JawaPos.com - Pasangan suami istri bercerai lantaran urusan ranjang mungkin banyak ditemui dalam persidangan di pengadilan agama (PA). Tapi kalau alasannya sang istri merasa tidak puas, hingga akhirnya meminta bayaran karena ketidakpuasan tersebut, bisa dibilang hal baru.

Itulah kondisi yang terjadi pada Wati dan Budi (keduanya bukan nama sebenarnya). Biduk rumah tangga yang dilakoni pasutri lebih dari satu dekade tersebut kini terancam bubar. Budi menggugat cerai. Dia sudah tidak tahan dengan sikap Wati.

Akhir-akhir ini pria 45 tahun itu merasa dipermainkan Wati. Secara terang-terangan, perempuan 40 tahun tersebut mengaku tidak senang saat berhubungan badan dengan Budi. Bahkan, dia menyindir ukuran “senjata” Budi. Padahal, dari hasil pernikahan, mereka dikaruniai tiga anak.

Wati mulai bertingkah nyeleneh. Dia membuat aturan antarsuami istri yang tidak biasa. Suaminya harus memberikan uang jika saat berhubungan ''finis" lebih dulu.

Nominalnya beragam, yakni Rp 1 juta-Rp 5 juta. Wati juga minta dibelikan barang-barang keperluan pribadi.

Budi heran. Dia tidak percaya bahwa staminanya tidak prima. Bahkan, dia melakukan tes untuk mengecek keperkasaannya. Berdasar hasil tes, dia merasa dipermainkan istrinya. "Saya putuskan cerai saja," kata Budi kepada Abdul K., kuasa hukumnya.