- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rezeki Sudah Dijamin, Sedangkan Nasib Di Akhirat Belum Ada Jaminan


TS
Muslimin.H
Rezeki Sudah Dijamin, Sedangkan Nasib Di Akhirat Belum Ada Jaminan
Mengapa bekerja keras sampai lembur segala? Bukankah urusan rejeki sudah ditakdirkan alias telah dijamin ? Sedangkan surga atau neraka harus diupayakan, alias belum ada jaminan..
Satu motivasi untuk beribadah dan mengutamakan urusan akhirat yang nampak indah dan menyejukkan hati. Terlebih bagi anda yang telah memahami bahwa urusan dunia begitu hina dina sedangkan akhirat begitu mulia, dan memahami bahwa urusan rejeki benar-benar urusan kodrat ilahi.
(يَا أَيهَا الناسُ اتقُوا الله وَأَجْمِلُوا فِي الطلَبِ فَإِن نَفْساْ لَنْ تَمُوَت حَتى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا، فَاتقُوا الله وَأَجْمِلُوا فِي الطلَبِ، خُذُوا مَا حَل وَدَعُوا مَا حَرَمَ). رواه ابن ماجة
“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizqi, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-ebnar telah mengenyam seluruh rizqinya, walaupun telat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizqi. Tempuhlah jalan-jalan mencari rizki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah 1756, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).
Mendengar motivasi ini, anda semakin tergugah untuk meningkatkan ibadah, dan zuhud terhadap urusan dunia. Tentu saja ini adalah sikap yang begus dan patut diapresiasi.
Walau demikian, sadarkah anda bahwa ungkapan di atas walau bertujuan baik, namun disadari atau tidak mengandung kesalahan besar. Karena ternyata urusan surga dan neraka juga telah menjadi bagian dari kodrat ilahi. Suatu hari Nabi shallallahu alaihi wa sallam menghadiri penguburan seorang jenazah. Sambil menanti proses penggalian selesai, berliau duduk lalu bersabda:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ مَا مِنْ نَفْسٍ مَنْفُوسَةٍ إِلا وَقَدْ كَتَبَ اللهُ مَكَانَهَا مِنَ الْجَنةِ وَالنارِ وَإِلا وَقَدْ كُتِبَتْ شَقِيةً أَوْ سَعِيدَةً
Tak ayal lagi, pernyataan Nabi shallallahu alaihi wa sallam ini mengejutkan para sahabat, sehingga salah seorang dari mereka segera bertanya: “Wahai Rasulullah , bila demikian apa tidak lebih baik kita mengandalkan catatan takdir kami dan meninggalkan segala bentuk amalan (usaha)?“. Menanggapi pertanyaan ini, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السعَادَةِ فَسَيَصِيرُ إِلَى عَمَلِ أَهْلِ السعَادَةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشقَاوَةِ فَسَيَصِيرُ إِلَى عَمَلِ أَهْلِ الشقَاوَةِ اعْمَلُوا فَكُل مُيَسرٌ أَما أَهْلُ السعَادَةِ فَيُيَسرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ السعَادَةِ وَأَما أَهْلُ الشقَاوَةِ فَيُيَسرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ الشقَاوَةِ
Beramallah kalian, karena setiap orang pastilah mendapat kemudahan. orang-orang yang berbahagia pastilah dimudahkan untuk mengamalkan amalan orang-orang yang berbahagia. Sedangkan orang-orang sengsara pasti pula dimudahkan untuk hanyut dalam amalan orang-orang sengsara“.
Selanjutnya beliau membaca ayat berkut:
( فَأَما مَنْ أَعْطَى وَاتقَى وَصَدقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسرُهُ لِلْيُسْرَى وَأَما مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسرُهُ لِلْعُسْرَى)
“
Semoga bermanfaat.
0
2.5K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan