Pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan mengaku membela kliennya hanya untuk membangun sistem peradilan yang baik di Indonesia. Dengan demikian bisa terungkap kebenaran di balik kasus yang menewaskan Wayan Mirna Salihin itu.

"Saya ingin persidangan di Indonesia terbangun sistem peradilan baik, due process of law. Sebab kalau tak ada due process of law, maka rule process of law itu tidak bisa ditegakkan. Due process of law maksudnya adalah ada proses-proses yang penyidikan benar, proses hukum benar," tutur Otto usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/9).

Otto menginginkan tak ada pemaksaan dalam pembuatan BAP, penyiksaan dan bukti yang tidak terdokumentasi. Itu semua proses yang harus dilalui kata Otto.

"Sekarang ini cenderung JPU pokoknya harus membuktikan kesalahan terdakwa. Cari-cari kesalahan. Padahal proses hukum kita di sini ingin cari keadilan," kata Otto.

"Jadi enggak boleh dia pikirkan cari salah. Sehingga kalau ada bukti yang menguntungkan, dia abaikan. Seperti Hartanto itu. Itu kan saksi menguntungkan Jessica. Tapi karena dia menguntungkan Jessica, tidak ditampilkan," tambah Otto.

Untuk itu Otto menyayangkan pihak JPU yang hanya menghadirkan saksi yang memberatkan terdakwa Jessica. Sementara yang meringankan terdakwa Jessica tak dihadirkan.

"Jadi hanya yang salah ditunjukkan, benarnya tidak. Sama saja advokat, enggak boleh itu. Enggak boleh juga cari kebenaran kliennya. Kalau klien salah, cari keringanan," kata Otto.

"Jadi proses penegakkan hukum adalah menegakkan keadilan. Keputusan hakim kan berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi enggak boleh cari-cari pokoknya salah Jessica" tambahnya.

Kata Otto, dirinya mendambakan proses keadilan yang seadil-adilnya.

"Kalau jaksa tak bisa buktikan kesalahan Jessica, tuntut bebas dong. Itu diperkenankan oleh hukum. Jadi saya juga kalau Jessica mengaku, saya akan katakan, 'Pak hakim orang ini mengaku, tolong berikan pertimbangan yang baik'. Enggak mau saya mendukung itu. Saya katakan kita kan sudah tua. Apa mau menanggung dosa seperti itu? Ini pembunuhan. Ini menyangkut darah orang lain," papar Otto.

"Kalau ada saksi yang menguntungkan terdakwa jadi bebas tidak ditampilkan, jadi cari salah kan. Saya mengerti mereka membuktikan kesalahan, tapi dalam pembuktian tidak ditemukan kesalahan, dia lihat kalau dia ajukan bukti ini, terdakwa tidak melakukan apa-apa, tunjukkan saja. Apakah anda puas PU, orang ini tak bersalah, tapi dihukum? Apakah saya juga puas menangkan terdakwa padahal dia berbuat? Enggak akan puas. Ini lah cita-cita dalam persidangan ini. Dalam sidang ini enggak ada menang kalah. Tapi kebenaran tersangka. Jessica bebas pun saya enggak merasa menang," tutup Otto.

sumur

Jangan senang dulu bung Otto, masi ada Peluru super duper mega ultra rahasia nanti sebagai senjata pamungkas...