- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kumpulan Cerita Bijak Dari Berbagai Dunia


TS
arrinknight
Kumpulan Cerita Bijak Dari Berbagai Dunia
WELCOME TO MY THREAD
Thread ane kali ini bertujuan biar agan semua bisa menjadi lebih bijak dan lebih baik lagi melalui cerita-cerita bijak yang ane paparkan di sini. Ane ambil dari banyak buku di gramedia dan perpustakaan sekolah ane sendiri, sudah lama sekali ane bacanya. Oleh karena cerita bijaknya bagus dan mudah di-'telan', ane mending bagi-bagi biar ane gak 'nelen' sendiri
ane taro di blogspot ane juga kok ini cerita2nya, inget ya, sumbernya dari BANYAK BUKU
Silakan agan berikan sendiri makna yang terkandung di dalam cerita-cerita yg ane sajikan ya, biarlah kreatifitas otak agan sekalian terasah
dari sekian cerita ini, ada jokes-nya juga loh 




Spoiler for TS mau ini loh:
Tolong jangan
ane, ane cuma mau sharing kebaikan aja. Biarlah ane banyak ijo, berikanlah ane
dan
dan SHARE jika bermanfaat ya gan! Dan maafkan ane jika thread ini sederhana, masih nubie ane




Spoiler for No repsol loh:

Quote:
Mari kita mulai cerita bijak ini! Selamat membaca dan ingat, membaca bacaan positif itu menyenangkan!!
Spoiler for Pedagang Pedang dan Perisai:
Suatu hari ada seorang pedagang yang sedang mempromosikan barang dagangannya di pasar. Ia berteriak tentap pedang dan perisainya.
"Pedang buatanku ini adalah pedang terkuat, bisa menembus apapun, tiada duanya!!!"
Semua orang langsung mengerumuni tempat itu, berkumpul melihat sang pedagang. Ia lalu dengan sangat bangga, mempromosikan perisainya.
"Perisai buatanku ini sangat kuat, tidak bisa ditembus oleh apapun, tiada duanya!!!"
Lalu seorang yang melihatnya mulai jengkel. Ia bertanya.
"Hei, pedagang! Apabila pedangmu kau tusukkan ke perisaimu, bagaimana?!"
Sang pedagang terdiam tidak dapat berbuat apa-apa. Melotot saja. Diam.
Orang yang bertanya itupun puas memberi si pedagang pelajaran karena sombong.
"Pedang buatanku ini adalah pedang terkuat, bisa menembus apapun, tiada duanya!!!"
Semua orang langsung mengerumuni tempat itu, berkumpul melihat sang pedagang. Ia lalu dengan sangat bangga, mempromosikan perisainya.
"Perisai buatanku ini sangat kuat, tidak bisa ditembus oleh apapun, tiada duanya!!!"
Lalu seorang yang melihatnya mulai jengkel. Ia bertanya.
"Hei, pedagang! Apabila pedangmu kau tusukkan ke perisaimu, bagaimana?!"
Sang pedagang terdiam tidak dapat berbuat apa-apa. Melotot saja. Diam.
Orang yang bertanya itupun puas memberi si pedagang pelajaran karena sombong.
Spoiler for Pengadilan Cinta:
Suatu saat, seorang wanita tertangkap basah oleh orang tuanya bersama seorang pria. Mereka saling mencintai satu sama lain, namun orang tua mereka tidak setuju. Orang tua sang gadis nelaporkannya ke polisi. Sang pria tertuduh bersalah dengan semua bukti yang tidak dapat ia sangkal lagi.
Pria itu sekarang ada di pengadilan cinta, di mana orang tua sang gadis, hakim, si gadis, si pria, pengacara keduanya juga ada.
Pengacara sang gadis mulai menuduh sang pria. Sementara pengacara sang pria berusaha menolong kliennya, namun akhirnya pengacara sang pria kalah.
Hakim menjatuhkan vonis.
"Anda terbukti bersalah mencintai wanita itu. Sebagai hukumannya, anda harus bersedia menjaga dan mencintai serta menyayanginya selamanya!!"
Pria itu sekarang ada di pengadilan cinta, di mana orang tua sang gadis, hakim, si gadis, si pria, pengacara keduanya juga ada.
Pengacara sang gadis mulai menuduh sang pria. Sementara pengacara sang pria berusaha menolong kliennya, namun akhirnya pengacara sang pria kalah.
Hakim menjatuhkan vonis.
"Anda terbukti bersalah mencintai wanita itu. Sebagai hukumannya, anda harus bersedia menjaga dan mencintai serta menyayanginya selamanya!!"
Spoiler for Hanya Waktu Yang Menghargai Cinta:
Suatu hari ada 6 sekawan.
Pengetahuan, Kekayaan, Kesedihan, Keegoisan, Cinta dan Waktu.
Mereka pergi berlibur dengan kapal, namun kapal mereka tertandas di sebuah pulau terpencil yang menyisakan mereka sedikit kayu sisa hewan.
Dengan ide, hanya 5 dari mereka yang berhasil membuat sekoci, namun Cinta ternyata yang sudah berusaha payah mengumpulkan kayu bekas ternyata gagal membuat sekoci. Ia sangat sedih.
