Standar tinggi memang selalu dikenakan masyarakat Uni Eropa untuk produk-produk BBM. Salah satunya dengan menerapkan sistem standar yang kita kenal sebagai Euro untuk suatu bbm.
Nah saat ini salah satu standarnya adalah Euro4. BBM jenis ini lagi rame di Eropa. Indonesia sendiri baru masuk Euro 2, atau minimal Euro1, dengan bensin tanpa timbal. nah untuk Euro 4 maka kandungan sulfurnya yg terus dikurangi, misalnya Euro 4 minimal kandungan sulfurnya hanya 50 PPM.

Untuk diketahui saja, Pertamax Turbo, ternyata belum lolos Euro 4, sampai saat ini Pertamax Turbo baru masuk Euro 3 dengan kandungan sulfur sekitar 100 ppm

Tapi Pertamina sepertinya ingin terus mengejar kesempurnaaan. Makanya Pertamax Turbo akan dibuat agar bisa menjadi atau masuk standar Euro 4. Maka dari itu Pertamina tengah mengusahakan agar kandungan sulfur Pertamax Turbo turun menjadi 50 ppm saja. Jadi meski RON nya tinggi, 98, tp jika belum memenuhi syarat sulfur minimal 50 ppm, Pertamax Turbo tak bisa mendapatkan Euro 4.

Dampak dari pengembangan itu besar. Karena Pertamax Turbo pasti akan menjadi lebih mahal. Jika saat ini Pertamax Turbo dijual di harga Rp8700 /liter, maka nanti bisa menjadi Rp8900 atau lebih misalnya Rp9200.

Tapi dengan harga segitu, Pertamax Turbo selain ngacir, dijamin pasti ramah lingkungan dan bisa dijual di beberapa negara Eropa yang sudah mensyaratkan Eiro 4, kayak di Jerman.

Namun di Indonesia, yang menjadi pertanyaan apakah konsumeen mau beli dengan harga yang lebih mahal itu? Nah kalo nanti harga minyak dunia naik, dijamin harga Pertamax Turbo ini bakal naik pula.... inilah pekerjaan rumah yang harus dipikirkan Pertamina. Bensin dengan karakteristik ramah lingkungan, pastilah lebih mahal gan...

Pertamina Akan Tingkatkan Pertamax Turbo


Salah satu bahan bakar minyak (BBM) berkualitas dari Pertamina, Pertamax Turbo, terus dikembangkan. PT Pertamina (Persero), bahkan berencana untuk menurunkan kandungan sulfur yang terdapat dalam bensin RON 98 tersebut.

Tujuan Pertamina tentu untuk meningkatkan standar Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi Euro 4. Kebijakan ini bisa dipastikan berdampak pada kenaikan harga. Saat ini Turbo dibanderol pada harga Rp8700 perliter. Jika kandungan sulfur dikurangi, maka harga bisa naik menjadi Rp8900-hingga Rp9100 perliter.

Menurut Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Afandi meski memiliki kandungan RON 98, ‎saat ini Pertamax Turbo masih berstandar Euro 3. Pertamina kini akan meningkatkannya menjadi Euro 4 tahun 2017. ‎”Turbo rencanannya akan ditingkatkan jadi Euro 4 sekarang Euro 3,” tutur Afandi, di Jakarta, Senin (10‎/10).

Afandi mengungkapkan, untuk meningkatkan standar menjadi Euro 4, kandungan sulfur ‎pada Pertamax Turbo harus dikurangi. Kandungan sulfur saat ini adalah 100 Part Per Milion (PPM) menjadi hanya 50 PPM. Jika sukses, dampaknya sangat baik. Pembakaran bahan bakar pada mesin kendaraan lebih sempurna. Akibatnya akan menghasilkan tenaga yang optimal dan lebih ramah lingkungan.

‎”Sulfur Pertamax Turbo sekarang 100 PPM. Kalau mau lolos Eruo4 maka sulfurnya harus 50 PPM. Jadi mobil sekarang itu ada alat‎ catalic converter supaya pembakaran lebih ramah lingkungan, itu nggak boleh ada sulfur tinggi. Kalau masih ada maka fungsinya nggak bagus,” terang Afandi.

Pasar Eropa Pertamax Turbo

Jika sukses menekan kandungan sulfur dan memperoleh sertifikasi Standar Euo4 maka bbm ini layak untuk dipasarakan di Eropa. Kini PT Pertamina (Persero) berencana membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ‎di Eropa. BUMN energi ini memakai Pertamax Turbo menjadi salah satu senjata Pertamina untuk menaklukkan pasar Eropa.

Afandi juga menjelaskan jika Turbo telah hadir di empat negara di Eropa. keempat negara tersebut adalah Jerman, Belgia, Italia dan Prancis. Untuk masuk empat negara tersebut, Pertamina menjalin kerja sama dengan Lamborghini. Turbo menjadi bahan bakar resmi dalam gelaran Balapan Lamborghini Super Trofeo European Series pada 29 Juli 2016.

Tentunya kita harapkan apa yang dilakukan oleh Pertamina nanti bakal sukses. Jika Pertamax Turbo mampu masuk ke Eropa, maka akan menjadi suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, dalam hal teknologi minyak.