Pihak kepolisian sepertinya sulit untuk mengungkap siapa dalang pembunuh aktivis HAM Munir, yang tewas mengenaskan 12 tahun lalu. Sementara istrinya Suciwati terus memperjuangkan tegaknya hukum dan keadilan.

Koordinator Indonesian for Transparency and Akuntability (INFRA), Agus Chaerudin, mengatakan kasus Munir sangat sulit dibuka dikarenakan salah satu terpidana dan saksi kunci kasus yakni, Pollycarpus sudah bebas.

Menurut dia, kesaksian Pollycarpus sangat berguna untuk mengetahui pelaku intelektual kasus pembunuhan Munir. Namun apakah Pollycarpus bersedia mengungkap siapa yang menyuruh dirinya meracun Munir akan sulit dijawab.

"Saat ini sangat sulit. Saat Pollycarpus bebas, Polri harus memulai kembali dari nol, mencari kembali saksi-saksi," kata Agus saat dihubungi di Jakarta, Minggu (16/10/2016).

Menurut Agus, terkecuali pihak kepolisan mendapat dukungan dari Presiden. Namun hal tersebut juga sangat sulit. Karena kasus ini sangat sarat politik.

Agus mengatakan, Munir dibunuh saat PDI Perjuangan berkuasa. Pollycarpus bebas saat PDI Perjuangan berkuasa. Menurutnya hal ini memiliki signifikansi yang jelas.

"Mungkin Jokowi memiliki kemungkinan untuk membuka kembali kasus ini, hanya resiko terlalu besar, resikonya akan seperti Gus Dur, dilengserkan," ujarnya.

Menurut dia, sangat sulit posisi Jokowi untuk menganggu oligarki yang ada disekelilingnya. Terlebih, lanjut dia, jika Jokowi serius menyelesaikan kasus ini dan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) maka seharusnya kebebasan Pollycarpus dievaluasi.

"Seharusnya pemerintahan Jokowi mengevaluasi berbagai remisi yang didapat oleh Pollycarpus, dan mencari informasi dari Pollycarpus," ujarnya.

http://www.harianterbit.com/m/nasional/read/2016/10/16/70601/0/25/-Dalang-Pembunuh-Munir-Diungkap-Jokowi-Bisa-Lengser