Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

memberitakanAvatar border
TS
memberitakan
Gokil!!! Pengurus Ponpes Tega Cabuli Dua Santri


Predator anak bisa muncul dimana saja. Aksinya pun berlangsung asal ada kesempatan. Begitu orang tua lengah mengawasi, sang anak mungkin sudah menjadi korban pencabulan.
Misalnya, nasib pilu yang di alami MA (18) dan ME (15), kakak beradik ini, telah di cabuli oleh Wagiyanto (41) asal Jalan Dukuh Pakis, Surabaya, hingga berulang-ulang.
Wagiyanto diketahui adalah seorang pemimpin atau pengurus dari korban di sebuah pondok pesantren di daerah Dukuh Pakis. Namun, sepandai-padainya dia menutupi kebusukannya, akhirnya ketahuan juga.
Kasus ini terbongkar setelah ibu korban melapor ke pihak kepolisian Unit Perelindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya. Mendapat laporan itu, Unit PPA Polrestabes Surabaya langsung bergerak untuk menangkap pelaku dan digelandang ke Mapolres untuk diperiksa lebih lanjut.
Dari sanalah, pelaku mulai bercerita. Dia mengatakan, bahwa korban MA (18) dan adiknya ME (15) pada awalnya dititipkan oleh kedua orang tuanya di ponpes yang dipimpin oleh Wagiyanto pada 2010 silam. Namun selama itu, korban bukan malah mendapatkan pendidikan agama yang baik. keduanya justru jadi korban kebejatan Wagiyanto.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitongan mengatakan jika korban MA dititipkan oleh orangtuanya sejak tahun 2010, saat itu usia korban masih 12 tahun dan mendapat perlakuan tidak senonoh dari Wagiyanto sampai tahun 2016.
“Korban mendapat perlakuan cabul tersebut, kira-kira lebih dari 5 tahun, dan keberanian korban ini mengadu pada ibunya ketika korban MA sudah berusia 18 tahun. Kemudian keluar dari ponpes tersebut,” ujar Shinto, Sabtu (15/10/2016).
Shinto menyatakan, bahwa kedua korban awalnya takut melapor karena merasa dirinya menumpang di tempat ponpes tersebut. Namun tidak hanya MA yang menjadi korban, adik MA yang berinisial ME juga menjadi korban kebejatan pelaku.
“Awalnya para korban ini takut melapor karena merasa tidak enak. Sebab kedua korban ini dibiayai hidupnya oleh pelaku. Namun, bagaimanapun juga itu merupakan uang dari donatur yang sudah seharusnya disalurkan secara bijak,” imbuhnya.
Sementara dari keterangan pelaku, dirinya mengaku khilaf melakukan itu, dan didasari atas suka sama suka.
“Awalnya khilaf pak, hingga keterusan. Tapi itu semua atas dasar suka sama suka,” dalihnya.

Tapi, petugas tidak percaya atas pengakuan pelaku. Petugas terus mengorek kasusnya lebih dalam, hingga pelaku akhirnya mengakui perbuatannya. Dari pengakuan pelaku, jika dirinya sudah lima kali menyetubuhi MA. Sedangkan untuk ME, dirinya hanya melakukan pencabulan dengan meremas bagian intim, mencium hingga melakukan oral seks. Bahkan, tak tanggung-tanggung pelaku juga berjanji akan menikahi MA.
“Iya pak, sudah lima kali saya berhubungan intim dengan MA. Saya juga berjanji menikahinya, tapi dianya tidak mau pak. Kalau kepada ME saya belum sempat bersetubuh,” akunya saat di Mapolrestabes.
Dari pemeriksaan hasilnya memang benar. Sebab, dari hasil Visum Et Repertum dari dokter juga menunjukkan positif ada perlakuan di daerah tertentu korban.

“Tersangka mengaku sudah lima kali melakukan hal ini. Lima kali kepada korban MA dan satu kali kepada korban ME. Kasus ini masih akan kami lakukan penyidikan intensif, guna melakukan pengembangan lebih lanjut. Karena, kuat dugaan jika korban dari tersangka ini lebih dari dua orang tersebut,” tandas perwira polisi asal Medan ini.(Azw)

Sumber
0
4.1K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan