Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

matt.gaperAvatar border
TS
matt.gaper
"Di Era Jokowi, Peran Indonesia dalam Dialog Antar-agama Semakin Buruk"
JAKARTA, – Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah, Azyumardi Azra, menilai Indonesia kembali menjadi negara yang rawan konflik antar-keyakinan.

Isu agama, menurut dia, merupakan isu penting yang rawan untuk dimainkan. Tak hanya membenturkan antara Islam dengan agama lain, tetapi juga antar-pemeluk agama Islam itu sendiri.

Kekerasan terhadap pemeluk Syiah yang terjadi beberapa waktu lalu, misalnya, adalah contohnya.

"Makanya, saya bilang Indonesia bisa jadi lahan perang proxy. Beruntung kasus penyerangan terhadap Syiah empat tahun lalu bisa berhenti sampai di situ," kata Azyumardi saat Konferensi Internasional Agama dan Kebudayaan di Universitas Al Azhar, Jakarta, Jumat (14/10/2016).

Meski menjadi isu penting, namun dialog antar-umat beragama yang digagas Indonesia terutama di kancah internasional sangat minim.

Penurunan itu mulai terlihat di periode kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga kini.

Menurut dia, pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla, bukannya acuh terhadap isu toleransi antar-umat beragama. Namun, Jokowi-JK kurang memberikan perhatian lebih terhadap persoalan tersebut.

"Sayang sekali di era Jokowi menurunnya peran Indonesia dalam dialog antar-agama semakin buruk. Saya tuliskan artikel di Kompas, bahwa Jokowi tidak tertarik pada dialog antar-agama," ucapnya.

Ia menegaskan, pemerintah tentu tidak bisa menggantungkan harapan kepada organisasi massa Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama untuk menginisiasi dialog antar-agama.

Selain karena wewenang yang terbatas, juga keterbatasan anggaran yang mereka miliki.

Selain itu, dalam beberapa kesempatan, Jokowi kerap menggaungkan jika Indonesia merupakan negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia.

Namun, persoalannya, Indonesia justru tidak memiliki peran besar sebagaimana seharusnya sebuah negara besar berperan.

"Maaf kalau saya harus mengkritik Jokowi. Tapi masalahnya, kita tidak memainkan peran kita sesuai ukuran kita," ujar Azyumardi

sumber varokah

betul atau tidak tuh
0
2.3K
28
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan