Ngobrol ringan di warung bersalju di lembah Bavaria …

(Kentang) Mas … real exercise yuk …

(Sawo) Maksudnya ? …

(Kentang) Ada produk baru yang harus dicoba, seperti biasa saya supply hardware anda supply personilnya. Masalah biaya biar ditanggung korporasi kolega saya.

(Sawo) … sambil santai melihat pemandangan dari teras ditemani segelas red wine saya sedang berpikir apa maunya ini partner saya. Iseng saya tanya, spesies apa kali ini ?

(Kentang) Hahahaha (entah kenapa dia tertawa lepas) … kemudian berbisik pelan didekat telinga saya … spesies favorit anda, si Merak Terbang …

(Sawo) Hampir tersedak red wine saya jadinya, sambil berguman memandang wajah kolega saya yang sok polos dan lugu … Merak Terbang ?

(Kentang) Yup … kami sedang menguji sistem digital terbarunya baik untuk electronic kontrol, jammer, armament sekaligus kemampuan barunya sebagai air command group.

(Sawo) Tawaran anda bagaimana ?

(Kentang) Real mission combat untuk fighter, bomber, electronic war dan air command function …

(Sawo) Upssss … that is a heavy mission scenario untuk menguji dalam satu kesempatan, pasti besar resikonya untuk personil saya … kenapa anda tidak gunakan personil internal anda sendiri saja …

(Kentang) That’s right … itu memang resiko tinggi, ada kemungkinan kita kehilangan hardware dan personil. Saya suka pakai personil anda, lebih nyaman dan aman saja dibanding pakai unit internal.

Orang anda hebat dalam adaptasi dengan barang baru sekalipun, luar biasa menguji kemampuan hardware secara maksimal dan jujur memberi kami masukan tentang evaluasi untuk bahan penyempurnaan.

(Sawo) Ok … dimana lokasi uji cobanya ?

(Kentang) Saat ini kami punya lab. di Timur Tengah, Baltik, Andaman, Antartika. Anda bisa pilih atau usulkan lokasi lainnya, kalau perlu halaman rumah anda yang kotor dan perlu disapu … hahahaha

(Sawo) Sialan bener bule satu ini … Ok karena resiko tinggi saya mau dibayar tinggi pula. Anda harus kirim satu Merak Terbang full armament dalam 3 sortie didampingi 2 teknisi untuk jaga rumah saya dan diuji coba anak-anak saya.
Spesial requestnya … harus konfigurasi sama dengan produk terbaru dan terbaik, dilabur warna hitam pekat dengan cat anti radar, kalau bisa model tandem seat. Saya akan tukar dengan 4 personil uji terbaik yang saya punya.

Suasanapun hening, dan kolega minta waktu menghubungi atasannya. Sementara saya berjalan keliling teras melihat pemandangan sekeliling sambil berusaha menganalisa Merak Terbang macam apa kali ini yang harus kami tunggangi … 10 menit berlalu, kolega saya menghampiri.

(Kentang) Pusat setuju tapi dibarter dengan 6 personil, 4 fighter pilot, 1 analis dan 1 bomber analis. Bila deal kita kerjakan saat ini juga.

(Sawo) Wah … bisa kosong sarang saya kalau anda minta para garuda keluar semua. Stok petarung bisa hilang 1/3 kekuatannya. Kalau anda nekat dengan permintaan seperti itu, saya akan minta tambah 1 unit Bebek Terbang dengan heavy konfigurasi plus electronic war equipmentnya.

(Kentang) Deal … nothing matter …

(Sawo) Kok langsung deal, apa nggak konsultasi ke atasan anda dahulu atau permintaan saya terlalu murah ya ?

(Kentang) Kebetulan ada spesies Bebek baru yang hendak diuji, jadi anda bawa aja sekalian …

(Sawo) Ahhhhh sialan anda ini … kami pun berjabat tangan dan bertoast red wine … tingggg suara gelas kristal itu terdengar sangat merdu bagi kami berdua.

Pas saya ada di Belanda dua hari kemudian guna memonitor situasi politis pengadilan rakyat, ada telphone kolega saya meminta segera terbang ke sarangnya.

Begitu sampai, alamak … dalam hanggar raksasa ada 8 burung merak cantik sekali dipajang. Dan 1 diantaranya berlabur warna hitam pekat doff. Saya hampiri dengan perasaan takjub benda seni didepan saya dan mengelus setiap lekuk tubuh seksinya.

Saya naik tangga melongok cockpit … ajib berat … tipe baru yang selama ini saya dengar lewat rumor saja … tandem seat, digital sistem, master datalink air command via satelite. Yihaaaaaaa ….. dan disampingnya ada Bebek berwarna hitam pula … cantiknya si Black Swan … semuanya polos tanpa identitas …

Kemudian di seksi 2 saya melihat Merak Terbang berkamo abu-abu 2 ekor, berkamo gurun 2 ekor, berkamo standart 4 ekor. Dan kolega menjelaskan banyak masalah teknis dari 8 Merak yang akan di uji real mission.

Keesokan pagi dijemput dari safe house menuju military base. Dan melihat para Merak di loading untuk kirim ke lokasi tujuan. Dan sebuah privat jet telah menunggu untuk membawa saya balik lewat jalur Asia. Kami sepakat 2 minggu lagi para garuda bertemu dengan Merak dilokasi yang ditentukan.

JANGAN SERIUS BACANYA, CERITA FIKSI ILMIAH KOK INI