JAKARTA, BIJAKS – Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama atau Ahok, membantah telah menistakan ayat Alquran dalam video kunjungannya ke Kepulauan Seribu.

Ahok mengaku video itu telah diedit dan dipotong di bagian yang tidak tepat dan disengaja.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Andreas Hugo Pareira, menyebut pemotongan dan pengeditan video itu dapat dijerat hukum karena masuk dalam pasal kampanye hitam. Pasalnya, pemotongan dan pengeditan video itu telah memutarbalikkan fakta yang sebenarnya.

“Aslinya kan tidak begitu dan tidak ada maksud sama sekali dari Pak Ahok untuk menistakan kitab suci,” ujar Andreas, Jumat (7/10).

Menurut Andreas, tim pemenangan Ahok-Djarot tentu akan menyikapi hal itu dengan bijak. “Pastinya tim akan bertindak. Kami dari PDIP menyerahkan semuanya ke tim,” pungkasnya. (zz/dc/kc)
http://www.bijaks.net/news/article/1...-dijerat-hukum