RAKYATKU.COM - Lembaga survei Charta Politika memberikan klarifikasi terkait postingan potongan foto Andi Arief, mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di jejaring sosial, Twitter.

Postingan potongan foto yang diunggah Andi Arief berupa kuisioner survei Charta Politica yang dinilai menggiring warga DKI Jakarta untuk memilih calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Yang membuat menjadi ramai, postingan potongan foto oleh Andi Arief AA tidak ditampilkan secara utuh," kicau akun Charta Politika di Twitter, Senin (17/10/2016).

Charta Politika mengakui bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan survei Pilkada DKI Jakarta. Dijelaskan, metodologi yang digunakan stratified random sampling.

"Potongan foto kuisioner yang diposting @AndiArief_AA hasil perebutan paksa dari surveyor kami oleh Ketua RT Kelurahan Lebak Bulus," tulis admin @ChartaPolitika.

Potongan oleh @AndiArief_AA jika dibaca lebih teliti tertulis, lanjut Charta Politika, hanya ditanyakan kepada responden yang memilih Ahok-Djarot.


Pada pertanyaan selanjutnya, dilakukan pula pendalaman pertanyaan kepada responden pemilih selain Basuki-Djarot.
"Pertanyaan seperti ini biasa dilakukan saat survey untuk menggali karakteristik pemilih masing-masing calon," urai @ChartaPolitika.



Menurut Charta Politika, survei tersebut hanya dilakukan di beberapa kecamatan terpilih dan bukan merupakan survei provinsi DKI Jakarta secara menyeluruh untuk kebutuhan pemetaan data di kecamatan-kecamatan terpilih.

"Beberapa kali ada pihak yang ingin menjatuhkan kredibilitas survei Charta dengan mengedit data kami oleh pihak-pihak tertentu,".
Dicontohkan, hasil Survei Charta Pra Pileg 2014 & Pilkada Jakarta Maret 2016, pernah diedit demi kepentingan pihak tertentu.

http://news.rakyatku.com/read/24363/...harta-politika

Memelintir lagi.
Ambil 1 halaman, lupakan halaman lain... menjijikkan memang kelakuan nasbung.