Anda punya tiga cara untuk belajar: auditory, visual, dan kinestesis. Anda dapat belajar dengan cara mendengarkan, belajar melalui apa yang Anda lihat, dan belajar dengan cara merasakan dan melakukan. Setiap orang menggunakan ketiga cara ini dalam belajar, tetapi setiap orang juga memiliki gaya belajar sendiri-sendiri yang menjadi pilihannya.


Pembelajar Visual
Orang-orang visual senang melihat segala sesuatunya terpampang jelas di hadapan mereka. Mereka memproses informasi dengan menggunakan mata mereka. Mereka memiliki indra penglihatan yang tajam dan senang berjumpa dengan teman-teman dan rekan-rekan bisnis secara langsung. Jika Anda memberi mereka informasi tentang hasil-hasil bisnis dalam bentuk verbal, mereka akan bertanya, "Apakah Anda memiliki laporan tertulis?".

Mereka adalah kutu buku sejati. Ketika Anda mengutip sebuah buku atau majalah, mereka akan segera meminta salinan buku atau majalah tersebut untuk mereka baca secara langsung. Mereka senang sekali memotret, dan lebih senang melihat segala sesuatu daripada membicarakannya. Jumlah orang visual kira-kira 50 persen dari seluruh populasi.


Pembelajar Auditory
Seorang pembelajar auditory senang mendengarkan orang lain, mendengarkan program-program audio, buku-buku audio, musik, perkuliahan, pidato, dan seminar. Mereka adalah orang yang sangat aktif bercakap-cakap dan senang jika memperoleh ide-ide dan konsep-konsep baru dengan cara diterangkan oleh orang lain. Jika Anda menyerahkan kepada mereka sebuah laporan tertulis, mereka akan melirik pada laporan tersebut dan bertanya, "Apa sih isinya?".

Kaum Auditoris sering mengucapkan kata-kata seperti, "Kedengarannya bagus," dan "Saya mendengarkan apa yang kau katakan," atau "Kok kedengarannya tidak benar."

Mereka juga sangat sensitif terhadap musik, dan menikmati alat-alat stereo yang berkualitas tinggi, konser musik, CD, dan bentuk-bentuk reproduksi suara yang lain. Kaum auditoris jumlahnya kira-kira 40 persen dari seluruh populasi.


Belajar dengan Mengerjakannya
Gaya belajar ketiga yang dapat Anda pilih adalah kinestesis, atau belajar dengan cara mengerjakan atau menyentuh sesuatu. Kaum kinestesis mengalami kesulitan jika mereka harus duduk dan tidak melakukan apa-apa. Mereka ingin menjadi aktif, mencoba segala sesuatu, kadang mengabaikan instruksi tertulis (visual) atau instruksi verbal (auditory).

Anda dapat menemukan kaum kinestesis di setiap jenis pekerjaan yang memerlukan keterampilan tangan seperti pertukangan, mekanis, konstruksi, dan bahkan mengemudikan truk atau mobil. Para atlet juga termasuk dalam kaum kinestesis.


SUMBER: http://rajamantri.com/viewtopic.php?...7&t=7028#p7672