Ini Hukuman Mati Paling Ganas yang Pernah Terjadi di Zaman Kerajaan Nusantara

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Ini Hukuman Mati Paling Ganas yang Pernah Terjadi di Zaman Kerajaan Nusantara

perlahanhilang

25-09-2016 01:13

Ini Hukuman Mati Paling Ganas yang Pernah Terjadi di Zaman Kerajaan Nusantara

Hukuman Mati Paling Ganas yang Pernah Terjadi di
Zaman Kerajaan Nusantara

#HT14

Eh, ketemu lagi kita gans emoticon-Big Grin

, kali ini ane mau share tentang Hukuman mati, tau nggak Hukuman mati yang ada di Indonesia sejatinya udah ada sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu? Sejak negeri ini masih berupa kumpulan kerajaan, hukuman mati bagi yang bersalah udah diterapkan dengan tegas. Para terdakwa yang telah terbukti melakukan kesalahan akan dibantai dengan mengerikan dan tanpa ampun di depan masyarakat.

Di era modern kayak sekarang, hukuman mati dilakukan dengan hukum gantungatau tembakan. Di masa lalu, hukuman yang akan diterima oleh orang yang bersalah lebih nyeremin, tapi kalo di bayangin ngilu juga sih. emoticon-Big Grin

Langsung TKP gans
Inilah hukuman hukuman mati yang pernah dilakukan di masa lalu kerajaan Nusantara.

SATU

Spoiler for hukuman 1:

Ditusuk dengan Keris

Quote:

Saat kawasan Jawa dikuasai sama kerajaan Hindu dan Buddha, hukuman mati dilakukan dengan cara yang cukup nyeremin. Siapa aja yang terbukti bersalah melakukan pencurian, perampokan, sampai pembunuhan akan mendapatkan hukuman pati (hukuman mati) dari hakim yang kala itu udah ditunjuk oleh raja. Sekali hukuman pati diberlakukan maka seseorang gak akan bisa menghindar kecuali membayar ganti rugi dengan nilai dua kali lipat dari apa yang mereka curi.

Setelah penetapan hukuman mati ini dilakukan, tersangka akan diiring ke tkp eksekusi. Di sana, dua orang pengawal akan memegang tangan terpidana mati lalu algojo dengan cepat menusukkan sebilah keris langsung ke jantung dan hal ini dilakukan berulang ulang hingga tepat dan membuat darah dari dada keluar dengan cepat. Setelah darah mulai deras keluar, dua pengawal akan memegang terpidana ini hingga dia tewas karena kehabisan darah.

DUA

Spoiler for hukuman 2:

Dicincang di Depan Banyak Bupati

Quote:

Barangkali kisah kematian dari Trunojoyo menjadi kematian paling mengerikan dalam sejarah kerajaan Nusantara. gimana nggak ngeri, Trunojoyo dieksekusi mati depan banyak bupati atau adipati dengan cara yang ngeri. Kala itu, Amangkurat II ditugaskan untuk menusuk dada dan perut Trunojoyo hingga terbuka dengan sempurna. Setelah melakukan itu, dia mengambil hati dari Trunojoyo dan mencincangnya hingga halus.

Kejadian mengerikan dari hukuman mati ini masih berlanjut. Sebelum mayat ini dikubur, kepala dari Trunojoyo dipenggal dan diletakkan di depan balai peristirahatan. Satu per satu selir diperintah untuk menginjak kepala itu sebelum akhirnya kepala dari Trunojoyo dimasukkan ke dalam lesung dan ditumbuk sampai hancur.

TIGA

Spoiler for hukuman 3:

Bertarung dengan Harimau Jawa

Quote:

Setelah Jawa mulai dikuasai oleh kerajaan beraliran Islam, hukuman mati pun berubah lagi. Meski beberapa kawasan menerapkan hukum syariah, tapi hukuman yang mengerikan nyatanya tetap dilakukan. Pada masa Mataram Islam, hukuman mati dilakukan dengan dua cara, pertama adalah dengan bertarung dengan harimau dan yang kedua adalah hukuman picis.

Hukuman bertarung dengan harimau sudah bisa kita tebak bagaimana akhirnya. Orang yang bersalah itu kemungkinan akan mati dengan mengenaskan dan cepat. Berbeda dengan hukuman pertama, hukuman picis bisa berlangsung cukup lama. Tersangka yang terbukti bersalah akan disayat sayat bagian tubuhnya berkali kali. Setelah darah keluar dan luka menganga, pasukan akan menyiramkan air garam atau jeruk nipis sehingga membuat dia mengerang kesakitan sampai ajal menjemput.

EMPAT

Spoiler for hukuman 4:

Dilempar Lembing atau Ditumbuk

Quote:

Di masa lalu, Kesultanan Aceh menerapkan hukuman yang sangat berat bagi mereka yang melakukan zina. Wanita yang terbukti melakukan hal mengerikan ini akan langsung diberi hukuman mati dengan dengan mengerikan. Mereka akan dilempari lembing berkali kali sampai ujungnya yang tajem akan menancap di tubuh dan menyebabkan pendarahan yang hebat.

Selain dengan dilempar lembing,konon wanita yang melakukan perzinaan akan ditumbuk kepalanya dengan keji. Mereka akan ditidurkan pada sebuah lesung lalu algojo akan bergantian menumbuk kepalanya berkali-kali hingga hancur dan meninggal dunia.

Hukuman hukuman mati di atas adalah bukti bahwa di masa lalu, penegakan hukum dilakukan dengan cara yang keras. Siapa aja yang melanggar akan langsung dikenai sanksi yang sangat tegas. Saat Belanda mulai datang ke Indonesia, hukuman mati semacam ini masih aja dilakukan, bahkan metode menjadi lebih beragam karena terpengaruh cara cara kejam dari penjajah.