Kaskus

News

fajri.magnefisiAvatar border
TS
fajri.magnefisi
Saatnya Sandiaga Gandeng Birokrat, Layaknya Ahok Memilih Heru
Saatnya Sandiaga Gandeng Birokrat, Layaknya Ahok Memilih HeruSandiaga Salahuddin Uno merupakan calon gubernur (cagub) yang sudah resmi maju dengan mendapatkan dukungan partai. Partai yang mendukungnya adalah partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda) serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah menyatakan dukungan berkoalisi dengan Gerindra. Kursi yang dugabungkan dari kedua partai ini sudah cukup untuk mengajukan satu pasang calon gubernur dan wakil gubernur. Apalagi dikabarkan Partai Demokrat juga akan segera merapat ke dalam koalisi kedua partai ini. Ditambah lagi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan segera mendeklarasikan secara resmi Sandiaga Uno sebagai cagub DKI. Hal ini semakin memperkuat posisi Sandiaga sebagai cagub DKI di Pilkada 2017.

Akan tetapi, yang masih menjadi pertanyaan adalah siapa sosok yang akan mendampingi Sandiaga Uno dalam perhelatan Pilkada DKI 2017 nanti. Santer nama Risma (walikota Jawa Timur) dimajukan dengan syarat PDI-P ikut berkoalisi dengan Gerindra dan Sandiaga menjadi cawagub Risma.

Opsi kedua muncul pada sosok Saefullah yang merupakan Sekretaris Daerah DKI. Saefullah merupakan seorang birkorat tulen. Sedang opsi ketiga jatuh pada Bupati Batang Yoyok yang sempat naik namanya untuk mendampingi Sandiaga Uno.

Pendamping Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017 nanti menjadi sangat penting, mengingat pertarungannya sangat ketat dan alot. Ketiga sosok yang digadang menjadi calon pasangan Sandiaga merupakan sosok yang bukan biasa saja.

Menilik sosok Sandiaga Uno sebagai calon gubernur DKI bisa menjadi salah satu cara menentukan siapa yang akan mendampinginya menjadi wagub. Uno memiliki latar belakang pengusaha dan jejaring ditingkatan elit kekuasaan. Uno merupakan anak muda yang cerdas dan kreatif, progresif dalam ide dan gagasan. Karakter tersebut harus diiringi juga dengan karakter calon wakil gubernur yang sistematis dan terstruktur kerjanya serta sangat memahami birokrasi DKI. Sinergisitas antara kedua karakter tersebut diharapkan mampu membuat pembangunan Jakarta dipenuhi dengan ide-ide pembaharuan yang bermanfaat bagi masyarakat umum, dan memiliki tahapan-tahapan yang jelas serta efektif.

Selain sosok yang sistematis dalam menjalankan pekerjaan, Sandiaga Uno juga memerlukan sosok pendamping yang memiliki pengalaman panjang dengan kondisi Jakarta. Bisa jadi dengan mengangkat calon yang memang warga Jakarta asli (red. Betawi) atau malah sosok yang sudah lama berkecimpung dalam pembangunan dan kepemimpinan Jakarta. Sangat dibutuhkan sosok pendamping yang berpengalaman dalam menyelesaikan banyak hal di Jakarta. Bukan malah pendamping yang kutu loncat di mana satu urusan kepemimpinannya belum selesai, malah menyelesaikan urusan lain dan akhirnya tidak ada permasalahan yang selesai.

Jika kita melihat gerakan politik calon bertahan, Basuki Tjahya Purnama, maka sejak awal pencalonan independennya dia sudah mengambil Heru Budi Hartono sebagai pasangan. Heru merupakan birkorat di kalangan pemprov DKI. Terakhir Heru menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Asset Daerah DKI. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya pasangan yang memiliki latar belakang birokrasi yang baik.

Sosok birokrat yang mampu menjadi pilihan Sandiaga Uno saat ini adalah Saefullah. Ia saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah DKI Jakarta dan posisi ini merupakan posisi nomor wahid bagi kalangan birokrat di lingkungan Pemprov DKI. Saefullah merintis karir birokrasinya dari sebagai seorang guru, pengawas sekolah, Kasi Dikdas, Sudin Dikdas Jakarta Barat, Kepala Disorda, Walikota Jakarta Pusat hingga saat ini menjadi Sekda DKI.

Perjalanan panjangnya di birokrasi Jakarta sudah ditempuh hampir puluhan tahun hingga saat ini. Sehingga Saefullah sudah sangat paham bagaimana lika-liku birokrasi di Jakarta dan juga sudah pasti memiliki kekuatan jejaring di kalangan birokrasi ibukota.

Sandiaga Uno dan Saefullah dapat dipastikan bisa menjadi pasangan yang ideal dalam pembangunan DKI Jakarta ke depan. Pembangunan Jakarta yang progresif dan kreatif, namun tetap terstruktur dan rapi dalam permasalahan administrasinya. Kedua tokoh ini diharapkan mampu membangun Jakarta menjadi lebih baik. Slogan Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas akan diiringi dengan prinsip mengayomi masyarakat dalam membangun Jakarta.

http://www.kompasiana.com/fajrimagne...7a61e740fbee53Saatnya Sandiaga Gandeng Birokrat, Layaknya Ahok Memilih Heru
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2K
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan