Ada sebuah cerita menarik tentang seorang anak muda dan miskin, berumur 17 tahun. Dia melihat seorang pedagang tembakau terbesar di Amerika. Dia sangat ingin bertemu dengannya. Untuk itu dia menunggu setiap hari di seberang jalan, di dekat kantor pedagang tersebut. Setiap pedagang tersebut menoleh dari jendela untuk melihat ke seberang, anak muda yang miskin ini melambaikan tangan dengan antusias. Karena selama tujuh hari anak muda ini terus melakukan hal yang sama, dengan penasaran dipanggillah anak muda tadi. Ketika ditanya oleh pedagang, "Saya lihat kamu terus melambaikan tangan, sebenarnya ada apa anak muda?" Anak muda ini menjawab, "Saya bisa mencarikan tembakau yang lebih bagus dengan harga lebih murah dari Brazil. Anda tidak perlu membayar lebih dahulu. Kalau ternyata tembakau sudah datang, tapi kualitasnya tidak bagus dan harganya tidak lebih murah, tidak perlu dibayar. Tidak ada risiko."

Ketika pembicaraan berlanjut dan pedagang tadi tertarik dan setuju mau membeli, anak muda ini mengatakan, "Bolehkah saya mendapatkan kontrak kerja tertulis yang bunyinya: 'Saya .................... pedagang tembakau beralamat ........................., bersedia membeli tembakau dengan kualitas ....................., dengan harga harus lebih murah dari US$ ....../kilo, untuk tahap awal boleh dikirim sekian ton terlebih dahulu dan pembayaran akan dilakukan setelah barang tiba sesuai mutu dan harga. Apabila mutu dan harga tidak sesuai, pembayaran tidak akan dilakukan."

Karena tidak ada risiko dan terkesan oleh daya juang anak muda ini, maka pedagang tersebut setuju untuk membuat surat tadi. Kemudian anak muda ini pergi ke Brazil dan mengumpulkan pedagang-pedagang tembakau terbesar di Brazil. Karena ada surat dari pedagang tembakau yang terbesar di Amerika tersebut, dan ketika dicek surat tersebut memang benar dari pedagang tembakau terbesar di Amerika, para pedagang tembakau di Brazil berani mengirimkan sampel dengan perjanjian bahwa bila sampel tersebut diterima dengan baik, anak muda ini akan mendapatkan persentase. Singkat kata, anak muda tersebut menjadi kaya dadakan. Dia akhirnya menjadi seorang raja kapal yang sangat kaya. Namanya Aristotle Onassis.



Kisah Onassis memberi kita pelajaran bahwa kita bisa mulai usaha tanpa modal. Dengan menjadi makelar kita bisa menjadi kaya dan akhirnya punya usaha yang besar.


SUMBER