Di Indonesia, para petani di pedesaan, terutama di Pulau Jawa, mulai banyak yang meninggalkan aktivitasnya dan memilih untuk mencari mata pencaharian lain. Namun di negara Cina, sebuah daerah persawahan tak hanya menjadi lokasi untuk menanam padi, tapi juga merupakan sebuah lokasi wisata yang menarik.

Di negara Cina, terdapat beberapa sawah yang terkenal karena pemandangannya yang sangat menarik. Terlebih sawah yang dibentuk teras sawah dan berada di perbukitan. Teras-teras sawah tersebut pun menjadi daya tarik yang cukup tinggi bagi para wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara.

Teras Sawah Longji

Guilin menjadi kota yang terkenal dengan pemandangan alamnya. Dan tak hanya pemandangan alami yang bisa dijumpai di kota tersebut. Di Guilin, ada juga pemandangan alam buatan berupa teras sawah bernama Teras Sawah Longji atau Teras Sawah Longsheng yang menjadi daya tarik wisatawan di Guilin. Teras Sawah Longji ini terletak di Distrik Heping, Longsheng County dan berjarak sekitar 80 kilometer di arah utara kota Guilin. Teras Sawah Longji ini berada di ketinggian 300 hingga 1.110 meter di atas permukaan laut dengan sudut elevasi mencapai 50 derajat.


Teras Sawah Longji (kredit: Wikipedia)

Beberapa aktivitas pun bisa dilakukan oleh para traveler pada saat mengunjungi teras sawah dengan pemandangan sangat indah ini. Satu pemandangan yang kerap menjadi buruan para traveler di Teras Sawah Longji ini adalah pemandangan sunrise. Di sekitar Teras Sawah Longji ini pun sudah terdapat hotel yang bisa menjadi lokasi menginap para wisatawan. Dan untuk bisa menyaksikan sunrise, traveler harus bangun cukup pagi, sekitar pukul 4 dan selanjutnya hiking menuju ke perbukitan.

Teras Sawah Longji ini pun bakal menyajikan pemandangan berbeda setiap waktu. Jadi, setiap kunjungan ke ke tempat ini pun bakal memberikan pengalaman yang berbeda. Dari pertengahan April hingga akhir Juni, tempat ini menyajikan pemandangan irigasi ala cermin. Sementara di bulan Juli hingga pertengahan September tempat ini menyajikan pemandangan sawah hijau. Golden rice terrace bakal bisa disaksikan pada akhir September hingga pertengahan November. Dan yang terakhir, silvery-white terrace dapat disaksikan setelah salju turun di akhir Desember hingga awal Februari.


Teras Sawah Longji (kredit: Wikipedia)

Mengenai transportasi menuju ke tempat ini, sayangnya agak cukup rumit. Terlebih tidak ada transportasi bus umum secara langsung menuju ke Teras Sawah Longji. Pertama, traveler bisa menggunakan bus dari Guilin Bus Station menuju ke Longsheng. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan menuju ke Ping'an atau Dazhai ke lokasi teras sawah. Akan lebih memudahkan kalau perjalanan wisata ke tempat ini dilakukan dengan memanfaatkan tur wisata.

Teras Sawah Yuanyang

Teras Sawah Yuanyang ini terletak di Provinsi Yunnan, cukup jauh dari ibukota provinsi Kunming dengan jarak mencapai 400 kilometer. Kalau menggunakan kendaraan, waktu tempuh antara Teras Sawah Yuanyang dengan Kunming bisa ditempuh selama 7 jam. Dibandingkan dengan Teras Sawah Longji, lokasi dari Teras Sawah Yuanyang lebih landai. Meski begitu, pemandangan di Teras Sawah Yuanyang ini tak kalah indah dibandingkan di Longji.


Teras Sawah Yuanyang (kredit: inkelv1122)

Tempat ini pun kerap menjadi lokasi target buruan para fotografer. Berbagai spot untuk mencari lokasi sunrise pun bisa dijumpai di sini. Selain pemandangan sunrise, di sini juga menyajikan berbagai pemandangan yang berbeda untuk setiap musim. Waktu terbaik untuk berkunjung ke tempat ini adalah pada bulan Januari hingga Maret di mana teras sawah di sini dihiasi oleh awan. Sementara itu pada awal musim semi, pemandangan teras sawah ini pun dipercantik dengan bunga.

Tak hanya pemandangan indah yang bisa dijumpai di tempat ini. Budaya masyarakat di sekitar Teras Sawah Yuanyang juga menjadi daya tarik wisatawan. Di daerah sekitar teras sawah terdapat berbagai etnis minoritas yang tinggal di sana. Mayoritas warga yang tinggal di daerah tersebut adalah masyarakat Hani. Selain itu, terdapat pula etnis lain seperti Yi, Dai, Yao, Zhuang serta Miao yang juga tinggal di sekitar area ini.


Teras Sawah Yuanyang (kredit: inkelv1122)

Masyarakat etnis Hani yang ada di Yuanyang dikenal sebagai orang-orang yang menetap di daerah perbukitan. Masyarakat Hani dikenal sebagai masyarakat yang percaya kepada roh para leluhur. Sebagai bentuk penghormatan, masyarakat Hani yang ada di tempat ini pun kerap melakukan acara pengorbanan untuk bisa memperoleh perlindungan dari para arwah leluhur.


Sunrise di Teras Sawah Yuanyang (kredit: inkelv1122)

Masyarakat Hani di Yuanyang ini juga dikenal mempunyai bentuk rumah yang khas. Rumah-rumah mereka biasanya terletak di daerah yang masih hijau, entah itu di daerah hutan, bukit, berada di dekat sawah ataupun terletak tak jauh dari sumber mata air. Rumah tradisional masyarakat Hani mempunyai bentuk seperti jamur. Meski dibangun secara tradisional, bangunan ini pun bakal terasa hangat saat musim dingin dan bisa mendinginkan tubuh saat musim panas.

SUMBER