Mereka berkumpul di tepi pantai.
Kesedihan pergi dengan perahunya.
Cinta lalu bertanya, "Aku boleh ikut?"
"Ah kamu, aku ingin sendirian supaya bisa bersedih.., jangan ganggu,"
Kesedihan pergi.
Lalu Kekayaan, ia juga bersiap.
"Aku boleh ikut?!" tanya Cinta.
"Ah kamu, aku pulang dari sini akan membawa banyak barang, aku kan pergi dulu ke pulau lain untuk mengumpulkan uang yang banyak, nanti kau ikut perahuku tidak muat!"
Kekayaan pergi.
Lalu Keegoisan.
"Boleh aku ikut?"
"Tidak! Perahu ini punyaku dan jika kamu ikut nanti sempit!"
Keegoisan pergi.
Begitu juga Pengetahuan.
"Aku boleh ikut?"
"Nanti kamu mengganggu konsenku, mending jangan!"
Pengetahuan pergi.
Cinta benar-benar putus asa. Dan ketika ia melihat sang Waktu yang hendak pergi, ia menangis karena kesendiriannya.
"Tidak ada yang menghargai Cinta."
Lalu Waktu datang.
"Cinta mau ikut denganku?!"
Tanya Waktu. Cinta sangat senang.
"Mau!!"
Ketika mereka baru setengah jalan, Cinta bertanya, "Mengapa hanya Waktu yang mau?"
Dengan mendesah Waktu menjawab,
"Hanya waktu yang dapat menghargai Cinta."
Pengetahuan, Kekayaan, Kesedihan, Keegoisan, Cinta dan Waktu.
Mereka pergi berlibur dengan kapal, namun kapal mereka tertandas di sebuah pulau terpencil yang menyisakan mereka sedikit kayu sisa hewan.
Dengan ide, hanya 5 dari mereka yang berhasil membuat sekoci, namun Cinta ternyata yang sudah berusaha payah mengumpulkan kayu bekas ternyata gagal membuat sekoci. Ia sangat sedih.
Mereka berkumpul di tepi pantai.
Kesedihan pergi dengan perahunya.
Cinta lalu bertanya, "Aku boleh ikut?"
"Ah kamu, aku ingin sendirian supaya bisa bersedih.., jangan ganggu,"
Kesedihan pergi.
Lalu Kekayaan, ia juga bersiap.
"Aku boleh ikut?!" tanya Cinta.
"Ah kamu, aku pulang dari sini akan membawa banyak barang, aku kan pergi dulu ke pulau lain untuk mengumpulkan uang yang banyak, nanti kau ikut perahuku tidak muat!"
Kekayaan pergi.
Lalu Keegoisan.
"Boleh aku ikut?"
"Tidak! Perahu ini punyaku dan jika kamu ikut nanti sempit!"
Keegoisan pergi.
Begitu juga Pengetahuan.
"Aku boleh ikut?"
"Nanti kamu mengganggu konsenku, mending jangan!"
Pengetahuan pergi.
Cinta benar-benar putus asa. Dan ketika ia melihat sang Waktu yang hendak pergi, ia menangis karena kesendiriannya.
"Tidak ada yang menghargai Cinta."
Lalu Waktu datang.
"Cinta mau ikut denganku?!"
Tanya Waktu. Cinta sangat senang.
"Mau!!"
Ketika mereka baru setengah jalan, Cinta bertanya, "Mengapa hanya Waktu yang mau?"
Dengan mendesah Waktu menjawab,
"Hanya waktu yang dapat menghargai Cinta."
Spoiler for Ember Si Gadis:
Suatu saat, ada seorang gadis yang membawa ember susu diatas kepalanya sambil berjalan menuju pasar. Ia lalu berandai-andai.
"Jika susu ini laku, kan kubelikan ayam. Jika ayam itu bertelur, kan kujual setengahnya dan kutetaskan setengahnya. Dan begitu terus sampai aku berhasil membeli seekor sapi, dan dari ayam itu juga, kan kubelikan kuda, dan begitu seterusnya, sapiku tambah banyak, kuda, dan hewan lain, dan aku kan kaya, dengan barang mewah, memakai pakaian indah setiap saat, duduk dan tidur di alas empuk."
Namun sang gadis tanpa sengaja menabrak batu dan membuatnya jatuh bersama ember susunya.
Ia hanya bisa melihat susu yang jatuh itu dan bersedih, "Impianku, ah, hilang sudah!!"
"Jika susu ini laku, kan kubelikan ayam. Jika ayam itu bertelur, kan kujual setengahnya dan kutetaskan setengahnya. Dan begitu terus sampai aku berhasil membeli seekor sapi, dan dari ayam itu juga, kan kubelikan kuda, dan begitu seterusnya, sapiku tambah banyak, kuda, dan hewan lain, dan aku kan kaya, dengan barang mewah, memakai pakaian indah setiap saat, duduk dan tidur di alas empuk."
Namun sang gadis tanpa sengaja menabrak batu dan membuatnya jatuh bersama ember susunya.
Ia hanya bisa melihat susu yang jatuh itu dan bersedih, "Impianku, ah, hilang sudah!!"
Spoiler for Cinta dibalik Sakitmu:
Dengan cara apapun, sang pria terus mencari jejak wanita yang sangat ia cintai sejak 2 tahun ini. Ketika ia bertemu lagi, mereka saling jatuh cinta. Cinta yang amat besar satu sama lain.
Mereka langsung menikah. Namun, dikala usia pernikahan mereka baru berumur 2 tahun, si wanita mulai merasa ada gejala aneh.
Ia mulai mengecek ke dokter. Ternyata kanker darah yang cukup parah.
Dengan sangat takut, ia menyembunyikan rahasia ini dari suaminya.
"Jika ia tahu, kasihan dia, harus menanggung biaya rumah sakit yang begitu besar. Jika ia tahu, ia pasti sangat kuatir. Kasihan ia terus harus bekerja demiku."
Ia selalu berusaha baik-baik saja di depan suaminya. Dan suaminya tidak mengetahui hal ini.
"Kanker anda sudah parah dan sudah tidak mungkin bisa disembuhkan."
Dokter memvonis umurnya yang tinggal sedikit.
Lalu, ia membuat makan malam yang sangat romantis. Semua masakan ia yang memasak. Dan ketika suaminya pulang, ia menyediakan 'pelayanan' yang terbaik. Baik fisik maupun batin.
Esoknya, ketika sang suami ingin kerja, ia jatuh pingsan.
Sang suami yang panik langsung membawanya ke rumah sakit. Dan tahulah ia tentang penyakit istrinya yang sangat ia cintai itu.
Dengan sabar sang suami menemani sang istri yang tertidur lelap sekali di atas ranjangnya di kamar pasien.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku? Apa karena kamu takut aku kuatir? Takut aku lelah karena kerja mencari uang demi penyakitmu?! Kalau kamu bilang dari awal, aku tidak akan se-shock ini, sekaget ini! Sekuatir ini!!"
Suaminya menangis. Istrinya mendengar dari hati. Ia sadar. Ia lalu membelai sang suami dengan tangannya yang lemah.
"Aku mencintaimu lebih dari apapun.., hanya kamu yang berharga.., dan aku hanya ingin melihatmu baik di awal dan di akhir..."
Sang istri menangis. Air matanya dihapus sang suami. Dengan penuh senyum, istrinya menutup matanya.
"Aku ingin tidur dalam suasana sangat bahagia, aku punya cinta, aku punya kamu..."
Lalu ia mati dengan tenang membawa cintanya.
Sang suami menangis dan memanggil istrinya kembali, namun yang bisa ia dengar hanya suara cintanya...
Mereka langsung menikah. Namun, dikala usia pernikahan mereka baru berumur 2 tahun, si wanita mulai merasa ada gejala aneh.
Ia mulai mengecek ke dokter. Ternyata kanker darah yang cukup parah.
Dengan sangat takut, ia menyembunyikan rahasia ini dari suaminya.
"Jika ia tahu, kasihan dia, harus menanggung biaya rumah sakit yang begitu besar. Jika ia tahu, ia pasti sangat kuatir. Kasihan ia terus harus bekerja demiku."
Ia selalu berusaha baik-baik saja di depan suaminya. Dan suaminya tidak mengetahui hal ini.
"Kanker anda sudah parah dan sudah tidak mungkin bisa disembuhkan."
Dokter memvonis umurnya yang tinggal sedikit.
Lalu, ia membuat makan malam yang sangat romantis. Semua masakan ia yang memasak. Dan ketika suaminya pulang, ia menyediakan 'pelayanan' yang terbaik. Baik fisik maupun batin.
Esoknya, ketika sang suami ingin kerja, ia jatuh pingsan.
Sang suami yang panik langsung membawanya ke rumah sakit. Dan tahulah ia tentang penyakit istrinya yang sangat ia cintai itu.
Dengan sabar sang suami menemani sang istri yang tertidur lelap sekali di atas ranjangnya di kamar pasien.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku? Apa karena kamu takut aku kuatir? Takut aku lelah karena kerja mencari uang demi penyakitmu?! Kalau kamu bilang dari awal, aku tidak akan se-shock ini, sekaget ini! Sekuatir ini!!"
Suaminya menangis. Istrinya mendengar dari hati. Ia sadar. Ia lalu membelai sang suami dengan tangannya yang lemah.
"Aku mencintaimu lebih dari apapun.., hanya kamu yang berharga.., dan aku hanya ingin melihatmu baik di awal dan di akhir..."
Sang istri menangis. Air matanya dihapus sang suami. Dengan penuh senyum, istrinya menutup matanya.
"Aku ingin tidur dalam suasana sangat bahagia, aku punya cinta, aku punya kamu..."
Lalu ia mati dengan tenang membawa cintanya.
Sang suami menangis dan memanggil istrinya kembali, namun yang bisa ia dengar hanya suara cintanya...
Spoiler for Cinta yang Manis:
Anak gadis 17 tahun ini baru saja menikah dengan pemuda yang berumur 18 tahun. Mereka sangat mencintai. Setiap hari selalu bersama. Mereka tidak pernah bisa berpisah 1 jam pun.
