BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Jurnalis muslim berpose dengan jilbab untuk Playboy

Noor Tagouri berpose untuk Playboy.
Playboy akan menampilkan model muslim yang mengenakan jilbab. Ini peristiwa pertama sepanjang sejarah majalah yang sudah berusia 63 tahun itu--terhitung sejak pertama kali terbit pada 1953.

Adalah Noor Tagouri, yang menjadi model muslim di terbitan Playboy itu. Tagouri merupakan wartawan Amerika Serikat berdarah Libya, yang bekerja untuk jaringan televisi Newsy.

Selain itu, Tagouri punya pamor bagus di media sosial. Dia kerap berbagi video blog (vlog) di YouTube. Di Instaram, dia punya lebih dari 160 ribu pengikut.

Perempuan berusia 22 itu tampil dalam edisi Playboy bertajuk "Renegades". Tagouri akan hadir bersama sejumlah tokoh lain seperti aktivis, pelawak, dan novelis.

"Para pria dan wanita dalam edisi ini, akan mengubah cara Anda berpikir tentang bisnis, musik, pornografi, komedi, game, dan lain-lain," demikian pengantar Playboy edisi "Renegades".

Dalam posenya, Tagouri mengenakan jaket kulit, celana jin, sepatu kets, dan tentu saja: jilbab. Melalui akun Instagram-nya, Tagouri mengaku sangat tersanjung atas kesempatan berpose dan wawancara untuk Playboy.
It's here! I'm honored to share that @Playboy has named me a 2016 #Renegade and has featured me in their piece!! *LINK IN BIO* ????: @gokateshoot
A photo posted by Noor Tagouri (@ntagouri) on Sep 22, 2016 at 6:55am PDT

Dalam wawancara dengan Playboy, perempuan kelahiran West Virginia itu berusaha membantah stigma soal perempuan muslim yang "tertindas" dan "penurut" karena mengenakan jilbab.

"Saya tahu bagaimana rasanya disalahpahami oleh media," ujar Tagouri. Mengenakan jilbab, kata Tagour, telah membantunya untuk menjaga kepercayaan.

Wawancara juga berkisar pada cita-cita Tagouri menjadi seorang pembaca berita pertama yang mengenakan jilbab di layar kaca AS. Kini, dia tengah berusaha merealisasikan mimpi itu, dengan meniti karir sebagai reporter.

Menjadi perempuan muslim plus berjilbab di lingkungan dengan banyak orang masih punya ketakutan terhadap Islam (islamofobia) bukan perkara mudah. Bagi Tagouri, hal tak mudah itu mungkin pula terjadi dalam melakoni pekerjaannya sebagai reporter.

Dalam satu perbincangan dengan Washington Post, Tagouri menegaskan, jilbab yang dikenakannya tidak akan memengaruhi ojektivitas saat menjalani kerja-kerja jurnalistik. "Jilbab di kepala saya, tidak akan membuat saya melaporkan cerita secara berbeda," kata dia.

Beriring hal-hal di muka, bila mengingat bahwa ide-ide rasial ala Donald Trump masih berkembang di AS. Polah dan cara pikir Tagouri agaknya bisa membalikkan argumen rasial nan menyudutkan kaum muslim.
Behind the scenes #Vlog of the announcement at 9AM with @Playboy!✌????️FULL: [URL="https://S E N S O RrVbnSqNQXc"]https://S E N S O RrVbnSqNQXc[/URL] [URL="https://S E N S O R6Q3sYqAP0q"]pic.twitter.com/6Q3sYqAP0q[/URL]
— Noor Tagouri (@NTagouri) September 22, 2016 Pose berbuah polemik
Di media sosial, penampilan Tagouri di Playboy justru menuai pro-kontra. Terutama di linimasa Twitter.

"Apakah Anda menyarankan saudari kita (perempuan muslim) untuk berpose di majalah Playboy atau meminta mereka untuk menahan diri? Ini sebuah keadaan yang sangat berbahaya," tulis akun @Majstar7, mengkritik Tagouri.

Beberapa akun lain sebenarnya mengapresiasi cita-cita Tagouri, dan gagasannya soal kebebasan perempuan muslim. Namun mereka menyesalkan keputusan Tagouri bekerja sama Playboy.

Pasalnya, majalah itu dianggap merendahkan dan memosisikan perempuan sebagai objek. Antara lain, lewat foto-foto perempuan berpakaian minim hingga polos.

"Saya tidak keberatan dengan wawancara Noor Tagouri, serta tujuannya melakukan itu. Saya hanya keberatan dengan platform. Dia memilih Playboy, yang dikenal suka menempatkan perempuan sebagai objek," tulis akun @neemsayee.

Pernyataan senada juga muncul dari, Nishaat Ismail, seorang perempuan muslim yang berprofesi sebagai penulis lepas.

Lewat tulisannya di The Independent, Ismail menyebut Tagouri mestinya tak perlu meladeni Playboy, demi memublikasikan cita-citanya yang luhur, atau pesan soal kebebasan perempuan muslim. Ismail mengingatkan, Playboy selama puluhan tahun telah menentang narasi-narasi gerakan feminis di AS.

"Maafkan saya jika saya tidak ingin merayakan peristiwa ini, saat seorang perempuan berjilbab--anggota dari kelompok yang kerap difitnah dalam lingkungan sosial--membuat pilihan "revolusioner" untuk bekerja sama dengan lembaga seksis yang telah merendahkan perempuan lain," tulis Ismail.

Di sisi lain, ada pula kicauan-kicauan yang memuji foto dan wawancara Tagouri di Playboy.

"Berani adalah bisa bernegosiasi dengan Playboy, agar tetap berpakaian lengkap, pada pokok bahasan soal politik tubuh perempuan. Itu adalah feminisme," kata @arianadelawari.
- the objectification of women and basically she just normalized the fetishization of hijab and hijabis
— spoopy meena ???????? (@neemsayee) September 25, 2016 .@DMogahed Would you advise other sisters to go on a playboy mag or ask them to refrain? This is setting a dangerous precedent sis @NTagouri
— Majid Freeman (@Majstar7) September 26, 2016 @NTagouri was bold in negotiating a fully clothed playboy interview on her terms to discuss the politics of women's bodies. That is feminism
— ariana delawari (@arianadelawari) September 25, 2016 @NTagouri The article was great. Empowering and motivational. Well thought out. But it didn't have to be in an environment of lewdness.
— Tariq Ullah (@TriqMoolah) September 26, 2016 Alot ya'lls closeted misogyny is showing with this Noor Tagouri on playboy case.
— anti-KSA (@amazigh___) September 26, 2016


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-untuk-playboy

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kolektor jeroan wanita dari Sleman

- Beli motor Rp33 juta dengan satu drum koin seribu

- Jangan bangga mempunyai anak terlalu penurut

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.4K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan