Pasangan cabup dan cawabup itu diprotes oleh lawannya pasangan Iin Farihin – KH Mahmud Al Hafidz(Imam). Pasangan yang maju ke Pilkada Bekasi lewat jalur independen itu menajukan keberatan karena akronim yang digunakan Ahmad Dhani dan Saduddin bisa menimbulkan kerancuan saat penghitungan suara.

Tim sukses Imam, Erman Achmad mengatakan bahwa pihaknya khawatir akan terjadi kegaduhan atau bahkan bisa menimbulkan kekeliruan perolehan suara saat penghitungan berlangsung. Erman menjelaskan kata sah dan tidak sah biasa digunakan saat penghitungan untuk menyatakan bahwa surat suara telah sesuai dengan ketentuan dan dianggap sah atau tidak.

Erman menegaskan penggunaan kata SAH da Tidak SAH dipakai dalam penghitungan suara karena sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Itulah sebabnya penggunaan slogan atau inisial SAH oleh pasangan Saduddin – Ahmad Dhani dikhawatirkan akan menimbulkan kekeliruan saat penghitungan di TPS maupun di tingkat TPU.

Keberatan pasangan jalur independe yang menggunakan slogan Imam yakni Iin Farihin – KH Mahmud Al Hafidz disampaikan dengan cara melayangkan surat ke KPU Kabupaten Bekasi. Surat keberatan tersebut bernomor ist/TS/16.

Erman mengatakan langkah pengiriman surat keberatan itu dilakukan demi terciptanya situasi kondusif dalam pelaksaan Pilkada Bekasi 2017. Timses Imam berharap surat keberatan tersebut mendapatperhatian pihak penyelenggara Pilkada 2017 Kabupaten Bekasi.

Terlepas dari masalah penggunaan kata SAH oleh pasangan Saduddin – Ahmad Dhani yang mendapat protes,akan ada tiga calon yang bakal bersaing di Pilkada Bekasi 2017. Dari ketiga pasangan calon dua diantaranya maju melalui jalur independen.

Satu lain selain Imam yang maju lewat jalur perseorangan adalah pasangan Obon Tabroni-Bambang Sumaryono (Obama). Kehadiran Obama membuat persaingan Pilkada Bekasi 2017 semakin memanas, karena semua pasangan memiliki massa yang kuat.(*)