Suatu hari, mantan kekasih si gadis yang masih mencintainya, mengetahui si gadis sudah menikah dengan saingannya yang ternyata mencintai si gadis juga, menyimpan dendam.
Ia datang ke rumah suami istri baru ini. Dengan rasa dendamnya, ia langsung mengamuk.
"Kemana gadisku berada!!!!" teriaknya.
Suaminya yang mendengar teriakan dari bawah, langsung membuka pintu dan begitu si mantan mengetahui itu suami mantan kekasihnya, langsung dihajar.
"Kau telah menodai gadisku!!" teriak si mantan.
Si gadis turun ketika ia tahu siapa yang datang.
Mantannya sudah menyiapkan pisau dan bersiap menusuk suaminya.
Si gadis itu berlari langsung.
"Jangannnn!!!" teriak sang gadis histeris.
Pisau itu menusuk tepat di jantung si gadis.
"Jangan, aku sangat mencintai dia, jangan kau bunuh cintaku, lebih baik aku yang mati untuk cintaku daripada aku harus kehilangan cintaku!!"
Suami si gadis menangis.
"Kamu egois!! Meninggalkanku sendiri! Aku sangat mencintaimu!!"
Lalu ia juga bunuh diri.
Mantannya langsung histeris melihat pasangan ini mati demi cinta mereka yang tulus satu sama lain. Ia mulai sadar apa itu cinta.
Suatu hari, mantan kekasih si gadis yang masih mencintainya, mengetahui si gadis sudah menikah dengan saingannya yang ternyata mencintai si gadis juga, menyimpan dendam.
Ia datang ke rumah suami istri baru ini. Dengan rasa dendamnya, ia langsung mengamuk.
"Kemana gadisku berada!!!!" teriaknya.
Suaminya yang mendengar teriakan dari bawah, langsung membuka pintu dan begitu si mantan mengetahui itu suami mantan kekasihnya, langsung dihajar.
"Kau telah menodai gadisku!!" teriak si mantan.
Si gadis turun ketika ia tahu siapa yang datang.
Mantannya sudah menyiapkan pisau dan bersiap menusuk suaminya.
Si gadis itu berlari langsung.
"Jangannnn!!!" teriak sang gadis histeris.
Pisau itu menusuk tepat di jantung si gadis.
"Jangan, aku sangat mencintai dia, jangan kau bunuh cintaku, lebih baik aku yang mati untuk cintaku daripada aku harus kehilangan cintaku!!"
Suami si gadis menangis.
"Kamu egois!! Meninggalkanku sendiri! Aku sangat mencintaimu!!"
Lalu ia juga bunuh diri.
Mantannya langsung histeris melihat pasangan ini mati demi cinta mereka yang tulus satu sama lain. Ia mulai sadar apa itu cinta.
Spoiler for Jantungmu, hidupku:
Seorang gadis baru saja mengetahui apa itu cinta. Seorang anak pria juga.
Mereka menjadi sepasang kekasih yang sangat rindu kehangatan masing-masing. Sangat mesra.
Namun, suatu hari, sang gadis mendapat kabar bahwa kekasihnya mengidap penyakit berbahaya, gagal jantung. Sang gadis itu sangat sedih, berharap cintanya tidak akan meninggalkan dia dulu.
"Aku hanya ingin mati bersamanya, tanpanya aku bukan apa-apa."
Dan ia mulai bertanya-tanya banyak orang tanpa diketahui kekasihnya tentang penyakit yang diderita sang kekasih. Setiap hari ia selalu ke rumah sakit dan menghibur, serta memberi kehangatan bagi kekasihnya.
"Cintanya sangat hangat, mana mungkin aku harus kehilangan dirinya," pikir sang pria.
Seminggu kemudian, pria ini menjalani operasi. Ia sungguh terkejut ketika mengetahui bahwa ada yang rela mendonorkan jantungnya.
Ketika operasi selesai, berhari-hari ia tidak melihat sang gadis datang untuk selalu menemaninya.
"Apa ia sudah mendapat pria lain?!! Apa ia meninggalkan aku karena aku penyakitan!? Dasar wanita!!"
Sang dokter masuk. "Apa anda sudah baikan?"
"Sudah. Dan, aku ingin berterima kasih pada orang yang telah mendonorkan jantungnya untukku, walau aku tahu orang itu pasti sudah meninggal karena mendonorkan jantungnya untukku, aku sangat berterima kasih untuk itu, dan melakukan yang terbaik untuk keluarga yang ditinggalnya,"
Dokter mendesah.
"Seorang anak gadis yang selalu menghiburmu."
Pria itu kaget. Sangat. Ternyata pikiran negatifnya salah.
"Jadi, jantung yang kupakai adalah jantung kekasihku..., tak kusangka ia sangat mencintaiku lebih dari dirinya sendiri, apa yang sudah kupikirkan!? Ia sangat mencintaiku dan rela menyerahkan jantungnya demi aku..."
Pria itu hanya bisa bersedih.
