Quote:
RAKYATKU.COM - Sebuah kota di Jepang dipaksa menarik video promosi online yang dimaksudkan untuk meningkatkan budidaya belut, karena dianggap merendahkan perempuan.
Video berdurasi dua menit 24 detik itu menunjukkan seorang gadis remaja mengenakan baju renang hitam, dan berenang di kolam renang luar ruangan dan meminta diberi makan.
Dalam adegan lain, dia terlihat duduk di tepi kolam renang dan bermain hula hoop. Setelah menghabiskan setahun dalam scene itu, dia menyelam ke dalam kolam dan berubah menjadi belut. Sebelum berenang jauh, wanita itu terdengan mengatakan Sayonara (selamat tinggal).
Dalam video, seorang narator laki-laki menjelaskan bahwa wanita itu telah bersumpah untuk melakukan semua yang dia bisa untuk membina dirinya.
Video kemudian berakhir dengan tampilan close-up belut panggang, "Kami menaruh perhatian besar atas budidya belut kami," kata narator.
Baca juga: Tayangkan Iklan Rasis, Perusahaan Deterjen Minta Maaf
Iklan itu sempat beredar di kota Shibushi di Barat daya pulau Kyushu, sebelum ditarik karena dianggap "sesat" oleh netizen.
"Hal ini membuat saya berpikir tentang seorang gadis yang telah diculik dan dikurung ... itu adalah delusi cabul," kata salah seorang pengguna Twitter.
Iklan itu sebenarnya ditujukan untuk menyoroti komitmen kota atas budiyada belut yang berkelanjutan di tengah adanya bukti yang menunjukkan spesies itu terancam oleh penangkapan yang berlebihan.
"Kami menyadari bahwa beberapa orang tersinggung," kata seorang pejabat pada AFP. "Kami hanya ingin membuat video yang menjelaskan kota ini dikenal untuk pertanian belut."
sumber