- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
SENIOR ADALAH DEWA SECOND
TS
sstandjung
SENIOR ADALAH DEWA SECOND
Keluarlah Kak Doni setelah dimaki habis oleh Kak Bonita, kakak yang paling galak di OSPEK Fakultas. Meski juga masuk cewek yang good looking. Karena ketegasannya Kak Bonita dijuluki singa betina oleh para panitia ospek yang lain. Dia juga yang menciptakan aturan nyeleneh di dalam OSPEK Fakultas.
Dengan tercetusnya aturan itu sudah jelaslah siapa yang paling berkuasa di OSPEK Fakultas. Sebagai Mahasiswa Ilmu Politik, sudah barang tentu ia tahu banyak hal, dari Pilkada sampai Hubungan Diplomatik Amerika-China. Karena kamahirannya dalam berdebat, tak jarang ia sering didelegasikan sebagai wakil Indonesia di forum HMUN (Harvard Model of United Nations). Ia adalah cewek yang sangat populer di kampusnya, hampir mahasiswa satu fakutas kenal dia.
Bisa dibilang Marini adalah orang yang ketiban apes. Dia dites kemampuannya oleh orang yang benar-benar direlay on oleh pihak kampus. Karena Marini adalah orang baru, maka gampang baginya untuk mengajak debat. Apalagi cuma nyuruh anak bawang untuk jadi public speaker. Ditengah kegugupannya Marini berusaha untuk melanjutkan presentasi.
“Ayoo mulai Dek Marini, kamu mau jadi presenter berkelas apa tidak. Lanjutin gih sana. Jangan malu-maluin almamatermu. Kasihan loh sekolahmu sudah mendidikmu susah-susah.” kata Kak Bonita.
“Baik kak, aku mulai yah (sambil berdehem sebentar ia kembali melanjutkan presentasinya).
“Mitra Olahraga, kembali bersama saya Marini dalam acara “Spirit Malam” edisi akhir pekan. Adapun headline berita untuk hari ini adalah.” Kata Marini dengan mantapnya.
“Nah gitu, nggak ada kalimat yang bertele-tele, nggak ada kegugupan di diri kamu. Kamu masih takut sama aku ya. Ha ha ha .... namanya juga OSPEK. Dulu aku juga gitu.”
“Lain kali jangan gugup ya, jangan malu-maluin orang yang sudah membesarkanmu. Kamu berhutang budi dengan mereka. Kalau kamu nggak mampu membalas budi baik mereka, minimal kamu nggak mencemarkan nama baik mereka.” kata Kak Bonita yang diiyakan oleh Marini.
“Iya Kak, makasih atas sarannya. Marini memang memalukan Kak, nggak bisa apa-apa. Nggak ada ....”
“Stop kamu katain itu, kamu mau bilang nggak ada potensi kan, nggak ada bakat kan, nggak ada partner yang mendukung kamu kan? Hayo ngaku ....”
“Iya kak, Marini memang nggak pede sejak OSPEK. Marini merasa minder dengan Kakak-kakak panitia OSPEK. Semuanya hebat-hebat.” kata Marini.
“Kamu juga nggak kalah hebat kok selama kamu mau berusaha. Tak ada yang mustahil selama kita berikhtiar.” katanya bijak
Suasana yang heningpun mendadak ramai karena kedatangan para panitia OSPEK yang lain. Waktu itu menunjukkan pukul 11.45, waktunya ISHOMA
Aturan Pertama: Panitia OSPEK tak pernah salah.
Aturan Kedua: Jika panitia melakukan kesalahan kembali ke aturan pertama.
Aturan Ketiga: Harap maklum, ini seumur hidup cuma sekali.
Aturan Kedua: Jika panitia melakukan kesalahan kembali ke aturan pertama.
Aturan Ketiga: Harap maklum, ini seumur hidup cuma sekali.
Dengan tercetusnya aturan itu sudah jelaslah siapa yang paling berkuasa di OSPEK Fakultas. Sebagai Mahasiswa Ilmu Politik, sudah barang tentu ia tahu banyak hal, dari Pilkada sampai Hubungan Diplomatik Amerika-China. Karena kamahirannya dalam berdebat, tak jarang ia sering didelegasikan sebagai wakil Indonesia di forum HMUN (Harvard Model of United Nations). Ia adalah cewek yang sangat populer di kampusnya, hampir mahasiswa satu fakutas kenal dia.
Bisa dibilang Marini adalah orang yang ketiban apes. Dia dites kemampuannya oleh orang yang benar-benar direlay on oleh pihak kampus. Karena Marini adalah orang baru, maka gampang baginya untuk mengajak debat. Apalagi cuma nyuruh anak bawang untuk jadi public speaker. Ditengah kegugupannya Marini berusaha untuk melanjutkan presentasi.
“Ayoo mulai Dek Marini, kamu mau jadi presenter berkelas apa tidak. Lanjutin gih sana. Jangan malu-maluin almamatermu. Kasihan loh sekolahmu sudah mendidikmu susah-susah.” kata Kak Bonita.
“Baik kak, aku mulai yah (sambil berdehem sebentar ia kembali melanjutkan presentasinya).
“Mitra Olahraga, kembali bersama saya Marini dalam acara “Spirit Malam” edisi akhir pekan. Adapun headline berita untuk hari ini adalah.” Kata Marini dengan mantapnya.
“Nah gitu, nggak ada kalimat yang bertele-tele, nggak ada kegugupan di diri kamu. Kamu masih takut sama aku ya. Ha ha ha .... namanya juga OSPEK. Dulu aku juga gitu.”
“Lain kali jangan gugup ya, jangan malu-maluin orang yang sudah membesarkanmu. Kamu berhutang budi dengan mereka. Kalau kamu nggak mampu membalas budi baik mereka, minimal kamu nggak mencemarkan nama baik mereka.” kata Kak Bonita yang diiyakan oleh Marini.
“Iya Kak, makasih atas sarannya. Marini memang memalukan Kak, nggak bisa apa-apa. Nggak ada ....”
“Stop kamu katain itu, kamu mau bilang nggak ada potensi kan, nggak ada bakat kan, nggak ada partner yang mendukung kamu kan? Hayo ngaku ....”
“Iya kak, Marini memang nggak pede sejak OSPEK. Marini merasa minder dengan Kakak-kakak panitia OSPEK. Semuanya hebat-hebat.” kata Marini.
“Kamu juga nggak kalah hebat kok selama kamu mau berusaha. Tak ada yang mustahil selama kita berikhtiar.” katanya bijak
Suasana yang heningpun mendadak ramai karena kedatangan para panitia OSPEK yang lain. Waktu itu menunjukkan pukul 11.45, waktunya ISHOMA
Diubah oleh sstandjung 18-10-2016 16:21
anasabila memberi reputasi
1
1.2K
13
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan