- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
GILA!!! Di Kalteng Ada Prostitusi Sesama Jenis


TS
razman.yazid
GILA!!! Di Kalteng Ada Prostitusi Sesama Jenis

PROKAL.CO, PALANGKA RAYA – Prostitusi di Kalimantan Tengah (Kalteng) semakin liar. Bisnis haram itu disinyalir meluas sampai ke sesama jenis. Aparat masih menyelidiki praktik terselubung tersebut. Komunitas itu sangat licin dan tertutup, sehingga pengungkapannya lebih sulit dibanding prostitusi biasa.
”Kami masih dalami (prostitusi sesama jenis), tetapi sulit mengungkap itu karena komunitas ini (tertutup) rapat,” kata Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kalteng Kombes Pol Asep Taufik kepada Radar Sampit, kemarin (9/10).
Menurut Asep, jaringan bisnis prostitusi sesama jenis itu menyediakan pria maupun wanita. Mereka memanfaatkan jaringan media sosial untuk berkomunikasi, salah satunya Bee Talk. ”Beberapa aplikasi bisa menjadi media mereka untuk berkomunikasi,” ujarnya.
Asep tak membeberkan secara rinci mengenai prostitusi sesama jenis itu. Di sisi lain, komunitas sesama jenis atau kerap disebut Lesbi, Gay, Besexual, dan Transgender (LGBT) diyakini ada dan terus berkembang. Mereka melakukan aktivitas penyimpangan itu secara tertutup dan sembunyi-sembunyi.
Catatan Radar Sampit, kasus terkait LGBT yang sempat terkuak adalah penculikan terhadap Sartika alias Tika (22) dan Novika Damayanti alias Novi (22) yang didalangi Lilis Ratna Juwita alias Popo (22) yang terjadi pada Mei lalu di Kota Sampit. Kasus itu dilatarbelakangi penyimpangan seksual Popo yang menyukai sesama jenis.
Asep menuturkan, komunikasi melalui jaringan media sosial merupakan salah satu cara komunitas LGBT berkembang. Karena itu, semua kalangan harus ikut memerangi dengan melakukan proteksi dini terhadap remaja yang rentan masuk dalam jaringan.
Selain prostitusi sesama jenis, pihaknya juga masih mendalami prostitusi online yang menyeret Andi (29) sebagai tersangka. Polisi mencurigai ada jaringan lebih besar terkait bisnis seks itu yang memperoleh keuntungan puluhan juta setiap transaksi. Pasalnya, pelanggannya berasal dari kalangan berduit, yakni pengusaha dan pejabat.
”Jaringan Andi masih kecil. Ada jaringan besar lain dengan keuntungan yang lebih besar,” katanya.
Prostitusi online yang dijalankan Andi, lanjut Asep, baru kali ini terungkap. Karena itu, kemungkinan besar masih ada bisnis semacam itu. Pihaknya akan memperketat pengawasan di media sosial. Meski demikian, dia juga meminta masyarakat ikut bersama mencegah bisnis tersebut berkembang.
”Meski Dit Reskrimsus ada tim khusus melalui Subdit Cyber Crime, semua unsur masyarakat juga harus membantu mengusut kasus-kasus seperti ini,” katanya.
Asep menuturkan, pihaknya juga tengah mendalami aplikasi jejaring sosial di gadget yang mengindikasikan adanya praktik prostitusi. Agar tak ada yang menjadi korban, dia mengimbau masyarakat, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswi, tak mengikuti ego untuk menunjang gaya hidup mewah, sehingga terjerumus dalam bisnis haram tersebut.
”Jangan cuma gara-gara tuntutan gaya hidup, memaksa untuk melacurkan diri. Itu jangan! Jangan dilakukan!” tegasnya.
Larang Pegang Gadget
Sementara itu, Ketua Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kotawaringin Timur (Kotim), Pahnai, mengimbau orangtua agar tidak membiarkan anaknya menggunakan smartphone atau gadget. Hal itu untuk memproteksi anak dari dampak teknologi yang mengarah ke prostitusi online dan pornografi.
”Larang saja, apalagi anak di bawah umur. Kalau perlu berikan ponsel yang cuma bisa SMS atau telepon. Kalau pun terpaksa memberi gadget, harus diawasi orangtua, jangan dibiarkan begitu saja,” ujar Pahnai, Minggu (9/10).
Pahnai menyarankan orangtua menyuruh anaknya memperdalam ilmu agama. Menurutnya, jika sejak dini anak sudah terbentengi dengan nilai agama, akan mampu menghadapi kemajuan zaman dan imbas negatifnya. Dia juga berharap, TK/ TPA yang ada di Kotim dapat diaktifkan kembali.
”Kuncinya di agama. Bayangkan, dari 40 anak yang saya tes, hanya dua orang yang mampu membaca Alquran dengan baik. Jadi, tak heran imbas teknologi ini tak mampu terbendung. Ini harus kita perangi,” ujarnya saat menghadiri peresmian Taman Pendidikan Alquran Ummu Arba’atus Salamah, di Kecamatan Baamang.
Ironisnya, hal ini diperparah lagi dengan sistem pendidikan yang menurutnya kurang bagus di Kotim. Waktu anak dirampas untuk kewajiban pelajaran tambahan di sekolah. Hampir setiap hari, sehingga waktu belajar agama setiap minggu tersita.
”Kami akan menghadap ke kepala dinas terkait untuk ini. Masa belajar baca Quran kalah sama les,” katanya. Tak hanya itu, BKPRMI dengan dukungan ormas Islam lainnya juga akan mengusulkan peraturan bupati untuk perbaikan mekanisme pendidikan.
Nilva Yetti, orangtua murid TPA mengaku resah dengan dampak kemajuan teknologi saat ini. Dia dan suami berinisiatif membuka sendiri TPA dengan menyulap rumah toko pribadinya menjadi TK Alquran. Tujuannya agar anaknya dapat ikut belajar.
”Ya, apalagi sekarang marak prostitusi online. Foto yang tidak karuan disebar di internet. Ini merupakan imbas kemajuan teknologi yang kebablasan. Kami orangtua resah,” katanya.
Hal itu pun diapresiasi Ketua Penggerak PKK Kecamatan Baamang Hj Rusnilawati. Dia bersyukur dengan adanya pembukaan TK/ TPA, menjadi bukti masih banyak warga yang peduli terhadap sesama, dengan memedulikan pendidikan guna memerangi dampak negatif kemajuan teknologi.
”Alhamdulillah, ternyata masih banyak yang peduli sesama. Kita memang gencar memajukan pendidikan dan pengetahuan agama bagi anak,” kata perempuan yang juga istri Yusransyah, Camat Baamang itu. (daq/oes/ign)
sumber : http://m.sampit.prokal.co/read/news/5649-gila-di-kalteng-ada-prostitusi-sesama-jenis.html
MUI harus turun tangan nih



Diubah oleh razman.yazid 13-10-2016 14:31
0
3.6K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan