Kaskus

Hobby

melody.antAvatar border
TS
melody.ant
Ada Yang Pernah Mainan Ini? 15 Permainan Tradisional, Agar Anak Lebih Aktif (Bag.1)
Ada Yang Pernah Mainan Ini? 15 Permainan Tradisional, Agar Anak Lebih Aktif (Bag.1)

Aktivitas manusia terikat dengan perkembangan peradaban. Itu erat dengan temuan teknologi baru, juga berbagai inovasi dalam kehidupan sosial. Tak hanya bagi kalangan orang dewasa, perihal ini bahkan sampai juga mempengaruhi aktivitas anak-anak. Mungkin harus demikian adanya, inovasi akan selalu membedakan secara jujur, antara satu generasi dengan generasi selanjutnya.

Majunya kehidupan sosial itu bisa membuat dunia anak terjerat pilihan serba instant dan miskin aktivitas luar rumah. Mereka makin terbiasa dengan inovasi game online, variasi acara televisi, pilihan hiburan video internet, sampai aneka kesenangan dari gadget yang makin canggih. Diantara arus itu Orang Tua harus mampu mensikapi dengan jeli. Jangan sampai, apa yang seolah berupa kemajuan dan inovasi, justru membuahkan kemunduran dan mudharat.
Tak sekedar memoar romantisme masa lalu, dengan artikel ini sikini.com coba mengulas aneka permainan anak yang kini makin kurang popular. Semoga artikel ini dapat menginspirasi para orang tua dalam mengarahkan anak-anak di waktu senggang mereka. Dengan bimbingan orang tua, aneka permainan dibawah ini bisa menjadi alternatif yang membawa kesenangan bagi anak-anak. Pastikan kecanggihan jaman tak menjerumuskan anak dalam aktivitas monoton yang miskin gerak badan dan komunikasi.

1. Egrang
Egrang adalah salah satu permainan tradisional Indonesia. Ada dua jenis Egrang yang paling dikenal, yaitu dari 2 buah batok kelapa yang di lubangi dan di beri tali, dan Egrang yang terbuat dari dua potong bambu tinggi 2-3 meter dengan pijakan kaki dari bambu atau kayu. Selain untuk bermain sehari-hari, Egrang biasanya di gunakan untuk perlombaan lari (adu kecepatan). Atau saling menjatuhkan dengan cara memukulkan kaki-kaki bambu saat HUT RI 17 Agustus. Untuk yang terakhir ini, para orang tua harus bisa mendampingi dan mengawasi dengan ekstra untuk menghindari cedera.
Ada Yang Pernah Mainan Ini? 15 Permainan Tradisional, Agar Anak Lebih Aktif (Bag.1)
Permainan ini semakin jarang dan kurang di minati oleh anak-anak jaman sekarang. Padahal permainan ini sangat baik manfaatnya untuk melatih motorik kasar, melatih kesembangan tubuh, melatih koordinasi dan kelincahan serta mengasah keberanian pada anak. Mari lestarikan semua permainan tradisional kita, jangan sampai hilang termakan oleh tuntutan jaman.

2. Petak Umpet
Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru. Para pemain memual dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi “Kucing”. Si kucing ini berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi. Saat teman-teman mencari persembunyian, si Kucing memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10. Itu dengan menghadap tembok, atau pohon.
Ada Yang Pernah Mainan Ini? 15 Permainan Tradisional, Agar Anak Lebih Aktif (Bag.1)
Tempat bagi Si Kucing untuk membalikkan badan agar tak melihat namanya berbeda di beberapa daerah. di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG. Setelah hitungan sepuluh atau sesuai kesepakatan, dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si “kucing” beraksi mencari teman-temannya tersebut. Jika si “kucing” menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG. Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.

3. Bentengan
Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai ‘benteng’. Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih ‘benteng’ lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan ‘menawan’ seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi ‘penawan’ dan yang ‘tertawan’ ditentukan dari waktu terakhir saat si ‘penawan’ atau ‘tertawan’ menyentuh ‘benteng’ mereka masing-masing.
Ada Yang Pernah Mainan Ini? 15 Permainan Tradisional, Agar Anak Lebih Aktif (Bag.1)
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi ‘penawan’ dan bisa mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya. Dalam permainan ini, biasanya masing – masing anggota mempunyai tugas seperti ‘penyerang’, ‘mata – mata, ‘pengganggu’, dan penjaga’benteng’. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.

4. Boi-Boian
Ada Yang Pernah Mainan Ini? 15 Permainan Tradisional, Agar Anak Lebih Aktif (Bag.1)
Ini adalah permainan tradisonal dengan lima sampai sepuluh orang anak. Anak-anak menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggota lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.

5. Kelereng
Kelereng punya nama padanan yang cukup banyak. Ada yang menyebutnya sebagai gundu, keneker, kelici, guli. Bentuknya sama, bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
Ada Yang Pernah Mainan Ini? 15 Permainan Tradisional, Agar Anak Lebih Aktif (Bag.1)
Ada banyak bentuk permainan yang biasa dimainkan. Salah satunya adalah main porces. Cara permainannya dengan menggambar segitiga sama kaki ditanah kemudian masing-masing pemain meletakkan sebuah kelerengnya diatas gambaran segitiga tersebut. Kelerang dalam segitiga itu disebut buah pasangan. Biasanya paling sedikit tiga pemain dan paling banyak idealnya enam pemain. Permainan dimulai dengan cara masing-masing pemain menggunakan sebuah kelereng sebagai kelereng utama untuk melempar buah pasangan tersebut dari jarak dua atau tiga meter. Pemain secara bergantian melempar sesuai urutan berdasarkan hasil undian dengan adu sut jari tangan. Mirip main bilyard , pemain membidik dan melempar keras dengan maksud mengenai buah pasangan atau agar hasil lemparan mendarat dilapangan permainan terjauh. Siapa yang berhasil mengenai buah pasangan, dialah mendapat giliran pertama. Kalau tidak ada yang mengenai buah pasangan ,maka yang mulai bermain adalah yang kelerenganya pada posisi terjauh.
Pemain harus berusaha menghabiskan buah pasangan pada saat giliran bermain. Ada yang sekali giliran main sudah mampu menghabiskan semua buah pasangan. Tanda dia pemain yang terampil. Berbagai taktik untuk menang dilakukan ,antara lain kalau tidak mau memburu kelereng utama lawan. Maka pilihannya adalah menembakkan kelereng utama ketempat yang kosong untuk disembunyikan agar tidak dapat dimatikan oleh lawan-lawan main. Pemain yang mampu menghabiskan buah pasangan terakhir dilanjutkan berburu menembak kelereng utama lawan . Pemain yang kelereng utamanya kena tembak maka dianggap mati dan selesailah permainannya pada tahap tersebut.

6. Gatrik
Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok. Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan kayu atau bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih pendek. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut.
Ada Yang Pernah Mainan Ini? 15 Permainan Tradisional, Agar Anak Lebih Aktif (Bag.1)
Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah menggendong.

7. Lompat Tali
Permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengan nama yang berbeda-beda. Permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. Tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.
Ada Yang Pernah Mainan Ini? 15 Permainan Tradisional, Agar Anak Lebih Aktif (Bag.1)
Tali yang dipakai biasanya dari rangkaian karet gelang. Dalam Permainan ini ada dua pemain yang berperan sebagai pemegang dan pengatur ketinggian tali. Atau bisa juga menggunakan alat dari kayu atau bambu menyerupai tongkat. Mula-mula ketinggian tali di mulai lebih rendah, dan secara bertahap ketinggian di tambah. Pemain berusaha untuk meloncatinya. Ada juga dengan cara mengayunkan tali (skipping). Para pemain harus mampu menghindari jeratan tali yang kecepatan nya semakin ditambah.

Baru ini yg bisa di share gan...nti kalo sumbernya update lagi ane lengkapin..

sumber :www.sikini.com
0
4.6K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan