Ketika mata terbangun otak langsung berpikir untuk mencari letak keberadaan gadget kesayangan yang ternyata ada di balik bantal. Ketika gadget sudah ketemu langsung membuka lockscreen lalu membuka satu persatu media sosial yang ada di dalam layar. Mata tetap menatap layar dan ibu jari bergerak bebas di atas cerahnya layar. Keasyikan berinteraksi dengan smartphone kesayangan tanpa disadari waktu sudah terbuang hampir sejam lamanya dan teringat bahwa tubuh harus segera bangun dan mempersiapkan serangkaian aktifitas yang sudah tersusun di dalam kepala, sialnya dalam mempersiapkan segala hal di pagi itu menjadi terburu-buru dan sampai di tempat aktifitas menjadi terlambat. Kebiasaan ini menjadi zona nyaman ketika smartphone impian menjadi milik sendiri. Kehadiran smartphone ini telah merubah kebiasaan hidup menjadi lebih seru hingga terjebak untuk selalu berinteraksi dengan si doi, smartphone kesayangan.

“Asik smartphone impian dengan fitur dan spek yang waah sudah di tangan. Saatnya menginstal aplikasi yang menjadi tren sekarang ini.” Ketika seseorang membeli smartphone baru pasti pernah mempunyai perasaan yang riang dan tentu bisa menaikkan prestise di dalam pergaulan. Tidak ada larangan untuk melakukan hal tersebut, ini adalah hak semua orang.

Jemu dengan realita di dalam keseharian tentu tidak enak rasanya. Semua perasaan yang berkaitan dengan perasaan jemu bisa teratasi dengan hadirnya smartphone di tangan. Hanya bermodal dengan ibu jari yang bergerak untuk menekan salah satu aplikasi yang bisa menemukan ribuan aplikasi yang bisa mengobati rasa jemu. Ketika beragam aplikasi yang berjenis media sosial sudah terpasang di gadget barulah gerbang-gerbang ‘dunia baru’ akan terbuka.

Dunia baru yang disajikan oleh beragam media sosial bentuknya tentu akan berbeda-beda. Ada jenis media sosial yang pada fiturnya hanya sekedar untuk interaksi dalam bentuk personal chat, grup chat dan fitur untuk menelpon secara gratis dengan menggunakan data mobile, di sini bisa mencari dan menemukan teman lama yang sudah lama tidak ketemu. Yang paling tren ialah media sosial yang berfitur video live yang bisa di rekam di mana saja dan kapan saja, pada media sosial jenis ini siapun bisa berinteraksi dan hanya sekedar melihat kegiatan orang-orang yang menjadi artis media sosial yang merekam segala bentuk kelakuannya mulai dari yang positif hingga berunsur seronok.

Dunia baru sudah ditemukan. Hari-hari mejadi lebih berwarna dan banyak hiburan yang disajikan smartphone kesayangan. Hanya dua hal yang dibutuhkan yaitu baterai yang selalu terisi penuh dan data mobile yang selalu tersambung guna memberi kenyamanan untuk bermesraan dengan smartphone kesayangan.

Ketika berada di dalam kamar suasana kamar menjadi sunyi hanya terdengar beragam suara notifikasi yang berasal dari smartphone. Terkadang terdengar suara-suara ketawa yang dihasilkan oleh bermacam bentuk guyonan yang ada di dalam layar. Begitu saja setiap berada di kamar rumah, dan orang rumah hanya memberi pengertian “biarkan saja dia begitu, mungkin dengan smartphonenya hati dia menjadi senang…”

Sewaktu di tempat kerja atau sekolah maupun kampus aktifitas itu berjalan dengan biasanya. Tiada hambatan berarti di dalam aktifitas tersebut. Yang kerja ya kerja, yang ngampus ya kuliah dan yang sekolah ya belajar. Ketika ada waktu senggang barulah saatnya untuk mengambil smartphone kesayangan di dalam saku atau tas. Dibuka lockscreen pada layar seketika muncul banyaknya notifikasi yang berasal dari macam-macam media sosial. Satu persatu notif pada media sosial itu dibuka dan dicek satu persatu. Orang-orang menjadi pendiam dan sibuk pada urusannya pada smartphone masing-masing. Tidak sadar waktu menjadi lebih cepat dan waktu senggang telah habis karena terlarut berinteraksi dengan si ‘doi’.

Waktu di tempat aktifitas menjadi lebih cepat berjalan. Ada waktu senggang yang pada seharusnya digunakan sebaik mungkin untuk rehat sejenak dan berintraksi dengan orang-orang di sekitar. Pada realitanya waktu senggang tidak digunakan sebaik mungkin, orang-orang yang telah asik pada dunia barunya yang ada di smartphone kesayangan hanya mengobrol seperlunya saja dan ada pula hanya sesaat. Interaksi nyata hanya tercipta sesaat saja banyak yang menghabiskan waktu senggangnya hanya untuk bermesraan pada layar.

Ketika smartphone belum ada seseorang yang terjebak oleh gerak hati pasti akan mencari suasana yang sesuai dengan kemauannya. Ada juga yang langsung menemui temannya lalu larut dengan obrolan dan canda tawa, dengan begitu gundah gulana akan hilang. Inilah peran teman yang sebenarnya pada dunia nyata. Sayangnya peran teman pada dunia nyata sedikit demi sedikit tergeser oleh keberadaan benda canggih yaitu smartphone.

Gerak hati yang tidak beraturan memunculkan mood yang tidak enak karena suntuk dengan keseharian yang terjadi hanya begitu saja. Tidak ada yang menarik ketika mata ini melihat ke sekitar. Tanpa disadari tangan ini dengan seketika mengambil smartphone dan menyalakan layar. Apapun yang terjadi pada perasaan di dalam diri ini bisa terobati dengan mudah hanya dengan menekan-nekan layar dan membuka beragam bentuk hiburan. Di dalam layar terdapat banyak aplikasi penyedia video, aplikasi berjenis game dan lain sebagainya. Tinggal mencari posisi yang nyaman guna memperenak memainkan si doi, yaitu smartphonenya. Tidak ada yang dibutuhkan selain alat pengisi daya. Dengan begitu nyamannya tanpa disadari si ‘doi’ menjadi teman setia yang menemani setiap waktu hati merasa gundah. Padahal di luar layar smartphonenya ada banyak sosok teman yang bisa mengobati gerak hari dengan manusiawi

Bosan dengan game yang begitu saja saatnya membuka media sosial. Satu persatu media sosial dibuka. Ketika membuka media sosial yang berfitur untuk berbagi lokasi dan foto, di dalam ruang yang bernama timeline nampak seseorang memposting share lokasi dan sebuah foto. Di foto ada banyak orang-orang dengan memasang ekspresi muka ceria. Tanpa disadari ketika melihat postingan tersebut sekejap diri ini menjadi sepi dan merasa tidak diorangi karena tidak diajak oleh si pemposting. Terlalu lama berinteraksi dengan smartphone membuat individu merasa hampa hidup di dunia.