Mereka menjadi sepasang kekasih yang sangat rindu kehangatan masing-masing. Sangat mesra.
Namun, suatu hari, sang gadis mendapat kabar bahwa kekasihnya mengidap penyakit berbahaya, gagal jantung. Sang gadis itu sangat sedih, berharap cintanya tidak akan meninggalkan dia dulu.
"Aku hanya ingin mati bersamanya, tanpanya aku bukan apa-apa."
Dan ia mulai bertanya-tanya banyak orang tanpa diketahui kekasihnya tentang penyakit yang diderita sang kekasih. Setiap hari ia selalu ke rumah sakit dan menghibur, serta memberi kehangatan bagi kekasihnya.
"Cintanya sangat hangat, mana mungkin aku harus kehilangan dirinya," pikir sang pria.
Seminggu kemudian, pria ini menjalani operasi. Ia sungguh terkejut ketika mengetahui bahwa ada yang rela mendonorkan jantungnya.
Ketika operasi selesai, berhari-hari ia tidak melihat sang gadis datang untuk selalu menemaninya.
"Apa ia sudah mendapat pria lain?!! Apa ia meninggalkan aku karena aku penyakitan!? Dasar wanita!!"
Sang dokter masuk. "Apa anda sudah baikan?"
"Sudah. Dan, aku ingin berterima kasih pada orang yang telah mendonorkan jantungnya untukku, walau aku tahu orang itu pasti sudah meninggal karena mendonorkan jantungnya untukku, aku sangat berterima kasih untuk itu, dan melakukan yang terbaik untuk keluarga yang ditinggalnya,"
Dokter mendesah.
"Seorang anak gadis yang selalu menghiburmu."
Pria itu kaget. Sangat. Ternyata pikiran negatifnya salah.
"Jadi, jantung yang kupakai adalah jantung kekasihku..., tak kusangka ia sangat mencintaiku lebih dari dirinya sendiri, apa yang sudah kupikirkan!? Ia sangat mencintaiku dan rela menyerahkan jantungnya demi aku..."
Pria itu hanya bisa bersedih.
Spoiler for Pelukan dibawah hujan:
Seorang wanita baru saja di usir suaminya. Padahal ia sangat mencintainya. Lebih dari dirinya sendiri.
Sang suami yg ketahuan punya pacar lain, membuat wanita ini kecewa, namun ia tetap tegar sampai akhirnya ia diusir suaminya.
Ia mulai mencari tempat untuk tinggal. Gubuk kecil yang ada di pinggir pantai. Tidak ada penghuni. Ia lalu menempatinya.
Hari pertama, ia berusaha berpikir bagaimana cara untuk kembali pada suaminya. Jam 6 sore, ia terlihat keluar menuju rumahnya, rumah yang ditinggalinya bersama suaminya. Ia lalu berjalan kaki dari pantai yang jauh dari rumahnya.
Ketika 1 jam sampai, ia mengetuk pintu rumahnya. 15 menit kemudian, suaminya membuka pintu dan melihat istrinya yang tersenyum.
Pria itu membalas senyumannya, lalu menutup pintu.
Hari kedua, di jam yang sama, wanita ini pergi lagi. Kali ini dibalas dengan perlakuan yang sama seperti kemarin. Sang wanita itu pulang dengan senyum hampa.
Hari ketigapun juga begitu. Lama-lama sang suami sadar.
"Istriku sebenarnya mau apa? Padahal aku sudah membuatnya kecewa, apa memang dia masih mencintaiku?"
Hari keempat. Hari ini hujan, deras sekali. Jam 6 sore pun hujan tiada henti. Namun sang wanita masih dengan cintanya, pergi ke rumah suaminya.
Ia terlihat kedinginan di tengah derasnya hujan. Ia pergi tanpa payung. Kali ini ia mengetuk pintu. Dan sang suami dengan senyum yang sama setiap hari. Namun kali ini mereka berdua lebih lama bertatap. Sang istri yang berdiri di depan pintu terus kehujanan, dan sang suami menutup pintu tanpa mengucapkan apa-apa apalagi memberi payung.
Ia pulang. Ia tertidur dalam gubuknya. Berharap sang suami memeluknya dengan penuh kasih sayang dan cinta. Ia mati kedinginan.
Hari kelima, sang suami kali ini tidak melihat sang istri.
"Kemana ia?!"
Dan kali ini sang suami baru sadar apa kesalahannya, dan begitu teganya ia membiarkan istri yang sangat mencintainya itu kehujanan.
Berita ada wanita yang meninggal dalam gubuk tersebar. Sang suami yang menyadari dan mengenali itu istrinya, hanya bisa menangis.
"Maafkan aku baru sadar kalau kamu mencintaiku lebih dari apapun, sampai rela begini demi kebahagiaanku...
Sang suami yg ketahuan punya pacar lain, membuat wanita ini kecewa, namun ia tetap tegar sampai akhirnya ia diusir suaminya.
Ia mulai mencari tempat untuk tinggal. Gubuk kecil yang ada di pinggir pantai. Tidak ada penghuni. Ia lalu menempatinya.
Hari pertama, ia berusaha berpikir bagaimana cara untuk kembali pada suaminya. Jam 6 sore, ia terlihat keluar menuju rumahnya, rumah yang ditinggalinya bersama suaminya. Ia lalu berjalan kaki dari pantai yang jauh dari rumahnya.
Ketika 1 jam sampai, ia mengetuk pintu rumahnya. 15 menit kemudian, suaminya membuka pintu dan melihat istrinya yang tersenyum.
Pria itu membalas senyumannya, lalu menutup pintu.
Hari kedua, di jam yang sama, wanita ini pergi lagi. Kali ini dibalas dengan perlakuan yang sama seperti kemarin. Sang wanita itu pulang dengan senyum hampa.
Hari ketigapun juga begitu. Lama-lama sang suami sadar.
"Istriku sebenarnya mau apa? Padahal aku sudah membuatnya kecewa, apa memang dia masih mencintaiku?"
Hari keempat. Hari ini hujan, deras sekali. Jam 6 sore pun hujan tiada henti. Namun sang wanita masih dengan cintanya, pergi ke rumah suaminya.
Ia terlihat kedinginan di tengah derasnya hujan. Ia pergi tanpa payung. Kali ini ia mengetuk pintu. Dan sang suami dengan senyum yang sama setiap hari. Namun kali ini mereka berdua lebih lama bertatap. Sang istri yang berdiri di depan pintu terus kehujanan, dan sang suami menutup pintu tanpa mengucapkan apa-apa apalagi memberi payung.
Ia pulang. Ia tertidur dalam gubuknya. Berharap sang suami memeluknya dengan penuh kasih sayang dan cinta. Ia mati kedinginan.
Hari kelima, sang suami kali ini tidak melihat sang istri.
"Kemana ia?!"
Dan kali ini sang suami baru sadar apa kesalahannya, dan begitu teganya ia membiarkan istri yang sangat mencintainya itu kehujanan.
Berita ada wanita yang meninggal dalam gubuk tersebar. Sang suami yang menyadari dan mengenali itu istrinya, hanya bisa menangis.
"Maafkan aku baru sadar kalau kamu mencintaiku lebih dari apapun, sampai rela begini demi kebahagiaanku...
Spoiler for Batas:
Seekor penyu besar melewati sebuah sumur bertemu seekor katak.
"Kamu senang tinggal di sumur itu?" tanya penyu.
"Tentu, aku memiliki seluruh sumur ini sendirian, aku raja di sini, ketika aku melompat, airnya menyangga bahuku dan aku mengapung dengn pipi di atas.
Ketika menyelam ke dasar, lumpur memijati kakiku.
Malam hari, aku melompat ke tepi sumur dan tidur, waktu fajar aku berjalan mengelilingi sumur ini, tapi kepiting kecil dan kecebong ini tidak sesenang aku, maukah kau datang melihatnya?"
Si penyu berusaha masuk sumur namun badannya terlalu besar hingga tidak bisa masuk.
"Sumur besar begini, masa badanmu tidak bisa masuk?"
Penyu itu menjawab,
"Laut Pasifik itu besar,"
Si katak kaget, "Lebih besar dari sumurku?"
"Laut Pasifik begitu besar dan dalam hingga seribu kaki tidak cukup untuk menutupi luasnya dan 8000 kaki tidak cukup untuk mengukur kedalamannya.
Di masa ketika terjadi banjir selama 99 tahun, isi air laut tidak bertambah, kemarau 8 tahun, airnya tidak berkurang. Sumurmu tak berarti dibanding Laut Pasifik."
"Penipu!!" si katak marah.
Sumur membatasi katak, pengetahuan membatasi manusia, pengetahuan membuatmu besar namun menjadikanmu kecil dan terbatas. Jadi kamu harus melebihi pengetahuan.
"Kamu senang tinggal di sumur itu?" tanya penyu.
"Tentu, aku memiliki seluruh sumur ini sendirian, aku raja di sini, ketika aku melompat, airnya menyangga bahuku dan aku mengapung dengn pipi di atas.
Ketika menyelam ke dasar, lumpur memijati kakiku.
Malam hari, aku melompat ke tepi sumur dan tidur, waktu fajar aku berjalan mengelilingi sumur ini, tapi kepiting kecil dan kecebong ini tidak sesenang aku, maukah kau datang melihatnya?"
Si penyu berusaha masuk sumur namun badannya terlalu besar hingga tidak bisa masuk.
"Sumur besar begini, masa badanmu tidak bisa masuk?"
Penyu itu menjawab,
"Laut Pasifik itu besar,"
Si katak kaget, "Lebih besar dari sumurku?"
"Laut Pasifik begitu besar dan dalam hingga seribu kaki tidak cukup untuk menutupi luasnya dan 8000 kaki tidak cukup untuk mengukur kedalamannya.
Di masa ketika terjadi banjir selama 99 tahun, isi air laut tidak bertambah, kemarau 8 tahun, airnya tidak berkurang. Sumurmu tak berarti dibanding Laut Pasifik."
"Penipu!!" si katak marah.
Sumur membatasi katak, pengetahuan membatasi manusia, pengetahuan membuatmu besar namun menjadikanmu kecil dan terbatas. Jadi kamu harus melebihi pengetahuan.
