JAKARTA, BIJAKS – Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, melaporkan seorang wartawan, Hanibal Wijayanta, karena diduga melakukan pencemaran nama baik melalui media elektronik terhadap PDI Perjuangan, ke Polda Metro Jaya.

Laporan terkait pemberitaan pada media online Suara Nasional berjudul, “wow menteri bocorkan mahar Ahok ke PDIP Rp10 triliun,” tanggal 24 September 2016 lalu. “Kami menganggap ini fitnah, mencemarkan nama baik partai. Kami sudah rapat DPP, dan memutuskan supaya orang yang menyebarkan berita itu kami laporkan,” kata Trimedya.

Pihaknya menyertakan bukti-bukti dan telah menyiapkan saksi untuk diperiksa atau dimintai keterangan terkait pemberitaan tersebut. “Kami berharap Polda Metro Jaya cepat memprosesnya. Supaya orang yang menyebarkan fitnah itu cepat diproses ke hukum. Apalagi kita khawatir, kita ketahui Pilkada DKI sudah semakin panas,” lanjutnya.

Sekretaris Badan Bantuan Hukum Advokasi DPP PDIP, Sirra Prayuna, menegaskan pemberitaan itu bohong dan membunuh karakter partai. Selama ini PDIP tidak pernah memungut mahar politik dari setiap calon yang diusung.

“Di beritanya ini sumber dari seorang menteri, maka biarlah ini terkuak dari menteri siapa. Kalau pun ini ada sumber kan kode etik jurnalistik harus mengkroscek baik ke Ahok, maupun ke partai, apa betul ada mahar. Bagi kami tidak ada tradisi politik mahar, kami bergotong royong,” tutupnya. (zz/bs/vc)
http://www.bijaks.net/news/article/9...orkan-wartawan