Bandung - Puluhan bangunan liar yang berdiri di kawasan Jalan Karawang ditertibkan petugas gabungan dari Pemkot Bandung. Satu unit alat berat dikerahkam untuk meratakan bangunan.
Berdasarkan pantauan detikcom, Kamis (6/10/2016), ratusan petugas dari Satpol PP, Linmas, Polrestabes Bandung mendatangi lokasi penertiban pukul 09.00 WIB. Kedatangan petugas sempat dihadang warga.
Situasi sempat memanas ketika petugas mulai mengeluarkan barang-barang dari bedeng-bedeng milik warga. Aksi saling dorong-mendorong tak terhindarkan antara petugas dan warga.
Warga Menangis dan Pingsan Saat Petugas Bongkar Bangunan Liar di BandungAlat berat dikerahkan untuk meratakan bangunan.
Perempuan dewasa dan anak-anak menangis serta histeris lantaran tak terima huniannya akan dibongkar petugas. Mereka memaki-maki petugas yang hendak menggusur.
Sejumlah ibu-ibu sempat pingsan lantaran tak kuat menahan sedih saat mengetahui rumahnya mau dibongkar petugas.
Setelah hampir setengah jam dihalang-halangi warga, akhirnya petugas berhasil melakukan pembongkaran menggunakan alat berat. Meski begitu masih saja terlontar protes dari warga.
Warga Menangis dan Pingsan Saat Petugas Bongkar Bangunan Liar di BandungWarga sempat melakukan protes.
Mereka menganggap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sama sekali tidak memberikan solusi terkait nasibnya setelah penertiban. Warga menuding Pemkot Bandung hanya bisa menindas rakyat kecil.
"Rakyat kecil seperti kami malah digusur. Kami mau tinggal di mana kalau seperti ini," teriak salah seorang warga sambil menangis.
Hingga pukul 10.00 WIB, proses pembongkaran masih berlangsung. Isak tangis warga tetap mewarnai penggusuran kedua kalinya oleh Pemkot Bandung selaku pemilik lahan tersebut.
___________________________________________________________________________________________________________________
Rakyat kecil boleh seenaknya Petak tanah Negara ?
ane juga mau kalo gitu... katanya Rakyat Miskin, bisa megang
HANDPHONE tuh yang nangis2
UPDATE
Quote:
Petugas Bongkar Rumah Liar di Bandung, Warga: Kenapa Mendadak Begini?
Bandung- Warga Jalan Karawang, Kiaracondong, Kota Bandung, pasang badan menghadap petugas gabungan yang akan menertibkan rumah mereka. Mulai dari orang tua hingga anak-anak terlihat mencoba menghalangi langkah ratusan petugas.
Puluhan warga tampak kesal melihat gerombolan petugas yang datang dari kejauhan. Saat petugas mulai mendekat rumah-rumah mereka, warga pun menghadang. Mereka mempertanyakan rencana penggusuran ini.
Mereka menentang penggusuran yang terkesan mendadak. Mengingat, pemberitahuan tentang penggusuran baru dilakukan tadi malam. Sehingga warga belum melakukan persiapan apapun.
"Kenapa lagi kami digusur? Salah kami apa, kenapa mendadak seperti ini," kata salah seorang warga kepada petugas di lokasi penggusuran, Kamis (6/10/2016).
Jumlah warga yang tak sebanding dengan petugas, membuat warga terpaksa mengalah. Mereka hanya bisa memaki-maki petugas sambil sesekali menghadang petugas yang mencoba mengeluarkan barang-barang dari rumah mereka.
Lantaran tidak bisa berbuat banyak, sebagian warga secara mandiri mengeluarkan barang-barang mereka dari rumah sebelum alat berat menghancurkan. Mereka saling gotong royong.
Ibu-ibu dan anak-anak tampak menangis histeris ketika melihat satu unit kendaraan alat berat mendekati rumah semi permanen mereka. Beberapa ibu-ibu tampak pingsan tak kuat menahan tangis.
Ratusan petugas yang melakukan pembongkaran berasal dari Satpol PP, Linmas, dan Polrestabes Bandung. Mereka ikut mengamankan penggusuran lahan milik Pemkot Bandung.
dapat Surat Perintah Gusur tadi malam, besok pagi langsung Hilang
Fixed Ya si Kamil uda Beli APARAT.. Kwitansinya Minta sama SarungKampret
UPDATE
Quote:
Pemkot Bandung Berjanji Berikan Solusi Bagi Warga Jalan Karawang
Bandung - Penggusuran terhadap puluhan bangunan semi permanen yang ditempati warga di Jalan Karawang, Kiaracondong, Kota Bandung merupakan kedua kalinya. Setelah sebelumnya pada awal tahun 2015 pernah digusur namun mereka tetap bertahan.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Eddy Marwoto mengatakan ada sekitar 52 Kepala Keluarga (KK) yang memilih bertahan di lokasi penggusuran tahun lalu. Mereka mendirikan bedeng-bedeng untuk tinggal.
"Mereka ini warga yang bertahan pada penggusuran tahun lalu. Kami sudah tawarkan tempat relokasi, tapi mereka tidak mau," kata Eddy di lokasi penggusuran, Kamis (6/10/2016).
Eddy mengatakan ada sekitar 32 bangunan semi permanen menempati tanah milik Pemkot Bandung ini. Sebelum dilakukan penertiban kali ini, pihaknya sudah lebih dulu melayangkan surat pemberitahuan.
"Minggu lalu kami sudah layangkan surat peringatan untuk mengosongkan lokasi dalam waktu tiga hari. Tapi mereka tidak mengindahkan, makanya kami bertindak," jelas dia.
Menurutnya warga telah melanggar hukum karena telah menyerobot lahan milik Pemkot Bandung. Padahal Pemkot Bandung sudah memberikan solusi relokasi ke Rusunawa Rancacili.
"Kami sudah kasih solusi tapi mereka tidak mau. Mereka malah minta ganti rugi yang tidak masuk akal," kata dia.
Kendati warga keukeuh tidak mau direlokasi, pihaknya tetap mengajak warga untuk mau pindah. Terlebih saat ini mereka tidak memiliki lagi tempat tinggal setelah penggusuran kali ini.
"Sesuai instruksi pa wali kota, kami tetap akan memberikan tempat untuk mereka tinggal setelah ini," ucap dia.
Rencananya lahan seluas 13 hektar ini akan dipergunakan untuk membangun apartemen rakyat oleh Pemkot Bandung. Pemkot berjanji warga yang kena gusur mendapat prioritas saat apartemen rakyat sudah berdiri.
Njirrr.... disuruh pindah ngak mau, malah Minta ganti Rugi yang nga masuk akal

Yukk Panasbung... keluarin Kliping2an lagi Donk....
