- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Indonesia Masih Belum Mampu Lepas dari Belenggu Korupsi
TS
imatami
Indonesia Masih Belum Mampu Lepas dari Belenggu Korupsi
Tingkat korupsi Indonesia tergolong masih tinggi dibandingkan negara kawasan di Asia Tenggara lainnya. Menurut Transparancy International (TI), persepsi korupsi Indonesia di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Maraknya korupsi serta lemahnya kepastian hukum dan penyalahgunaan kewenangan politik dapat mengganggu iklim usaha di Tanah Air.
Dalam laporannya Corruption Perception Index (CPI) 2015 yang mengukur persepsi pelaku usaha dan para pakar terkait korupsi di sektor publik menempatkan Indonesia di urutan 88 secara global dengan skor 36. Capaian ini naik 2 poin serta naik 19 peringkat dari tahun sebelumnya. Sementara Singapura berada di urutan 8 dunia dengan skor 85, Malaysia urutan 54 dengan skor 50 dan Thailand yang berada di posisi 76 dengan nilai 38.
Persepi korupsi Indonesia masih lebih baik dari Filipina yang berada pada posisi 95 dan Myanmar dengan urutan 147 dunia. Angka CPI berada pada rentang 0-100 dimana 0 berarti negara dipersepsikan sangat korup, sementara skor 100 berarti dipersepsikan sangat bersih dari praktik korupsi.
http://databoks.katadata.co.id/datap...-dan-singapura

Survei Transparansi International (TI) menyebutkan Pontianak sebagai kota yang paling lazim melakukan praktik suap di antara 11 kota besar di Indonesia. Ibukota provinsi Kalimantan Barat itu memiliki nilai prevalensi suap paling rendah dibandingkan 10 kota lainnya yang disurvei, yakni 2,9. Sementara Pekanbaru memiliki nilai prevalensi 4,2, tertinggi dibandingkan dengan kota lainnya. Artinya ibukota provinsi Riau tersebut memiliki persepsi praktik suap paling rendah.
TI telah melakukan Survei Persepsi Korupsi 2015 di Banjarmasin, Manado, Bandung, Jakarta Utara, Pekanbaru, Semarang, Medan, Makassar, Padang, Surabaya dan Pontianak. Prevalensi Suap dihitung dengan menggunakan metode responden diminta untuk memberikan penilaian dengan skala 0-5. Nilai 0 diartikan praktik suap sangat lazim dan 5 berarti sangat tidak lazim.
http://databoks.katadata.co.id/datap...m-praktik-suap

Dalam laporannya Corruption Perception Index (CPI) 2015 yang mengukur persepsi pelaku usaha dan para pakar terkait korupsi di sektor publik menempatkan Indonesia di urutan 88 secara global dengan skor 36. Capaian ini naik 2 poin serta naik 19 peringkat dari tahun sebelumnya. Sementara Singapura berada di urutan 8 dunia dengan skor 85, Malaysia urutan 54 dengan skor 50 dan Thailand yang berada di posisi 76 dengan nilai 38.
Persepi korupsi Indonesia masih lebih baik dari Filipina yang berada pada posisi 95 dan Myanmar dengan urutan 147 dunia. Angka CPI berada pada rentang 0-100 dimana 0 berarti negara dipersepsikan sangat korup, sementara skor 100 berarti dipersepsikan sangat bersih dari praktik korupsi.
http://databoks.katadata.co.id/datap...-dan-singapura
Survei Transparansi International (TI) menyebutkan Pontianak sebagai kota yang paling lazim melakukan praktik suap di antara 11 kota besar di Indonesia. Ibukota provinsi Kalimantan Barat itu memiliki nilai prevalensi suap paling rendah dibandingkan 10 kota lainnya yang disurvei, yakni 2,9. Sementara Pekanbaru memiliki nilai prevalensi 4,2, tertinggi dibandingkan dengan kota lainnya. Artinya ibukota provinsi Riau tersebut memiliki persepsi praktik suap paling rendah.
TI telah melakukan Survei Persepsi Korupsi 2015 di Banjarmasin, Manado, Bandung, Jakarta Utara, Pekanbaru, Semarang, Medan, Makassar, Padang, Surabaya dan Pontianak. Prevalensi Suap dihitung dengan menggunakan metode responden diminta untuk memberikan penilaian dengan skala 0-5. Nilai 0 diartikan praktik suap sangat lazim dan 5 berarti sangat tidak lazim.
http://databoks.katadata.co.id/datap...m-praktik-suap
0
836
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan