- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Alasan Ilmiah Mengapa Kita Bisa Mimpi Ketika Tidur


TS
blackspot510
Ini Alasan Ilmiah Mengapa Kita Bisa Mimpi Ketika Tidur

Biasanya kebanyakan manusia, terutama kalau sudah lewat jam 7 malam, akan istirahat malam dengan merebahkan diri di kasur alias tidur malam. Ada juga yang waktu tidurnya ditambah di waktu siang untuk menenangkan fikiran dari segala permasalahan yang ada di hari tersebut.
Nah, biasanya ketika kita tidur pasti pernah bermimpi betul? Meskipun tidak di semua tidur kita ada mimpinya, tapi suatu waktu pasti kita pernah merasakan yang namanya mimpi, baik itu mimpi baik maupun mimpi buruk. Lalu biasanya kita akan mudah dengan mimpi kita, ya kan?
Pernahkah kamu kepikiran kenapa kita bisa mimpi ketika tidur? Juga mengapa kita sangat mudah lupa dengan mimpi yang baru saja kita alami? Yuk simak pembahasan ilmiah ini.
Nah, biasanya ketika kita tidur pasti pernah bermimpi betul? Meskipun tidak di semua tidur kita ada mimpinya, tapi suatu waktu pasti kita pernah merasakan yang namanya mimpi, baik itu mimpi baik maupun mimpi buruk. Lalu biasanya kita akan mudah dengan mimpi kita, ya kan?
Pernahkah kamu kepikiran kenapa kita bisa mimpi ketika tidur? Juga mengapa kita sangat mudah lupa dengan mimpi yang baru saja kita alami? Yuk simak pembahasan ilmiah ini.
Kenapa Kita Bermimpi?

Ada sebuah teori yang cukup terkenal yang pernah diungkapkan oleh Sigmund Freud di tahun 1899.
Katanya, mimpi-mimpi kita ketika kita tidur adalah harapan-harapan terpendam yang ada di dalam diri kita.
Maka terkadang kita mengalami mimpi bertemu dengan seseorang yang amat kita sayangi, rumah idaman yang kita inginkan juga emosi-emosi kita yang terpendam dengan orang lain.
Pendeknya, menurut Freud, mimpi itu adalah harapan-harapan kita yang belum terwujud.
Namun, sekitar tahun 1950-an, yaitu ketika teknologi sudah mulai berkembang, ilmuwan menemukan fakta bahwa ketika kita tidur otak kita akan merajut memori-memori yang ada dalam kehidupan kita, terutama kejadian-kejadian yang baru saja terjadi untuk disusun menjadi memori baru di otak.
Katanya, mimpi-mimpi kita ketika kita tidur adalah harapan-harapan terpendam yang ada di dalam diri kita.
Maka terkadang kita mengalami mimpi bertemu dengan seseorang yang amat kita sayangi, rumah idaman yang kita inginkan juga emosi-emosi kita yang terpendam dengan orang lain.
Pendeknya, menurut Freud, mimpi itu adalah harapan-harapan kita yang belum terwujud.
Namun, sekitar tahun 1950-an, yaitu ketika teknologi sudah mulai berkembang, ilmuwan menemukan fakta bahwa ketika kita tidur otak kita akan merajut memori-memori yang ada dalam kehidupan kita, terutama kejadian-kejadian yang baru saja terjadi untuk disusun menjadi memori baru di otak.

Nah, mimpi itu sendiri terjadi karena ada rangkaian-rangkaian yang sedang disusun tadi namun “bocor” alias tidak ikut tersusun. Itu semua terjadi secara natural tanpa sekehendak kita. Akibatnya, seringkali mimpi kita tidak masuk akal karena ada beberapa memori sekaligus yang tercampur menjadi satu mimpi.
Mengapa Kita Cepat Lupa dengan Mimpi Kita?

Di dalam otak kita terdapat dua jenis memori, yang pertama adalah memori jangka panjang dan yang kedua adalah memori jarak pendek. Kedua memori ini terdapat di bagian yang terpisah.
Biasanya, yang sering menangkap alur mimpi kita hanyalah memori jangka pendek kita sehingga ketika kita bangun, kita masih bisa mengingat sedikit dari mimpi kita namun lebih banyak bagian mimpi yang terlupa.
Pada tahun 1894, Lutwick Strumpel, mengungkapkan alasan lain mengapa mimpi sangat sulit diingat.
Menurutnya, mimpi sulit diingat karena alur mimpi yang tidak beraturan dalam satu waktu tidur.
Kurang lebih mirip dengan sinetron-sinetron Indonesia yang alur ceritanya kurang jelas gitu, hehe. Hal inilah yang membuat mimpi sulit untuk diingat memori jangka pendek kita.
Biasanya, yang sering menangkap alur mimpi kita hanyalah memori jangka pendek kita sehingga ketika kita bangun, kita masih bisa mengingat sedikit dari mimpi kita namun lebih banyak bagian mimpi yang terlupa.
Pada tahun 1894, Lutwick Strumpel, mengungkapkan alasan lain mengapa mimpi sangat sulit diingat.
Menurutnya, mimpi sulit diingat karena alur mimpi yang tidak beraturan dalam satu waktu tidur.
Kurang lebih mirip dengan sinetron-sinetron Indonesia yang alur ceritanya kurang jelas gitu, hehe. Hal inilah yang membuat mimpi sulit untuk diingat memori jangka pendek kita.
Manfaat Mimpi
Dibalik itu semua, mimpi adalah hal yang sangat baik bagi kita. Seperti memperkuat daya ingat, meredam emosi, memperbaiki kesehatan mental sekaligus mengurangi fikiran stres yang hinggap di fikiran kita secara keseluruhan.
Pada akhirnya, meskipun mimpi itu baik dan terkadang menarik juga, tetap saja jangan sampai ktia kebanyakan tidur ya. Karena kehidupan nyata itu tidak kalah menarik dan bahkan lebih bermanfaat bagi diri kita sendiri daripada sekedar menikmati bunga tidur.
Pada akhirnya, meskipun mimpi itu baik dan terkadang menarik juga, tetap saja jangan sampai ktia kebanyakan tidur ya. Karena kehidupan nyata itu tidak kalah menarik dan bahkan lebih bermanfaat bagi diri kita sendiri daripada sekedar menikmati bunga tidur.
Quote:


0
4.3K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan