JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menuding rilis survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) memiliki kepentingan untuk menjatuhkan calon petahana Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Rilisnya yang tidak ilmiah, karena bermuatan kepentingan atau tendensius. Surveinya saya percaya memenuhi metode keilmuan dan ilmiah," tegas Hendrawan kepada TeropongSenayan, Selasa (5/10/2016)

Meski demikian, Hendrawan menegaskan, pada pilkada tahun depan semua calon berpotensi menang atau kalah.

"Semua paslon berpotensi kalah dan menang. Besok bisa hujan, bisa tidak," ujarnya beranalog.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dipaparkan di Jakarta,Selasa (4/9/2016) menyatakan, elektabilitas Ahok-Djarot menurun. Bila pemilihan Gubernur Jakarta dilakukan saat ini, pasangan itu hanya mampu meraih 31,4 persen suara. Adapun pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni masing-masing meraih 21,1 persen dan 19,3 persen suara.

Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan selisih angka ini tidak aman bagi Ahok. Elektabilitas Ahok,lanjut dia,terus menurun dibandingkan dengan survei LSI sebelumnya. Pada Maret lalu, elektabilitas Ahok berada di angka 59,3 persen, lalu turun menjadi 49,1 persen pada Juli. (plt)