

TS
metrotvnews.com
Di Balik Dukungan Besar pada Amnesti Pajak

Metrotvnews.com, Jakarta: Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Menteng Dua terlihat penuh dan padat. Orang-orang yang mengantre giliran melaporkan kekayaannya, dalam rangka melaksanakan program amnesti pajak, membludak hingga ke luar ruang tunggu meja informasi. Keramaian semacam ini tidak hanya di KPP di Jakarta. Pantauan metrotvnews.com, kondisi serupa terjadi pada hampir seluruh KPP se-Indonesia.
Antara lain seperti di KPP Padang, Sumatera Barat. Seorang pengusaha melaporkan antrean wajib pajak di sini amat panjang. “Ramai sekali. Kami bahkan sampai menunggu hingga enam jam untuk dapat giliran. Beruntung, pelayanan dari petugasnya kelas satu,” ujar Berlian Utama, pengusaha properti dari Padang kepada metrotvnews.com, Jumat (30/9/2016).
Berlian mengaku lega usai menyelesaikan kewajibannya dengan menjadi peserta amnesti pajak yang digalakkan pemerintah. Terobosan Kabinet Kerja ini, menurut dia, bisa menjadi solusi masalah fiskal yang selama ini terlanjur menjadi momok tersendiri bagi pengusaha. “Sudah sejak perusahaan berdiri 1995, pajak jadi persoalan,” kata Berlian.
Program amnesti pajak tahap pertama yang berakhir pada hari ini mendapat apresiasi lantaran keberhasilannya menarik peminat hingga berbondong-bondong. Sejumlah pakar telah memuji kinerja pemerintah dalam meningkatkan ketertarikan masyarakat akan program ini. Amnesti pajak yang dicanangkan dinilai berhasil mengedukasi publik untuk lebih taat pajak.
“Walau nilainya menurut saya tidak akan mencapai target Rp165 triliun, ini dapat dibilang kesuksesan tersendiri. Kita pun tidak perlu lihat sampai penutupan hari ini,” ungkap Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo kepada metrotvnews.com.
Baca: Tax Amnesty dan Rezim Baru Pajak Nasional
Direktorat Jenderal Perpajakan sampai Jumat (30/09) pukul 20.06 WIB, mencatat jumlah tebusan yang masuk mencapai Rp87,4 triliun. Sementara harta yang sudah dideklarasikan hingga waktu yang sama mencapai Rp3.540 triliun. Dengan kata lain, tidak meleset dari perkiraan Presiden Joko Widodo.
Baca: Sidak Amnesti Pajak, Jokowi Yakin SPH Tembus Rp3.000 Triliun
Berdasarkan komposisi harta, jumlah aset luar negeri yang dideklarasikan mencapai Rp939 triliun, deklarasi dalam negeri sebesar Rp2.464 triliun dengan repatriasi sebesar Rp135 triliun. Artinya, penerimaan tebusan September melonjak drastis dibanding Agustus. Target pemerintah sebesar Rp165 triliun sudah tercapai 50 persennya.

Ratusan warga mengantri mendaftar tax amnesty di Kantor Dirjen Pajak, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta menjelang penutupan tahap pertama program - MI/Galih Pradipta
Dukungan pengusaha
Fenomena ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Faktor yang menopangnya tak lepas dari peranan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam melakukan sosialisasi yang gencar. Selain itu, Sri Mulyani dengan kemampuannya menggaet pihak-pihak potensial sehingga menaikkan sentimen positif terhadap program ini. “Ada trust pengusaha ke Sri Mulyani,” kata Yustinus.
Sederet nama pengusaha kelas kakap bahkan turut mendukung program ini. Sebut saja Sofjan Wanandi (Gemala Group), James T Riady (Lippo Group), Erick Thohir (Mahaka Group), Tommy Soeharto (Humpuss Group), Rachmat Gobel (Panasonic Group), serta Aburizal Bakrie (Bakrie Group).
Dampaknya, banyak pengusaha yang akhirnya juga berjanji akan menarik sebagian aset mereka ke dalam negeri dengan menggunakan program repatriasi tax amnesty. Hal ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Belum lagi potensi dari UMKM yang belum masuk keseluruhan,” ucap pakar perpajakan Tax Center Universitas Indonesia, Darussalam, kepada metrotvnews.com.
Kesuksesan amnesti pajak Indonesia ini juga secara statistik sudah mengalahkan program serupa dari negara lain. Indonesia yang telah berhasil mendata Rp3.540 triliun aset wajib pajaknya, mengalahkan rekor amnesti pajak Italia di tahun 2009 yang mencatat Rp1.179 triliun, Chili sebesar Rp263 triliun pada 2015, dan Spanyol sebesar Rp202 triliun pada 2012.
Potensi
Pengaruh program amnesti terhadap ekonomi nasional mulai terasa. Salah satu bukti nyata, nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (USD) kian menguat. Tercatat kurs pada penutupan perdagangan di pasar spot pada Jumat (30/9/2016), berdasarkan data acuan JISDOR yang dirilis Bank Indonesia, rupiah mampu bertahan di level Rp12.998 per dolar AS. Alias tidak menembus level Rp13.000 per dolar AS.
Tren ini sangat menguntungkan, mengingat devisa yang parkir di luar negeri amat potensial untuk pulang kampung. Global Financial Integrity pada tahun 2013 mendata bahwa eksodus dana ilegal Indonesia paling banyak lari ke Tiongkok (USD 1.252 miliar), Rusia (USD 974 miliar), Meksiko (USD 514 miliar), dan India (USD 440 miliar).
Sedangkan Tax Justice Network pada tahn 2010 mencatat potensi aset Indonesia di kawasan tax haven luar negeri juga tidak sedikit. Antara lain seperti di Tiongkok (USD1.189 miliar), Rusia (USD798 miliar), dan Korea (USD779 miliar).
Sedangkan pemerintah sendiri meyakini jumlah potensi aset pengusaha Indonesia di Singapura yang mencapai USD200 miliar. Sekitar 40 persen aset perbankan swasta Singapura.
Baca: Penganut Devisa Bebas, Singapura Tak Boleh Mencampuri Kepemilikan WNI
Program amnesti pajak masih ada dua tahap lagi dan baru akan berakhir di Maret 2017. Walau Hari ini pun sebagian besar kantor pajak masih membuka pelayanan amnesti pajak hingga tengah malam.
Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...-amnesti-pajak
---
Kumpulan Berita Terkait TAX AMNESTY :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
1.4K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan