Quote:
Rencana pembangunan jalur kereta api (KA) ganda atau double track Madiun-Jombang dipastikan menggeser tujuh stasiun. Bahkan, satu di antaranya bakal hilang dari peta PT KAI Daop VII Madiun. "Itu masuk paket double track. Kami pastikan tidak akan mengganggu pelayanan KA," terang Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun Supriyanto kemarin (27/9).
Kebijakan itu sengaja diambil untuk memudahkan perlintasan KA.Alasannya, kondisi stasiun tersebut tidak memungkinkan untuk jalur ganda. Stasiun Wilangan yang selama ini hanya untuk pemberhentian KA ekonomi dan jarang ada penumpang yang naik dari sana bakal hilang. "Otomatis hilang bersamaan dengan pelaksanaan pembangunan proyek double track," katanya.
Bagi masyarakat yang biasa memanfaatkan stasiun ini bisa beralih ke stasiun terdekat, yakni Saradan atau Bagor. Sementara tujuh stasiun yang bergeser masing-masing Babadan, Caruban, Saradan, Bagor, Sukomoro, Baron dan Sembung. Rata-rata stasiun kecil dan sedang. "Untuk yang geser akan dibangun baru," imbuhnya.
Untu efisiensi waktu, pergeseran tidak terlalu jauh dari titik semula. Hanya 100 hingga 200 meter. Itu lantyaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur tidak mau ambil risiko pembangunan stasiun menggunakan tanah milik masyarakat umum. "Yang terpenting perlintasan double track terakomodir," ujarnya.
Supriyanto mencontohkan untuk Stasiun Babadan, wesel atau jalur perpindahan kereta harus digeser ke sisi timur selatan. Sebab, sisi utara rel terlalu sempit dan hanya selisih 25 meter dari titik pertama. Sehingga, harus digeser untuk memudahkan calon penumpang mengakses KA. "Selama proses pembangunan, exiting atau perlintasan lama tetap dioperasikan," tuturnya.
Bersama rekanan, PT KAI Daop VII Madiun menyiapkan 114 petugas train watcher (TW) untuk memantau dan mengawasi laju kereta selama pelaksanaan pembangunan proyek. Mereka akan mengawasi 56 perjalanan KA di perlintasan Madiun-Jombang. Diantaranya KA Argowilis, Bima, Bangunkarta, Turangga, Mutiara Selatan, Sritanjung, Logawa dan beberapa kereta lokal seperti Sancaka dan Rapih Doho.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan double track lintas tengah Madiun-Jombang mulai dikerjakan. Pengerjaan proyek multiyears yang diperkirakan menelan biaya hingga Rp 590,77 miliar itu melibatkan 20 kontraktor. Dari jumlah itu, 19 di antaranya sudah fix. Sedangkan satu lainnya yang diproyeksikan mengerjakan titik jembatan double track di kawasan Kertosono masih menunggu tender. (rgl/sat)
Radar Madiun / Jawa Pos Group
Seperti yang sudah santer diberitakan, akhirnya ada pergeseran 7 stasiun dan stasiun Wilangan bakal tinggal kenangan
Silakan yang mau lihat peta jalur KA di lokasi tersebut, berkelok-kelok memang