Lima Pelajaran Yang Dapat Kita Ambil dari Game 'Into The Dead'
TS
samidlan
Lima Pelajaran Yang Dapat Kita Ambil dari Game 'Into The Dead'
Halo Agan-Agan Sekalian....
Tanpa bermaksud munafik, hanya bermaksud sedikit sok suci (biarlah ane disindir sama yutuper2 kewl itu),
ane akan menampilkan lima hal yang dapat kita petik dari sebuah game berjudul: Into The Dead.
Tak dapat dipungkiri tak dapat dinyanya, semua orang pasti pernah bermain game. Dari game serius seperti catur, game olahraga
seperti sepak bola, bola basket, game etnikal semacam gerobak sodor, gatrik, hingga game visual dengan console-console mutakhirnya.
Game dapat menenangkan keletihan kita, menjadi hobi, bahkan menjadi mata pencaharian. Game bisa menjadi candu, baik itu positif maupun
negatif.
Dan tak ada salahnya kali ini kita mencoba memetik makna tersirat dari salah satu judul game: Into The Dead
Spoiler for Pelajaran 1:
Judul game ini sendiri sudah memiliki makna yang sangat dalam, bahwa kita semua sedang menjalani perjalanan menuju kematian.
Sama rata, semua orang, bangunan, makhluk hidup, gunung-gunung, tidak ada yang abadi (kaya lagunya Peterp*n)
Jadi kata orang-orang bijak mah, bukan seberapa panjang umurnya, tetapi seberapa berharga kita menjalaninya.
dung...dung...cesss....
Spoiler for Pelajaran 2:
Jangan Menyerah alias don't give up
Kayak tokoh utama di game ini, udah mana helikopternya kebakar, di tengah padang antah berantah, kayaknya ga ada satupun
rekannya yang hidup, eh tau-tau dikelilingi sekelompok zombie haus darah.
Tapi si tokoh utama pantang menyerah Gan. dia terus berlari meski dikejar-kejar zombie satu RW, satu kecamatan, satu kabupaten.
Padahal doi ga bawa peta dan ga kenal daerah itu, udah mana gelap banget lagi, seperti malam tak berbintang.
So... Jangan pernah menyerah Gan, dalam kondisi sesulit apapun. Kecuali menyerah dalam mengerjakan kejahatan.
Spoiler for Pelajaran 3:
Kalau yang ini kayaknya kebiasaan kita pas kecil dulu: Jangan masuk kebun/ rumah orang sembarangan.
Di game ini ada scene dimana kita melompati pagar kemudian masuk ke ladang jagung penduduk setempat.
Bukannya dapet berondong yang unyu-unyu, eh, jagung yang manis-manis, taunya kita berhadapan sama zombie yang nyumput
di balik rindangnya batang jagung.
Kebayang kan kalau di dunia nyata, kita mau metik jagung pak tani tanpa permisi, eh taunya dicegat zombie pemakan orang,
kelar dah hidup kita.
Spoiler for Pelajaran 4:
Yang ini rada filosofis and bijak Gan, biar setelan obrolan rada keren di depan calon mertua.
Bahwa sesungguhnya terkadang kita terjebak dengan hasil, padahal proses lah yang membentuk diri ini.
Lihat saja di game ini, yang menjadi tolak ukuran nilai kita adalah seberapa jauh kita berlari, itulah yang menjadi penilaian
utama pada game horor ini. Padahal hasilnya sama-sama aja: mati dicaplok zombie, mau kita udah lari tujuh hari tujuh malam,
ngelilingin rumah mantan seribu kali, sampai dengkul keropos, toh kita tidak bisa selamat di game ini.
Jadi rencanakanlah, jalankanlah, kemudian nikmati proses, hasil pasti akan mengikuti
Spoiler for Pelajaran 5:
Yang terakhir, Janganlah ragu berbuat baik meskipun pada orang tak dikenal ataupun musuh sekalipun.
Sumpah Gan, di game ini kita bisa nemuin senjata mulai dari handgun sampai gergaji mesin geletakan di jalan. oiya,
bahkan sampai ada guguk2 sangar yang bisa kita jadiin kawan.
Ga kebayang kan darimana datangnya pertolongan-pertolongan itu.....
Jadi itu item2 sebenernya berasal dari survivor-survivor sebelumnya, yang sengaja meletakkan senjata ataupun perlengkapan
di tempat-tempat strategis supaya jika nanti masih ada survivor lainnya, bakal bisa terbantu. Sungguh mulia
Spoiler for Video:
Yupp,, itu semua sudah pemaparan dari ane..
Mohon maaf jika tidak berkenan....
Terima kasih untuk yang sudah membaca.....