Tak terasa keberadaan kereta api di Indonesia sudah mencapai usia yang ke-71 pada perayaannya besok, 28 September 2016. Sebenarnya usia keberadaan kereta api sudah ada sebelum masa kemerdekaan, tepatnya ketika nusantara masih bernama Hindia Belanda.

Saat itu kerajaan Belanda yang memegang kekuasaan politik di nusantara sudah membangun beberapa fasilitas kereta api. Pembangunan itu dilakukan dengan tujuan mempermudah akses transportasi untuk kepentingan industri pertambangan dan angkutan lainnya.

Semua infrastruktur kereta api itu meski kuno menjadi titik awal berdirinya industri kereta api di Tanah Air. Di era modern seperti sekarang, kereta benar-benar jadi moda transportasi favorit. Itulah mengapa pemerintah gencar melakukan penambahan jalur-jalur baru di berbagai daerah di Indonesia.

Untuk mengenang hari jadi kereta api nasional, TS ingin mengulas mengenai serba pertama dalam sejarah kereta api Indonesia. Berikut uraiannya.

Stasiun Semarang NIS disebut sebagai awal mula kereta api hadir di nusantara, tepatnya di Semarang, Jawa Tengah. Pembangunan diprakarsai oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij dengan rute Kemijen-Tanggung. Saat ini bentuk stasiun yang asli sudah tidak bisa dilihat karena sudah berganti jadi rumah petak penduduk yang terletak di dekat pelabuhan Tanjung Emas.

Lokomotif NIS 107 adalah salah satu lokomotif uap pertama dan tertua di Indonesia. Lokomotf ini dioperasikan oleh perusahaan kereta api swasta Hindia Belanda, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij. Diproduksi Hanomag, Jerman dengan lebar sepur 1.435 mm.

Terowongan Lampegan adalah terowongan kereta api tertua yang pernah dibangun di Indonesia. Terletak di Cianjur, Jawa Barat. Terowongan ini memiliki panjang 686 meter dan dibangun untuk mendukung jalur kereta api rute Bogor-Sukabumi-Cianjur hingga Bandung.

Deutz “Ajax” tercatat sebagai lokomotif diesel pertama yang masuk ke Indonesia. Dibuat tahun 1927 oleh Deutz A.G Colongne di Jerman dan mulai beroperasi di Hindia Belanda pada tahun 1929. Belanda mendatangkan lokomotif ini untuk kepentingan untuk pertambangan minyak di Borneo atau Kalimantan.

Tambang pertama yang dikelola di Hindia Belanda adalah tambang batu bara di Ombilin, Sumatera Barat pada 1856. Proyek itu termasuk mengusahakan pembangunan rel kereta api dari kota Padang ke Sawahlunto.

Stasiun Tanggung di Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah bukanlah yang pertama. Stasiun ini dibangun kedua setelah stasiun Semarang NIS. Namun stasiun ini menjadi stasiun tertua yang masih beroperasi sampai sekarang. Hebat ya!

Di Hindia Belanda, kereta rel listrik pertama kali dipergunakan untuk menghubungkan Batavia dengan Jatinegara atau Meester Cornelis pada tahun 1925. Pada waktu itu digunakan rangkaian kereta rel listrik sebanyak 2 kereta, yang bisa disambung menjadi 4 kereta, yang dibuat oleh Werkspoor dan Heemaf Hengelo. Tapi jangan bayangkan kereta listrik ini seperti yang sekarang ya karena hanya bagian lokomotif yang diberikan listrik, sementara gerbong penumpang tetap seperti gerbong biasa.