Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

karir.comAvatar border
TS
karir.com
Pentingnya Networking untuk Kemajuan Karir Anda
Pentingnya Networking untuk Kemajuan Karir Anda
Oleh Dino Martin (CEO Karir.com)


Pentingnya Networking untuk Kemajuan Karir Anda


Salah seorang petinggi Astra BMW pernah saya undang untuk mengisi sesi trainingbagi para Sales Consultant—bahasa kerennya salesman—di BMW Training Center di Serpong. Beliau pada saat itu menjabat sebagai CEO dan memang memulai karirnya dari salesman, posisi paling junior; satu pesan yang sangat berkesan buat saya ketika beliau menjadi ‘bintang tamu’ training tersebut.

“Seorang sales person yang baik selalu membawa kartu nama mereka ke mana pun mereka pergi. “ Begitu kata beliau membuka diskusi tentang pentingnya networking. “Jangan ngaku sebagai sales person yang baik kalau di kantong tidak ada kartu nama,” tambah beliau. Sekedar sharing, ketika saya masih berkarir di BMW, saya menerapkan sistem CRM (Customer Relationship Management) yang cukup komprehensif dan bisa melacak source of sales (sumber penjualan).


Quote:


Coba sekarang pikir baik-baik, ketika membeli handphone misalnya. Udah lumrah banget kalau kita akan bertanya sama teman, “Eh, Sony Z3 bagus gak sih? Mau beli juga nih.” Nah, misalnya yang ditanyakan menjawab, “Jangan beli brur. Jelek. Lemot, gak responsif. Jangan deh.” Nah, kira-kira kamu masih akan beli Sony Z3-nya tidak?


Apa hubungannya referensi dengan networking?
Ya segalanya. Karena referensi didapat dari network, bukan?


Jika memiliki network yang bagus dan kredibilitas kita juga kuat di kalangan network tersebut, maka sukses dalam karir akan lebih mudah diraih. Misalnya kita kembali ke cerita BMW tadi, Anda sebagai sales berhasil menjual satu unit BMW kepada salah satu pelanggan, namun Anda tau betul pentingnya network, sehingga ketika sudah berhasil menjual, hubungan Anda dengan pelanggan berlanjut dan Anda tidak segan memberikan layanan ekstra yang sifatnya di luar tanggung jawab Anda, misalnya mengingatkan jadwal servis berkala, perpanjangan STNK, membantu jika ada keluhan dan bahkan emergensi.

Jika kita memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan, jangankan Anda yang meminta referensi. Belum minta, mereka sudah akan kasih.
“Dino, ini abang saya kayaknya mau beli BMW juga. Kamu telpon lah dia.” Saya pernah mendapat call seperti itu dari salah satu pelanggan saya, padahal saya baru mau call dia untuk minta referensi supaya jualan BMW bisa lebih banyak lagi.


Manusia memang makhluk sosial yang secara alami senang berinteraksi dan berkumpul dengan mereka yang memiliki preferensi dan hobi yang sama. Makanya banyak sekali komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan tersebut. Mulai dari komunitas mobil, motor, hingga jajanan kuliner. Selama 10 tahun terakhir, dunia online juga diramaikan oleh hadirnya beragam Social Media yang tidak lain jaringan network,
misalnya: LinkedIn, Facebook, Instagram, Twitter dan banyak lagi lainnya.
Banyak yang berguguran, tapi begitu ada yang gugur akan tumbuh lagi yang baru.


Di Amerika bahkan ada Social Media Network yang dikhususkan bagi mereka yang ingin berselingkuh alias ingin mendapatkan affair.
Namanya www. ashleymadison. com. Tagline mereka direct sekali:
“Life is short. Have an affair,” atau “Hidup ini singkat. Berselingkuhlah.” Hebat. Dinamakan Ashley Madison karena itu adalah nama yang populer buat bayi di Amerika pada tahun 2001. Tapi, lupakan Ashley Madison.
Tulisan ini ingin membahas pentingnya jaringan.


Memiliki network alias jaringan adalah dasar membangun sebuah relasi, baik itu relasi bisnis ataupun karir bagi para profesional. Maka, kemampuan bahasa, presentasi dan soft skill lainnya sangat penting dan dibutuhkan dalam membangun network. Saya ketika SD agak sedikit dipaksa oleh Ayah saya untuk menyukai olah raga Golf. Terus terang, saya yang waktu itu lebih senang main skateboard sempat protes.
“Apa bagusnya olah raga ini? Jalan... mukul bola. Jalan.... mukul bola.” Ternyata Golf lebih dari itu. Golf memang jadi sarana networking di Indonesia. Dan networking kelas atas. Saya rasakan benar ‘manfaat’ dari kemampuan saya bermain Golf untuk membangun network dengan relasi dan customer dari BMW.


Buat mereka yang baru memulai karir alias baru lulus, bagaima membuka network? Cara paling mudah ya bergabunglah dengan situs media sosial khusus profesional dan juga mendaftar di portal karir yang ada, seperti karir.com dan jobstreet.
Jangan lupa juga membina hubungan baik dengan career center dari kampus kamu bernaung. Mereka dapat menhubungkan kamu ke network para alumni yang sudah memiliki jabatan mentereng (dan tentunya akan membantu satu almameter), dan juga network dengan perusahaan-perusahaan.


Selain itu, bisa juga buat mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja untuk membina hubungan dengan para head hunter atau executive search.

Quote:
Diubah oleh karir.com 03-06-2015 10:17
0
3.5K
8
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan