Terkadang kebencian kita terhadap sesuatu membuat kita lupa bahwa semakin lama kita semakin tertinggal. Terlanjur kita benci pada sesuatu sering membuat kita terpaku pada titik yang bisa membuat diri terdiam tak berdaya dan membisu. Namun jiwa yang menebar misteri cinta tak akan mundur dan terpengaruh dengan ragam kebencian itu. Sang penebar misteri cinta terkadang tampilkan amarah untuk mengungkap misteri cinta guna mengenalkan teknologi dunia untuk mempermuadah layanan nya
Spoiler for Warga Jakarta Curhat Cinta dan Benci Via Qlue:
Qlue menjadi aplikasi media sosial populer untuk masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta yang saat ini dipimpin Ahok. Beragam laporan dapat dengan cepat disampaikan via media sosial Qlue. Kecepatan pelaporan dari masyarakat via aplikasi Qlue kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini dalam rangka mewujudkan program Jakarta Smart City. lupis legit 6
Desas desus yang beredar, penyampaian laporan warga melalui aplikasi Qlue kepada Pemprov DKI Jakarta ternyata juga banyak dimanfaatkan warga non-DKI. Hal ini membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berharap, penggunaan aplikasi pendukung Smart City Jakarta ini lebih optimal.
Spoiler for Qlue Laksana Bulan, Tinggi di Atas Awan,...:
Kamis 26 May 2016, diberitakan: Puluhan perwakilan Ketua RT dan RW wilayah Jakarta mengajukan protes atas kebijakan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok). Mereka keberatan dengan kewajiban untuk memberi laporan kinerja melalui aplikasi Qlue.
Protes sejumlah warga ini disampaikan ke Komisi A DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Kamis (26/5/2016). Kewajiban yang mereka keluhkan ada pada SK Gubernur No.903 Tahun 2016 tentang pelaporan melalui aplikasi Qlue di mana ketua RT dan RW wajib menyampaikan laporan hasil kinerja sehari tiga kali.
"Kita disuruh setor foto baru dapat uang operasional Rp 900 ribu. Kalau nggak buat laporan, nggak dapat uang operasional. Satu foto Rp 10 ribu. Emang kita fotografer amatiran?" ujar Ketua RT. 1 Kelurahan Pinang Ranti Jaktim, Mahmud Bujang usai memberi laporan. Beritik alias berita detik
Spoiler for Tidak Semua Laki Laki ---- Menolak Cinta Qlue:
Aksi demo yang kerap dilakukan oleh sejumlah pengurus RT dan RW yang menamakan diri Forum RT/RW se-DKI yang merasa keberatan atas kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal Aplikasi Qlue, ternyata tidak berlaku bagi RT/RW di Ciracas, Jakarta Timur.
"Gak perlu demo-demo gitu. Kita semua RT di RW 1 gak ada demo-demo gitu, ngapain," ujar Mariani, Ketua RT005/RW01, Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, kepada Netralnews.com, Senin (3/10/2016).
Mariani saat ditemui sedang mengawasi para petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang sedang membersihkan lingkungannya dan mengontrol perbaikan jalan berlubang di lokasi tersebut mengatakan, laporan aplikasi Qlue kadang dirasanya berat karena harus tiga kali sehari, namun manfaat aplikasi itu jauh lebih banyak. Hal itulah yang mendasarinya "ogah" ikut demo.
"Memang laporan lewat Qlue tiga kali sehari berat juga, tapi kan manfaatnya jauh lebih banyak. Qlue enak juga," ungkapnya.
"Pernah kan banjir, kita baru laporan lewat Qlue itu langsung petugas dari kecamatan datang, cepat banget. Dulu-dulu mana ada, lampu mati, jalanan rusak. Itu jalanan itu kan karena Qlue," ujarnya sambil menunjuk perbaikan jalan di lingkungan tersebut.
Qlue merupakan sebuah aplikasi lokal di bawah PT Qlue Performa Indonesia atau lebih dikenal Qlue Indonesia yang telah menjadi mitra Pemprov DKI selama 10 tahun mendatang. Qlue dipercaya sebagai salah satu solusi digital untuk menampung segala laporan masyarakat yang telah terintegrasi dengan Pemprov DKI mulai dari level kelurahan, kecamatan, kotamadya, dinas hingga staf pemerintah serta rekan bisnis.
Melalui aplikasi Qlue, semua warga Jakarta dapat memberikan keluhan langsung tentang sarana dan prasarana terkait publik. Keluhan tersebut juga akan ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Tujuan aplikasi Qlue untuk 'memperkuat suara warga demi menjadikan kota-kota di Indonesia lebih baik lagi'. Aplikasi ini bisa diinstall di smartphone berbasis iOS dan Android.
Ahok berharap kinerja anak buahnya terpantau melalui aplikasi Qlue. Lewar aplikasi ini, Ahok dengan mudah mengetahui pejabatnya yang benar-benar melayani warganya dan pejabat mana yang tak melayani keluhan warganya. Ahok bahkan tidak segan-segan melakukan 'cuci gudang' bawahannya yang tidak sigap menindaklanjuti keluhan warga.
Namun kenyataannya, sejumlah ketua RT dan RW keberatan menerapkan aplikasi tersebut. Salah satunya, Ketua dan Wakil Ketua RW 12 Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Agus Iskandar. Mereka keberatan karena harus 3 kali mengirimkan laporan setiap hari karena punya pekerjaan lain. Ketua RT dan RW pun menolak menanggalkan jabatan karena mereka dipilih oleh warga, bukan pemerintah.
Menanggapi penolakan ketua RT dan RW, Ahok lantang menyebut ribut-ribut tersebut bukan karena urusan aplikasi Qlue tetapi karena ketua RT dan RW terusik 'lapak duit' mereka dibongkar. Tidak tinggal diam, Ahok langsung memberikan solusi salah satunya siap menggandeng ibu-ibu PKK untuk mengambil alih tugas ketua RT dan RW. Berita Detik
Perubahan demi perubahan pastilah menimbulkan ke tidaknyamanan. Namun tentunya kita pasti tak Mau bila keadaan kita sekarang hingga ke generasi baru berikutnya tertinggal bahkan hilang di telan pesatnya teknologi dunia.
Quote:
Quote:
Semoga biar semua hilang akan tetap menjadi lagu yang indah kita nikmati. Bukan nya menjadi keadaan kita yang hilang di kubur teknologi suatu saat nanti. tertinggal Sendiri dan sepi