Masyarakat Indonesia memiliki kecendrungan mengikuti tren yang sedang kekinian tanpa berpikir panjang apa-mengapa-untuk apa mereka mengikuti arus tersebut. Masyarakat indonesia pada dasarnya ‘cenderung’ bodo amat terhadap hal-hal yang dianggap mainstream seperti kasus korupsi, bencana, dan sebagainya. Masyarakat memerlukan sebuah topik yang ‘unik’ dan dapat dijadikan bahan perbincangan, terlepas dari urgensi maupun relevansi topik yang diperbincangkan.

Sengketa berbau drama cinta klasik antara Jessica, Mirna, dan Kopi Sianidanya sebenarnya telah terjadi mulai Bulan Desember 2015 lalu. Inti cerita mengisahkan tentang mirna yang (katanya) diracuni Jessica dengan kopi sianida perkara jessica merasa tidak senang ketika mirna menyarankan untuk memutuskan kekasihnya yang kasar dan pemakai narkoba, yang kemudian menyebabkan beberapa perkara hukum yang memprovokasi jessica untuk menghilangkan nyawa mirna.

Sebuah artikel dari midjournal.com , salah satu situs jurnal yang untuk sekarang-sangat disayangkan sudah tidak aktif lagi, telah membeberkan bagaimana sebenarnya kasus kopi sianida ini terlalu di besar-besarkan. Berjudul “Spotlight Berlebihan Kopi Sianida” (cek di : http://midjournal.com/2016/02/spotli...n-kopi-sianida ) sang penulis yang akunnya bernama Dalem Tjekek , menyoroti beberapa hal bagaimana kasus kopi sianida tersebut-yang di-spotlight oleh media, sebenarnya merupakan kasus yang sangat tidak berdampak untuk diketahui publik, dipublikasikan hingga menceritakan detil kejadian, hingga disiarkan siaran langsung ketika suasana persidangan – yang overall sangat-sangat tidak penting.

Ada beberapa alibi mengapa hal ini menjadi hangat dan dijadikan spotlight oleh media, dan mungkin dapat saya simpulkan kedalam beberapa hal :

1. Budaya Masyarakat Indonesia yang sangat tertarik mengikuti perkembangan zaman, dalam arti ini berita, yang tanpa dicerna terlebih dahulu penting atau tidaknya.
   
2. Pengalihan Isu beberapa peristiwa politik, terlebih mengenai pilkada yang akan datang dalam beberapa saat.
   
3. Kedua kubu, baik jessica dan mirna yang katanya sama-sama berasal dari golongan atas, sehingga terjadi perang dari kedua kubu hingga mendatangkan pengacara bergaji tinggi demi memenangkan kubu kliennya.
   
4. Kopi Sianida, yang menjadi sebuah tren dan sering dibicarakan hingga ke percakapan sehari-hari. eg : “Ati lo sebelum minum kopi cek ada sianidanya ga tuh” . But seriously, what’s so interesting from just a coffe with some deadly chemical material?
   Oh, come on guys. We all know thats just too much. At the first i think its okay, i mean, just for some old jokes. But now people just too bored, or maybe just me?
   

Mungkin dulu kita mengenal sinetron fenomenal seperti Cinta Fitri yang hingga mencapai season 7, atau mungkin Tukang Bubur Naik Haji yang telah beratus-ratus episode, bahkan masih berlanjut walau sang ‘Tukang Bubur’nya telah meninggal.





Sudah berapa hari jika boleh kita hitung peristiwa kopi sianida ini mulai dari awal kasusnya mencuat ke permukaan hingga persidangan-yang hingga sekarang- masih belum menemukan titik terang?

Kalau memang masyarakat Indonesia suka drama yang katanya anti-mainstream ini,

Kapan kasus ini diangkat ke layar lebar, atau mungkin menjadi serial FTV ya?