Pada tanggal 13 Oktober 2016 kemarin, mantan CEO Kaskus Ken Dean Lawadinata mengumumkan kalau dia telah benar-benar keluar dari forum online terbesar di Indonesia tersebut. Ia menyatakan hal itu lewat sebuah email yang dikirimkan kepada para rekan dan mitra dan mengakhirinya dengan sebuah kalimat, “Saya keluar.”

Kepada Tech in Asia, Ken menjelaskan kalau keputusan tersebut ia ambil karena ada tawaran dari GDP untuk membeli saham miliknya dan Andrew dengan harga yang menurutnya cukup baik.

“Karena itu, kami pun bernegosiasi dan menyelesaikan semuanya dalam waktu dua bulan. Saat ini saya benar-benar telah keluar dari Kaskus, sedangkan Andrew tetap mempertahankan saham dalam jumlah yang kecil di Kaskus sebagai ‘kenang-kenangan’,” jelas Ken.

Didirikan oleh Andrew Darwis pada tahun 1999, Kaskus menjelma menjadi sebuah komunitas online raksasa yang cukup berpengaruh di tanah air. Ken kemudian bergabung dengan Andrew untuk membangun Kaskus dengan menjadi CEO di tahun 2008.

Situasi berubah ketika venture capital (VC) yang merupakan bagian dari perusahaan rokok Djarum, GDP Venture, berinvestasi di Kaskus pada tahun 2011. Dua tahun setelah pendanaan tersebut, Ken dan Andrew sama-sama mundur dari jabatan CEO dan CTO, dan beralih menjadi Chairman dan Advisor.

Selepas mundurnya Ken dan Andrew, Sukan Makmuri yang sebelumnya memegang jabatan COO pun mengambil alih tampuk pimpinan Kaskus. Namun hal tersebut pun tidak berlangsung lama, karena Sukan memutuskan untuk kembali ke Amerika Serikat pada tahun 2014. Sejak itu hingga sekarang, Kaskus praktis berada di bawah pengawasan pimpinan GDP Venture, Martin Hartono.

gimana menurut ente gan?
parah ya...krn uang...alasan classic...ga setia kawan klo gt si om ken...
coba liat si om andrew, kasian sekali cmn dpt saham dlm jumlah kecil dikaskus
dan COO yang dulu dibanggakan pak Sukan Makmuri skrg udah ga dikaskus lg gan
saran yang lg mendirikan stratup...hati2 dalam memilih investor...bisa2 kita sebagai founder/co-foundernya ditendang keluar...


Sumber : https://id.techinasia.com/alasan-ken...ar-dari-kaskus