- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Gosip Nyok!
Perang Dunia ke 3 Semakin Dekat!!!


TS
hsyarnubi
Perang Dunia ke 3 Semakin Dekat!!!
Kata orang, banyak jalan menuju Roma. Tapi hari-hari ini, tampaknya semua jalan sedang mengarah ke Rusia. Atau lebih tepatnya:Vladimir Putin.

Rusia saat ini tengah menjadi sorotan dunia atas apa yang terjadi di Suriah, konflik di Ukraina, tuduhan akan memengaruhi hasil pemilu di Amerika Serikat, dan dugaan ingin melemahkan Uni Eropa.
Enam belas tahun lalu saat Putin menjadi presiden, dia digambarkan sebagai sosok yang siap bekerja sama dengan negara Barat. Presiden AS Bill Clinton bahkan menyebut dia sosok yang 'cerdas' dan 'pria dengan potensi luar biasa'.
Namun seiring berjalannya waktu, tampaknya semua harapan itu justru bertolak belakang dengan kenyataan sebenarnya. Putin kini dianggap sebagai pemimpin yang semakin berkuasa di mata negara Barat. Dia juga kini tidak percaya dengan negara Barat.
"Ada perasaan bahwa kini Amerika sudah terbukti bukan satu-satunya negara superpower di dunia," ujar mantan penyiar televisi Vladimir Pozner, seperti dilansir BBC, Rabu (5/10). "Jika Rusia tidak terjebak oleh apa yang diinginkan Amerika maka mereka (AS) akan membayar harga cukup mahal."
Semakin meluasnya pengaruh NATO dipandang oleh Rusia sebagai sebuah ancaman yang nyata. Kalian menekan kami maka kami juga akan balik menekan. Dan kami akan lakukan apa pun untuk membuat kalian merasa tidak nyaman seperti yang kami rasakan.
"Kondisi saat ini cukup berbahaya, bisa menimbulkan konfrontasi nyata, bahkan mungkin mengarah pada pengerahan militer dan perang."
Pekan ini tabloid kondang di Rusia Moskovsky Komsomolets menulis tentang konflik Suriah yang kemungkinan bisa memicu 'konfrontasi militer langsung antara Rusia dan Amerika'. Artinya Perang Dunia Ketiga makin dekat.
Peta konflik Suriah saat ini punya gambaran kurang lebih seperti ini: Rusia bersama Iran, China, mendukung rezim Basyar al-Assad. Sedangkan Amerika, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Turki, beserta kelompok oposisi ingin menumbangkan Assad. Belum lagi kelompok-kelompok militan asing yang berdatangan dengan agenda kepentingan masing-masing. Ingin mendirikan negara kekhalifahan di Irak dan Suriah seperti ISIS. Sementara AS dan Saudi mendukung para jihadis macam ISIS untuk melemahkan pemerintah Suriah.
"Selama masa Perang Dingin hubungan kita (AS-Rusia) buruk," ujar Andrey Kortunov, kepala Dewan Urusan Internasional Rusia. "Tapi selama Perang Dingin hubungan itu sedikit banyak lebih stabil karena kami masing-masing tahu apa yang diharapkan dari kedua pihak. Kami paham aturan mainnya.
"Hari ini kondisinya tidak seperti itu. Hubungan jadi tidak stabil. Ini yang membuat hubungan ini lebih berbahaya ketimbang Perang Dingin."
Amerika dan negara Barat menuding Rusia melakukan kejahatan perang di Suriah dengan melancarkan serangan udara yang menyasar warga sipil dan pekerja kemanusiaan. Moskow selalu menyangkal tuduhan itu dengan mengatakan mereka menyerang teroris dan pemberontak.
sekian trit dari ane
jangan lupa bagi bagi cendol gam




Rusia saat ini tengah menjadi sorotan dunia atas apa yang terjadi di Suriah, konflik di Ukraina, tuduhan akan memengaruhi hasil pemilu di Amerika Serikat, dan dugaan ingin melemahkan Uni Eropa.
Enam belas tahun lalu saat Putin menjadi presiden, dia digambarkan sebagai sosok yang siap bekerja sama dengan negara Barat. Presiden AS Bill Clinton bahkan menyebut dia sosok yang 'cerdas' dan 'pria dengan potensi luar biasa'.
Namun seiring berjalannya waktu, tampaknya semua harapan itu justru bertolak belakang dengan kenyataan sebenarnya. Putin kini dianggap sebagai pemimpin yang semakin berkuasa di mata negara Barat. Dia juga kini tidak percaya dengan negara Barat.
"Ada perasaan bahwa kini Amerika sudah terbukti bukan satu-satunya negara superpower di dunia," ujar mantan penyiar televisi Vladimir Pozner, seperti dilansir BBC, Rabu (5/10). "Jika Rusia tidak terjebak oleh apa yang diinginkan Amerika maka mereka (AS) akan membayar harga cukup mahal."
Semakin meluasnya pengaruh NATO dipandang oleh Rusia sebagai sebuah ancaman yang nyata. Kalian menekan kami maka kami juga akan balik menekan. Dan kami akan lakukan apa pun untuk membuat kalian merasa tidak nyaman seperti yang kami rasakan.
"Kondisi saat ini cukup berbahaya, bisa menimbulkan konfrontasi nyata, bahkan mungkin mengarah pada pengerahan militer dan perang."
Pekan ini tabloid kondang di Rusia Moskovsky Komsomolets menulis tentang konflik Suriah yang kemungkinan bisa memicu 'konfrontasi militer langsung antara Rusia dan Amerika'. Artinya Perang Dunia Ketiga makin dekat.
Peta konflik Suriah saat ini punya gambaran kurang lebih seperti ini: Rusia bersama Iran, China, mendukung rezim Basyar al-Assad. Sedangkan Amerika, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Turki, beserta kelompok oposisi ingin menumbangkan Assad. Belum lagi kelompok-kelompok militan asing yang berdatangan dengan agenda kepentingan masing-masing. Ingin mendirikan negara kekhalifahan di Irak dan Suriah seperti ISIS. Sementara AS dan Saudi mendukung para jihadis macam ISIS untuk melemahkan pemerintah Suriah.
"Selama masa Perang Dingin hubungan kita (AS-Rusia) buruk," ujar Andrey Kortunov, kepala Dewan Urusan Internasional Rusia. "Tapi selama Perang Dingin hubungan itu sedikit banyak lebih stabil karena kami masing-masing tahu apa yang diharapkan dari kedua pihak. Kami paham aturan mainnya.
"Hari ini kondisinya tidak seperti itu. Hubungan jadi tidak stabil. Ini yang membuat hubungan ini lebih berbahaya ketimbang Perang Dingin."
Amerika dan negara Barat menuding Rusia melakukan kejahatan perang di Suriah dengan melancarkan serangan udara yang menyasar warga sipil dan pekerja kemanusiaan. Moskow selalu menyangkal tuduhan itu dengan mengatakan mereka menyerang teroris dan pemberontak.
sekian trit dari ane

jangan lupa bagi bagi cendol gam




Diubah oleh hsyarnubi 07-10-2016 10:38


anasabila memberi reputasi
1
3.3K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan