Jakarta - Bakal Cagub Banten di Pilkada 2017, Wahidin Halim, bicara soal politik dinasti di Banten dan prestasi Rano Karno menjabat baik sebagai wagub sampai menjadi gubernur menggantikan Atut Chosiyah.

Menurut Wahidin, di Banten memang kental dengan politik keturunan. Namun, ia mengaku tidak akan merekrut atau menjadikan orang-orang terdekatnya menjabat posisi tertentu ketika suatu saat menjadi gubernur.

"Jadi pemerintah yang antikorupsi sudah kita garis bawahi dari sekarang. Oleh karena itu transparansi dan akuntabilitas jadi penting di posisi strategis, termasuk ketika harus merekrut orang dinas," ujar Wahidin saat dihubungi oleh detikcom, Senin (10/10/2016).

Wahidin mengatakan sebetulnya ketika Rano Karno menjabat sebagai gubernur definitif menggantikan Atut Chosiyah yang tersandung perkara korupsi, ia memiliki kesempatan untuk membersihkan orang-orang yang terindikasi korupsi. Sayangnya, menurut Wahidin, Rano tidak melakukan hal tersebut.

"Rano tidak secara tegas melakukan pembersihan terhadap orang yang dianggap terindikasi korupsi," ujar Wahidin menambahkan.

Meski demikian, Wahidin mengapresiasi langkah Rano melakukan program bersama KPK terkait pencegahan korupsi di Banten. Sayangnya, Wahidin mengatakan itu belum cukup karena Rano belum banyak melakukan inisiatif sendiri.

"Saya melihat walupun sekarang dibarengi dengan program KPK, ini sudah bagus cuma dari Rano sendiri belum ada inisiatif," kata Wahidin yang berpasangan dengan Andika Hazrumy, anak Ratu Atut Chosiyah.
(bri/try)