TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu anggota Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) terselip lidah saat menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Hal itu terjadi saat pelaksanaan sidang lanjutan uji materi Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (19/10/2016).

"Jadi ini alasan awalnya dari permohonan saudara Gubernur, Pak Tjahjadi. Pak Basuki Tjahjadi Purnama," kata pria paruh baya tersebut.

Suasa sidang Mahkamah Konstitusi yang berlangsung hening, tiba-tiba riuh. Ketua MK Arief Hidayat membenarkan perkataan pihak terkait, "Tjahaja, Pak," ucap Arief.

"Tjahaja. Maaf.. Maaf..," kata pihak terkait dari ACTA.

Dia mempertanyakan, alasan Ahok mengajukan uji materi tentang cuti kampanye petahana.

Seperti keinginan mengawal penyusunan APBD DKI Jakarta 2017. Dia menyinggung serapan APBD DKI Jakarta tahun 2015 yang tidak maksimal.

"Serapan anggaran lebih rendah daripada provinsi lain. Yang kami catat dan lihat di media, bahwa ada anggaran Rp 13,9 triliun yang mengendap di bank," kata pihak terkait tersebut.

Arif kembali menyanggah pernyataan pihak terkait. "Apakah ini mau ditanyakan kepada ahli atau anda berkomentar sendiri?," tanya Arif.

Anggota ACTA itu menjelaskan bahwa tanggapannya itu ditujukan kepada ahli, "Oh iya. Makanya ditujukan ke ahli bukan komentar sendiri, enggak jelas ini. Silahkan pemohon kalau ada yang ingin disampaikan," kata Arif.

Ahok pun menimpali. Dia memaklumi pihak terkait yang kerap salah, dari menyebut nama hingga memaparkan data APBD Jakarta.

"Saya memaklumi nama saya salah. Apalagi data. Saksi ahli saya mau tanyakan, mungkin saksi ahli kurang baca berita, sisa lebih penggunaan anggaran kami Rp 3 triliun," balas Ahok.

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2016/10/19/anggota-acta-terselip-lidah-ahok-nama-saya-saja-salah-apalagi-data

Tjahjadi


serapan anggaran 2015 sebesar 75% udah lumayan lah, udah banyak pembangunan

Oleh karena itu, Basuki optimistis penyerapan anggaran tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai sekitar 75%.

“Optimistis tinggi. Tahun ini mesti tinggi. Karena kan kita banyak proyek pembangunan. Tentunya kita akan tingkatkan daya agar bisa penyerapan sampai 90%,” kata Basuki seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD DKI terkait Pengesahan APBD-P DKI 2016 di gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (12/10).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, pembangunan sudah berjalan dengan baik. Ia yakin pembangunan infrastruktur dapat selesai saat akhir tutup buku pada 15 Desember. Karena saat ini, pihaknya tinggal membayar para pengembang atau kontraktor sebagai pelaksana pembangunan. “Tinggal bayar saja,” ujarnya.
http://sp.beritasatu.com/metropolitan/apbd-p-2016-disahkan-ahok-optimistis-anggaran-terserap-90/117173