Quote:
Selasa 17 Nov 2015, 12:03 WIB
Keberanian Bos PT Freeport Rekam Pertemuan dengan Novanto Diapresiasi
Ahmad Toriq - detikNews

Maroef Sjamsoeddin. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres untuk meminta saham PT Freeport yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto terbongkar berkat adanya rekaman pembicaraan. Keberanian Dirut PT Freeport Maroef Sjamsoeddin merekam pembicaraan berisi dugaan pencatutan nama Presiden menuai apresiasi.
"Ya harus diapresiasi. Tapi memang sebenarnya setiap orang yang berurusan dengan perusahaan asing harus tahu bahwa perusahaan asing itu memiliki manajemen keterbukaan yang sudah membudaya," kata Anggota Fraksi Gerindra DPR Martin Hutabarat saat dihubungi, Selasa (17/11/2015).
Martin mengatakan, di perusahaan asing, transparansi adalah hal yang sangat wajar. Perusahaan-perusahaan asing sangat concern dengan keterbukaan karena tak mau terjebak dalam pusaran KKN.
"Bagi mereka tidak ada yang perlu disembunyikan dirahasiakan supaya bisnis jangan menjadi masalah di satu negara, kalau dia terjebak kepada KKN. Saya kira wajar mereka melakukan itu (merekam pembicaraan -red)," ujarnya.
Kasus pencatutan nama ini sudah dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD DPR. Sudirman melengkapi laporannya dengan bukti transkrip rekaman pembicaraan. Namun memang Sudirman belum menyetor rekamannya dan berjanji akan segera menyerahkannya ke MKD.
Rekaman yang menjadi dasar laporan Sudirman berisi tentang pembicaraan tiga orang yang diduga Setya Novanto, pengusaha minyak berinisial R dan Maroef Sjamsoeddin. Pembicaraan itu terjadi di idi sebuah hotel di kawasan Pacific Place 8 Juni 2015 lalu pada pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pertemuan itu adalah pertemuan ketiga. Semua pertemuan disebut diinisiasi oleh Novanto dan pengusaha R.
http://news.detik.com/berita/3073021...to-diapresiasi
Bos freeport panastak yang ingin hancurkan kesucian karir nabi panasbung
