi jika seorang istri atau suami memiliki simpanan. Jadi pastikan jika calon pacar kamu tidak punya cincin.

Satu lagi negri romantis yang nyatanya tidak romantis. Di sini pacaran tidak dilakukan dengan formal seperti dinner atau makan malam, mereka biasanya hanya menemukan calon kemudian jadi pacar.

Di negara ini, orang memiliki tanda jika untuk sebuah hubungan kausal. Mereka biasanya memberikan kata "Fika" untuk menandakan hubungan tidak ada tekanan.

Fika, berasal dari bahasa Swedia yang berarti minum kopi, mengunyah makanan manis dan mengobrol, adalah beberapa bagian dari pekerjaan dalam satu hari di Swedia.

Fika sudah menjadi kebiasaan dari negara Swedia dimana orang-orang berkumpul untuk makan, minum, dan mengobrol adalah suatu tradisi kerja yang diperbolehkan di negara ini. Memakan sepotong kue dan minum kopi adalah suatu kewajiban. Ada banyak perusahaan di Swedia yang mewajibkan para pegawainya untuk melakukan tradisi Fika yang dilakukan pada siang hari.