Poligami is not a new thing. Bahkan di Indonesia mungkin ini sudah jadi semacem "budaya tersembunyi". Memang agama membolehkan. Dan mereka yang melakukannya biasanya mengatasnamakan agama. Dan yah... sedikit hawa nafsu lah.

Di kota-kota besar poligami mungkin sudah jadi sesuatu yang "yaudahlah ya". Karena biasanya di kota kayak Jakarta tuh kehidupan pribadi orang-orang (terutama kaum menengah ke atas) nggak akan jadi bahan obrolan tetangga (yang juga kaum menengah ke atas) because they're already busy with their own shit. Tapi di kampung-kampung, yang kayak gini bisa jadi gosip hot sampai tingkat kelurahan.

Gak ada ceritanya istri pertama sama istri kedua bisa tinggal serumah buat orang kampung. Mereka biasanya kan lebih ngedengerin perkataan tetangga, daripada mendengarkan petuah dari Mamah Dedeh soal poligami ini. Omongan tetanggais numero uno. Karena itu berhubungan dengan sosial mereka di pergaulan kelurahan setempat.

(Sumber Foto: Okezone.com)

Tapi kalo akhirnya pun ada suami yang menyatukan istri pertama dan istri keduanya di satu rumah, wah, harusnya dia bikin buku aja tuh. Pasti laku. Kasi label agama dan cinta pasti laris manis kayak novel Asma Nadia.

Topik poligami ini emang menarik. Bagaimana Rhoma Irama dengan sederet istri cantiknya. Bagaimana Kiwil dengan sederet istri berjilbabnya. Bagaimana Teh Ninih dulu sempat gamau dimadu ketika Aa Gym mau poligami. Media-media memberitakan. Heboh sana sini. Urusan yang gak harusnya dunia tahu jadi dipaksa tahu. Dan dunia pun seringkali ya menelan mentah-mentah.



Saking menariknya topik poligami ini sampai akhirnya banyak buku novel roman islami yang bertemakan poligami. Ayat Ayat Cinta mungkin yang paling fenomenal. Bukunya juara banget. Filmnya juga laris kayak kacang goreng. Walaupun menyimpang jauh dari ekspektasi. Dan yang terakhir muncul di bioskop dan box office adalah Surga Yang Tak Dirindukan.



Konyol. Bagaimana Pras yang diperankan oleh Fedi Nuril yang selalu berusaha menjaga keutuhan rumah tangganya tapi gagal karena pesona Meirose yang diperankan oleh Raline Shah. Walaupun saat itu Meirose sedang gak pake make up dan terlihat agak gembel dalam balutan wedding dress. Pras terlalu baper. Terlalu ikut campur urusan orang. Terlalu mau jadi pahlawan. Sampai akhirnya dia berjanji untuk menikahi Meirose yang hampir bunuh diri.

Tanpa persetujuan istri pertamanya, Arini, yang diperankan oleh Laudya C. Bella.

Yah... kedelai sudah jadi tempe. Pras harus menghadapi semuanya. Walaupun gonjang ganjing tapi ya risiko. Itu karena tindakan dia yang gak mikir panjang.

Tapi yaaaaaaaah namanya juga novel romansa. Kebanyakan kisah kayak gini tuh punya formula yang sama "jodoh gak akan ke mana". Pada akhirnya Meirose memilih pergi dan menghilang. Menitipkan anak laki-lakinya pada keluarga Pras dan Arini.

Entah berapa tahun berlalu akhirnya Meirose kembali. LIKE SERIOUSLY WHY DID YOU DO THAT, MEI?! I MEAN IF YOU REALLY WANT TO LEAVE THEN LEAVE! FOREVER!



Tapi rupanya Meirose kangen Akbar, anak laki-lakinya dari laki-laki lain, bukan Pras. Setelah Akbar dibesarkan Pras dan Arini sampai usia dua tahun, kayaknya, Meirose merasa dia harus merawat anak itu sendiri.

"Tante Mei....?"



Dua kata yang diucapkan Nadia, anak Pras dan Arini, ketika melihat Meirose muncul di rumah mereka. Untung yang muncul bukan Meichan.

Dan suasana awkward pun menyelimuti pertemuan itu.

Selamat hari Kamis!