Spoiler for Pembuat Roda & Pangeran:
Dulu, ketika Pangeran Huan membaca di aula, si tukang roda, Pian, melihatnya.
"Boleh kutahu buku apa yang anda baca, Pangeran?"
"Kata-kata orang bijak."
"Masih hidupkah mereka?" tanya Pian.
"Tidak."
"Jadi yang anda baca adalah buangan orang meninggal?"
Sang pangeran marah. Pian berusaha menjelaskan.
"Saya memahat roda dengan cepat, menghemat tenaga tapi roda tidak bundar, kalau lambat, saya gunakan banyak tenaga tapi rodanya bundar. Keahlian membuat roda terbaik bukan cepat atau lambatnya tapi dengan kekuatan yang benar. Saya tidak bisa menurunkan keahlian ini pada putra saya, karena itu saya terus membuat roda di usia 80."
Jadi, kebijakan orang bijak tidak bisa diturunkan, karena itu, buku yang dibaca sang pangeran adalah buangan orang mati?
Seniman hanya bisa mengajarkan aturan dasar bukan rahasia suksesnya, orang pandai selalu menilai kata-kata dalam buku dan tidak mengetahui bahwa yang tersirat sebenarnya lebih berharga. Itulah sebabnya orang yang mengingat bukanlah pembaca yang baik.
"Boleh kutahu buku apa yang anda baca, Pangeran?"
"Kata-kata orang bijak."
"Masih hidupkah mereka?" tanya Pian.
"Tidak."
"Jadi yang anda baca adalah buangan orang meninggal?"
Sang pangeran marah. Pian berusaha menjelaskan.
"Saya memahat roda dengan cepat, menghemat tenaga tapi roda tidak bundar, kalau lambat, saya gunakan banyak tenaga tapi rodanya bundar. Keahlian membuat roda terbaik bukan cepat atau lambatnya tapi dengan kekuatan yang benar. Saya tidak bisa menurunkan keahlian ini pada putra saya, karena itu saya terus membuat roda di usia 80."
Jadi, kebijakan orang bijak tidak bisa diturunkan, karena itu, buku yang dibaca sang pangeran adalah buangan orang mati?
Seniman hanya bisa mengajarkan aturan dasar bukan rahasia suksesnya, orang pandai selalu menilai kata-kata dalam buku dan tidak mengetahui bahwa yang tersirat sebenarnya lebih berharga. Itulah sebabnya orang yang mengingat bukanlah pembaca yang baik.
Spoiler for Kebijakan seorang rampok:
Dulu ada seorang perampok terkenal yang bijak.
Ketika ditanya maksudnya bijak, ia menjawab.
"Pemimpin yang bisa meramalkan di mana benda berharga bersembunyi, kita menyebutnya kebijaksanaan.
Ia memimpin pembongkaran rumah, kita menyebutnya keberanian.
Ketika selesai bekerja, ia yang terakhir meninggalkan tempat dan menyuruh anak buahnya kabur duluan, kita menyebutnya kesetiakawanan.
Ia mempertimbangkan situasi dengan hati-hati sebelum bertindak, kita menyebutnya akal.
Ia membagi hasil curian dengan adil, kita menyebutnya kebajikan."
Ternyata, orang jahat sering menggunakan etika orang bijak sebagai jimat. Mereka tidak bisa sukses menjadi penjahat tanpa meminjam etika ini.
Ketika ditanya maksudnya bijak, ia menjawab.
"Pemimpin yang bisa meramalkan di mana benda berharga bersembunyi, kita menyebutnya kebijaksanaan.
Ia memimpin pembongkaran rumah, kita menyebutnya keberanian.
Ketika selesai bekerja, ia yang terakhir meninggalkan tempat dan menyuruh anak buahnya kabur duluan, kita menyebutnya kesetiakawanan.
Ia mempertimbangkan situasi dengan hati-hati sebelum bertindak, kita menyebutnya akal.
Ia membagi hasil curian dengan adil, kita menyebutnya kebajikan."
Ternyata, orang jahat sering menggunakan etika orang bijak sebagai jimat. Mereka tidak bisa sukses menjadi penjahat tanpa meminjam etika ini.
Spoiler for APA YANG MENYEBABKAN ARTHRITIS:
Seorang pemabuk dari desa itu dengan berjalan sempoyongan menemui pastor paroki. Dengan membawa surat kabar, ia memberi salam hormat. Pastor itu merasa terganggu dan mengabaikan salam itu karena orang itu sedang agak mabuk. Namun ternyata ia datang dengan maksud tertentu. "Maaf, pastor," katanya. "Tahukah pastor apa yang menyebabkan arthritis?" Pastor juga mengabaikan pertanyaan itu. Tetapi ketika orang itu mengulangi lagi pertanyaannya, pastor itu dengan agak marah berpaling kepadanya dan berteriak, "Minuman keras menyebabkan arthritis! Berjudi menyebabkan arthritis! Pergi ke pramuriaan menyebabkan arthritis ..." Dan baru kemudian, sudah terlambat, ia bertanya, "Mengapa engkau tanyakan itu?" "Karena dalam surat kabar ini dikatakan bahwa Paus menderita sakit arthritis!"
Spoiler for KEHENDAK RAMA:
Di suatu desa di India, hiduplah seorang penenun yang sangat saleh. Sepanjang hari ia mengucapkan nama Allah, dan secara diam-diam orang percaya kepadanya. Setiap kali hasil tenunannya sudah cukup banyak, ia pergi ke pasar untuk menjualnya. Kalau di pasar ia ditanya mengenai harga sehelai kain, ia menjawabnya begini: "Atas kehendak Rama, harga benang 35 sen; ongkos kerja 10 sen; keuntungan, atas kehendak Rama, 4 sen. Jadi atas kehendak Rama, harga kain 49 sen." Orang begitu percaya kepadanya, sehingga mereka tidak pernah tawar-menawar dengannya. Mereka membayar saja harga yang dimintanya dan mengambil barangnya. Penenun itu mempunyai kebiasaan, kalau malam pergi ke kuil desa, untuk mengidungkan pujian bagi Allah dan memuliakan nama-Nya. Pada suatu malam, ketika ia sedang mengidungkan pujian, segerombolan perampok masuk. Mereka membutuhkan seseorang untuk membawakan barang-barang hasil curian mereka, maka mereka berkata, "Mari, ikut kami." Tanpa melawan penenun itu mengikuti mereka sambil membawa barang-barang di atas kepalanya. Namun segera saja polisi mengejar mereka, dan para perampok itu pun lari. Penenun itu juga lari, akan tetapi karena ia sudah tua, dalam waktu singkat polisi menyusulnya dan karena mereka menemukan barang-barang rampokan padanya, mereka menangkapnya dan memasukkannya ke dalam penjara.
Pagi berikutnya, ia dihadapkan kepada hakim dan didakwa merampok. Ketika hakim menanyakan kepadanya apa yang Akan ia katakan, ia menjawab, "Yang Mulia, atas kehendak Rama, tadi malam saya selesai makan malam, atas kehendak Rama, saya pergi ke kuil, untuk menyanyikan pujian baginya. ketika itu, atas kehendak Rama, segerombolan perampok masuk dan, atas
kehendak Rama, meminta saya untuk membawakan barang-barang mereka. Mereka menumpangkan beban yang begitu berat di atas kepala saya, sehingga ketika polisi mengejar, atas kehendak Rama dengan mudah saya ditangkap. Lalu, atas kehendak Rama, saya ditahan dan dimasukkan ke dalam penjara. Dan pagi ini, saya berdiri di hadapan Yang Mulia, atas kehendak Rama."
Hakim berkata kepada polisi, "Biarkanlah orang ini pergi. Jelas ia tidak waras." Sesampai di rumah, ketika ditanya mengenai apa yang telah terjadi, penenun saleh itu berkata, "Atas kehendak Rama, saya ditahan dan diadili di pengadilan. Dan atas kehendak Rama, saya dibebaskan."
Pagi berikutnya, ia dihadapkan kepada hakim dan didakwa merampok. Ketika hakim menanyakan kepadanya apa yang Akan ia katakan, ia menjawab, "Yang Mulia, atas kehendak Rama, tadi malam saya selesai makan malam, atas kehendak Rama, saya pergi ke kuil, untuk menyanyikan pujian baginya. ketika itu, atas kehendak Rama, segerombolan perampok masuk dan, atas
kehendak Rama, meminta saya untuk membawakan barang-barang mereka. Mereka menumpangkan beban yang begitu berat di atas kepala saya, sehingga ketika polisi mengejar, atas kehendak Rama dengan mudah saya ditangkap. Lalu, atas kehendak Rama, saya ditahan dan dimasukkan ke dalam penjara. Dan pagi ini, saya berdiri di hadapan Yang Mulia, atas kehendak Rama."
Hakim berkata kepada polisi, "Biarkanlah orang ini pergi. Jelas ia tidak waras." Sesampai di rumah, ketika ditanya mengenai apa yang telah terjadi, penenun saleh itu berkata, "Atas kehendak Rama, saya ditahan dan diadili di pengadilan. Dan atas kehendak Rama, saya dibebaskan."
Spoiler for Air & Rumput:
Air mengalir kemana saja, sesuka hatinya dan bebas. Bahkan air bisa mengikis apapun yang menghalangi jalannya. Hebat, air juga sama sekali tidak pernah mengeluh akan rintangan apapun yang menerjang di depannya. Ia akan menghantam apapun, sekeras apapun. Air sangat lembut dan halus, Bayangkan pohon besar dan kuat batangnya sekalipun bisa rapuh terbawa angin puting beliung. Lihat air dan rumput yang kecil dan lembut, mereka malah lebih kuat dari apapun. Jangan mengeluh seperti air, jangan pula terlalu keras seperti pohon, kamu bisa hancur. Jadilah lembut seperti rumput.
Nanti ane update lagi ya, masih banyak soalnya! Jangan lupa ane mau apa ya! Panas gini minum
enak!


Update di post ke #2
Diubah oleh arrinknight 10-02-2014 13:17
0
3.1K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan