Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ruinedyoursAvatar border
TS
ruinedyours
Warga Tidak Khawatir Banjir Lagi
Warga Tidak Khawatir Banjir Lagi

Sabtu, 1 October 2016 09:46 WIB Penulis: MI

MI/Ramdani

SUPRIHATINI, 55, tidak akan pernah lupa betapa banjir yang kerap melanda permukimannya di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, sebelum 2014 menimbulkan banyak kerugian. Setiap kali banjir, rumahnya terendam setinggi 2 meter, bahkan ia dan keluarga pernah mengungsi 2 bulan dengan indekos di tempat yang tidak terkena luapan Sungai Ciliwung itu.

“Kami terpaksa menyewa kamar indekos seharga Rp650 ribu per bulan, karena banjirnya dua bulan enggak surut-surut,” kata warga Gang Anwar, Kampung Melayu, yang biasa disapa Tini, kemarin.

Menurutnya, rumahnya memang terdiri dari dua lantai. Namun, lantai 2 hanya cukup untuk mengevakuasi perabot rumah tangga agar tidak hancur terkena air. Demikian halnya dengan rumah warga lainnya di gang itu. Kalau pun hanya satu lantai, bagian loteng tetap dibuat sebagai ruang evakuasi barang.

“Dulu capek, deh. Badan pada pegel karena ngebersihin rumah sehabis banjir. Duit juga habis buat benerin ini itu. Udah dibenerin, besoknya banjir lagi,” kenangnya.

Bahkan, ketika kebakaran melanda rumah salah satu tetangganya di tengah banjir, Tini dan keluarga terpaksa harus merogoh kocek Rp30 juta untuk membenahi bagian depan rumah yang rusak akibat tertimpa puing rumah yang hangus.

Karena dahulu banjir terjadi secara rutin, warga Gang Anwar tidak memiliki sofa di ruang tamu. Ruangan dibiarkan kosong, dan bila ada tamu datang, sehelai karpet pun mereka bentangkan untuk alas duduk. “Kalau pakai sofa, ribet evakuasinya. Bersihinnya juga repot,” tuturnya.

Namun, sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan sejumlah bangunan ilegal di gang tersebut dan Kampung Pulo, serta membangun jalan inspeksi dan turap di sisi Sungai Ciliwung, banjir tidak lagi menjadi momok rutin bagi warga. Kalaupun Ciliwung meluap, ketinggian air tidak sampai 50 sentimeter.

Genangan itu pun cepat surut, karena biasanya air langsung disedot menggunakan pompa mobile.

“Sejak dibangun jalan dan sungainya dirapihin aja, udah enggak ada banjir lagi. Kalaupun ada, paling genangan, itu pun langsung disedot,” paparnya.

Hal senada juga dikatakan Ismiyati, 46. Setelah menetap puluhan tahun di Gang Anwar, ia mengakui upaya normalisasi Sungai Ciliwung berdampak positif pada intensitas banjir di tempat tinggalnya.

Meski masih siaga jika sewaktu-waktu banjir kembali terjadi, Yati mengaku kekhawatirannya mulai berkurang.

“Tahun 2015 sama sekarang alhamdulillah udah enggak banjir. Tapi, entah deh kalau banjir lima tahunan. Mudah-mudahan enggak banjir,” harapnya.

Ketua RT 13 RW 1 Kampung Melayu, Amir Hamzah, membenarkan penataan di bantaran Sungai Ciliwung dan kehadiran jalan inspeksi di sepanjang sungai turut berpengaruh pada berkurangnya banjir. (Nicky Aulia Widadio/J-2)

sumber: http://mediaindonesia.com/news/read/69776/warga-tidak-khawatir-banjir-lagi/2016-10-01#

"because rainbow needs rain"
0
3.4K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan