Abdoel95Avatar border
TS
Abdoel95
Ahok Sudah Jatuh, Tinggal di Injak-Injak



oleh: Abdoel95 - Kaskuser 2011


Saya menulis ini dengan keadaan santai, jadi tolong pembaca juga santai membacanya. Saya sudah menghabiskan batagor berbumbu kacang dan sekarang tinggal secangkir kopi pahit dari sumatra ditemani alunan musik instrumental dari relaxdaily. Mendadak sebenarnya menulis ini, saya tadinya berencana membaca bukunya As-Syahid(Insya Allah) Sayyid Qutb-semoga Allah merahmatinya. Bukunya berjudul Ma'alim fi at-Thariq saya sudah di bab Jihad Fi Sabilillah. Buku ini sangat terkenal dan menarik karena penulis buku ini Sayyid Qutb menjadi Syahid(Insya Allah) di tiang gantungan karena bukunya itu. Namun bukannya baca buku tapi malah terjadi obrolan terkait Ahok di grup pesan instan dan saya memiliki ide untuk menulis ini.

Saya akan mulai dari beberapa hari lalu ketika tersebar video Ahok yang menistakan al-Qur'an itu. Kebetulan saat itu ada teman saya dari Kalimantan sedang cuti kerja pulang ke Bandung dan saya diundang makan-makan kerumahnya. Saat itu kita ngobrol-ngobrol dan teman saya ini ngobrolin Ahok. Dia mengatakan kurang lebih "Tadi pagi ceramahnya Aa Gym bagus sekali, seumur-umur itulah ceramah Aa Gym yang paling memuaskan saya, Aa Gym bilang : Orang yang beda akidah (Ahok) mana bisa mencintai Allah dan Rasulnya, sulit, sulit sekali, jadi jamaah tahu kan harus melakukan apa?" Teman saya benar-benar puas dengan ceramah Aa Gym itu, dia benar-benar hadir di Darut Tauhid menyaksikan ceramah itu secara langsung karena rumahnya memang dekat sana, dekat kampus saya juga. Bagi saya bila Aa Gym sudah membicarakan politik berarti ini merupakan sesuatu yang sangat darurat bagi Aa Gym. Aa Gym sangat berhati-hati berbicara masalah politik, tapi untuk masalah ini Aa Gym benar-benar total tidak setengah-setengah bahkan dalam video Aa Gym mengatakan ada tujuh ayat al-Quran yang melarang non-muslim menjadi pemimpin. (semoga Allah Ta'ala membalas keberaniamu Aa)

Dan ternyata tidak selesai disana, saya kaget melihat salah-satu teman saya santriwatinya Aa Gym berbicara masalah Ahok, padahal jarang sekali teman saya ini membicarakan masalah politik. Bahkan sepertinya dia sudah sadar kalau pangkal masalah ini (non-muslim bisa jadi pemimpin) adalah sistem demokrasi karena ia juga menyinggung itu. Padahal saya ingat beberapa tahun kebelakang dia mengatakan di depan saya kalau dia tidak setuju dengan beberapa pendapat saya (yang mencela habis-habisan demokrasi) dan gerakan saya, namun kali ini sepertinya ada perubahan. Dia perempuan yang cerdas dan kritis, saat di himpunan saya satu departement dengannya. Saya jadi ingat perkataan sepupu saya yang mengatakan "kita jangan rendahin saudara-saudara sesama muslim yang maksiat, siapa tahu suatu saat nanti dia sependapat dengan kita dan menjadi lebih baik dari kita bahkan lebih sholeh" Namun teman perempuan saya ini sudah sholehah dari awal hanya ada bebrapa perbedaan pendapat saja dengan saya, dan mungkin sekarang sudah sependapat.

Sudah cukup bahas santriwatinya Aa Gym kembali ke pembahasan. Ahok sudah jatuh, kita semua harus jujur dengan itu. Kita mesti faham terdapat banyak perbedaan di kalangan umat Islam baik dalah hal fiqroh, thariqoh, fiqh, bid'ah, dsb. Namun harus diingat terdapat juga banyak persamaan di kalangan umat Islam salah-satunya dalam hal dilarangnya non-muslim menjadi pemimpin. Di trit saya sebelumnya (sebelum id Prime RifanX saya di hack pas banget saat ngritik ahok di BP saya masih login saat itu dan tiba2 logout) saya sudah mengatakan perkara haramnya non-muslim menjadi pemimpin adalah perkara ma’lumun minad diin wadl dlarurah yaitu perkara yang umum dan diketahui seluruh Umat Islam seperti halnya kewajiban sholat.(http://www.kaskus.co.id/thread/56eb9...tau-non-muslim) Bahkan terkait tafsir surah Al-Maidah itu bisa dikatakan semuanya sepakat kalau itu adalah larangan untuk mengangkat non-muslim menjadi pemimpin. Mungkin ada yang berbeda(lebih tepat dikatakan menyimpang) dan dapat dipastikan yang menafsirkannya berbeda (membolehkan pemimpin non-muslim atau menjadi penafsiran ambigu) adalah bersal dari ulama yang dimana ulama tersebut adalah ulama corong penguasa zalim (ulama su' / ulama dunia) yang akrab dengan pemikiran-pemikiran barat (Sekulerisme, Puralisme, Liberalisme).

Saya juga jadi ingat kembali ketika saya ngobrol dengan teman saya seorang ahli politik dan pemikir terkait aksi HTI di simpang monas "Tolak Pemimpin Kafir" ketika itu teman saya mengatakan "Ahok Jelas Musuh Bersama" dan saya langsung mengiyakan itu. Kenapa? karena persamaan umat islam terkait Ahok lebih kuat daripada perbedaannya. Terlebih lagi dengan kasus kemarin. Persamaan itu semakin kuat, karena persamaan perasaan dan pemikiran bersatu dan bergejolak. Sebelumnya saya melihat masih di ranah persamaan perasaan dan belum bergejolak. Saya masih memantau opini Ahok ini sekarang dan opini ini benar-benar seperti bola salju. Cyber troop's Ahok dibungkam dan mereka yang mengatakan ini SARA juga dibungkan bukan main. Mereka yang melemparkan opini jangan SARA salah membaca fakta. Seharusnya mereka tahu semangat keislaman yang mulai dari tahun 2000an semakin terasa akhir-akhir ini bahkan dikalangan orang-orang kaya / menengah atas. Kata-kata syariah Islam, Khilafah, Hudud, Islam kaffah, Islam itu menyeluruh sudah tidak asing lagi ditelinga terlepas orang merespon itu positif atau negatif. Umat lebih cerdas sekarang terkait agamanya (Islam), mereka tahu kalau agama itu menyangkup seluruh aspek kehidupan, dan SARA yang menyematkan agama didalamnya, menafikan hal tersebut.

Akhir kata, sekali lagi Ahok sudah jatuh, selanjutnya Ahok tinggal di injak-injak agar tidak bangkit. Ahok sudah benar-benar menjadi musuh bersama umat Islam, bahkan diseluruh Indonesia. Dan tidak usah terlalu serius menaggapi kata-kata saya, itu hanya bahasa kiasan. Umat islam di Indonesia tahu cara bersikap sesuai situasi dan kondisi tanpa mengorbankan kemuliaan Agamanya. Tidak akan ada perpecahan, tidak akan ada tindakan kekerasan. Sekeras-kerasnya tindakan paling hanya sebatas dimulut saja. Umat Islam juga sudah jenuh dengan tuduhan-tuduhan radikal, SARA, ortodoks, dsb. Mereka semua sudah cerdas dan akan bergerak serta berjuang karena dorongan Aqidah serta kecintaan kepada Allah Azza Wa Jalla dan Muhammad Rasulullah shallahualaihi wassalam. Bukan dorongan yang sifatnya duniawi seperti materi, kekuasaan, dan kedengkian.


sekian.

Diubah oleh Abdoel95 12-10-2016 07:25
0
4.2K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan